Tangisan Sambil Memohon Ampun tak Bisa Hentikan Pukulan Bocah Ini, Kini Pelaku Ngaku Dihantui Korban

Pelaku SNI (16) dan MSK (15), keduannya kini menjalani proses rekonstruksi di Mapolres Gresik, Senin (9/11/2020).

Editor: Yandi Triansyah
SURYA / Willy
Mayat laki-laki mengapung di area Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Jumat (30/10/2020). (SURYA.co.id/WILLY ABRAHAM) 

Lalu MSK mendorong dan menenggelamkan jasad itu menggunakan kayu.

"Korban didorong kayu tapi tidak tenggelam. Akhirnya tersangka masuk ke dalam kubangan, dan menginjak jasad korban agar tenggelam," terangnya.

Berikut rangkuman fakta pembunuhan bocah terhdap siswa SMP di Gresik

1. Sakit hati

Dalam kegiatan konferensi pers di Mapolres Gresik, kedua tersangka tidak ditampilkan karena masih dibawah umur. Keduanya berada di penjara.

Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto mengatakan, kedua tersangka nekat menghabisi nyawa korban karena tidak terima dengan sikap korban.

MSK berdalih korban mengganggu kekasihnya.

Sedangkan SNI mengaku orangtuanya sering diejek oleh korban.

Karena sakit hati, MSK dan SNI sepakat untuk menghilangkan nyawa korban.

2. Korban dijemput tersangka

Mengawali rencananya, SNI lalu mengajak bertemu korban.

Sementara MSK sudah ada di lokasi menyiapkan tali.

Kemudian, AAH dijemput SNI berjalan kaki sejauh 3 kilometer dari rumah korban menuju lapangan pada Rabu (28/10/2020) malam sekitar pukul 20.00 Wib.

Saat itu, korban pamit Maulid Nabi saat meninggalkan rumah.

Saat dilokasi kejadian MSK sudah menunggu dan langsung memukulkan balok kayu ke tubuh korban.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved