Calon Jemaah Umrah Positif Covid19

Tiga Calon Jemaah Umrah Indonesia Positif Covid-19, Diduga bukan Warga Sumsel

Hasil tes swab bisa diketahui lima hingga enam jam pasca pemeriksaan. Hasilnya, terdapat tiga jemaah umrah asal Indonesia terkonfirmasi positif.

Penulis: Husin | Editor: Refly Permana
sripoku.com
Haris, salah satu calon jemaah umrah asal Palembang yang saat ini sudah berada di Arab Saudi, ketika dihubungi Sripoku TV secara virtual. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tiga jemaah umrah asal Indonesia dinyatakan positif Covid-19 atau Virus Corona.

Hasil itu didapat pasca ketiganya menjalani tes swab di Arab Saudi.

Saat ini, ketiga calon jemaah umrah asal Indonesia itu menjalani karantina mandiri di Arab Saudi.

Mereka untuk sementara dilarang melanjutkan perjalanan ibadah umrah.

Sekjen Alumni Jaringan Timur Tengah, H Irawan Takwa Lc MM, Kamis (5/11/2020) mengatakan jemaah umrah asal Indonesia yang berangkat 1 November 2020 lalu menjalani tes swab di Arab Saudi pada Rabu (4/11/2020).

Sebelumnya, calon jemaah umrah asal Indonesia sudah menjalani karantina begitu tiba di Arab Saudi.

Baca juga: Tak Diperpanjang Kontrak dari Lincoln City, Jack Brown Bercerita Alasannya

Hasil tes swab bisa diketahui lima hingga enam jam pasca pemeriksaan. Hasilnya, terdapat tiga jemaah umrah asal Indonesia terkonfirmasi positif.

Ketiganya tidak direkomendasikan untuk melaksanakan umrah dan melanjutkan masa karantina hingga berarapa hari ke depan.

Sedangkan jemaah umrah dengan hasil negatif, diizinkan umrah.

Irawan mengatakan, adanya tiga jemaah umrah yang positif Covid-19, diharapkan tidak menjadi preseden buruk bagi pemerintah Indonesia oleh kerajaan Arab Saudi.

Baca juga: 5 Amalan Hari Jumat Agar Kamu Selalu Diliputi Cahaya Ampunan dan Berkah Rezeki Melimpah

"Kita khawatirkan, ditemukannya tiga jemaah umrah positif Covid-19 ini, bukan kesalahan atau kelalaian dari Indoneisa. Jika ini terjadi, dampak akan kurang baik, untuk perjalanan umrah berikutnya bagi Indonesia," kata Irawan melalui pembicaraan secara virtual.

Ketua DPD Ketua DPD Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Sumsel, H Muhammad Haris yang berada di Kota Mekkah, Arab Saudi mengatakan dirinya mendengar adanya jemaah umrah asal Indonesia yang positif Covid-19 yang menginap di salah satu hotel bintang lima di Mekkah.

Hanya saja, dimana posisi ketiga jemaah tersebut diisolasi belum diketahui. Haris juga mengatakan, tiga jemaah umrah yang positif tersebut bukan dari Palembang atau dari rombongannya karena saat ini belum menjalani swab test di Arab Saudi.

"Dari percakapan grup WA antar pengelola travel, terinformasi adanya yang positif. Mereka belum bisa umrah dan dikarantina di hotel," katanya.

Haris mengatakan, calon jemaah umrah yang akan berangkat ke Arab Saudi diwajibkan menjalani swab test di Jakarta. Pelaksanaan tes dilakukan satu hari sebelum keberangkatan.

Haris, berbagi cerita perbedaan perjalanan umrah di tengah pandemi Covid-19 ketimbang masa normal. Calon jemaah umroh wajib menjalani protokol kesehatan dan juga wajib menjalani pemeriksaan bebas Covid-19.

Saat ini, pengelola PPUI Travel Fairuz Palembang itu saat ini bersama 150 calon jemaah umrah asal Palembang lainnya mengaku sudah berada di Kota Suci Mekkah dan menginap di Hotel Bintang 5 Jabal Komar Conrad Makkah.

Ketika dihubungi Sripoku.com secara virtual pada Kamis (4/12/2020) sore WIB, Haris yang ikut serta dalam rombongan Edutrip Umrah Sapuhi ini langsung menjalani karantina selama tiga hari.

Sebelum terbang ke Arab Saudi, Haris mengatakan ia dan rombongan lebih dahulu dikarantina satu hari di Jakarta (sebagai embarkasi umrah yang ditunjuk) dan wajib tes swab untuk memastikan bebas Covid-19.

Baca juga: Kalahkan Tim Eropa, Shin Tae-yong Puji Pemain Timnas Indonesia U-19

Begitu dinyatakan negatif, jemaah umrah diizinkan terbang dengan pesawat Saudi Airlines, setelah tiket dan visa dikeluarkan Kedutaan Arab Saudi di Jakarta.

Namun jika hasil swab test positif, calon jemaah umrah tersebut dipulangkan ke daerah asal.

Bagi yang bisa terbang, jangan gembira dahulu, karena jemaah umrah dikarantina tiga hari di hotel dan hari keempat diizinkan melaksanakan ibadah umrah, setelah swab test kedua yang dilakukan di Arab Saudi menunjukan hasil negatif.

Ia mengungkapkan, kedatangan kelompok kedua jemaah umrah dari Indonedia di Bandara King Abdul Aziz pukul 16.15 WAS, dengan penyambutan yang luar biasa dari Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi dan Keduataan Besar Indonesia.

Baca juga: Suara Joe Biden Melonjak 138.000 di Michigan, Ternyata Salah Ketik Pilpres AS dan Indonesia Mirip

Haris menceritakan, saat penerbangan Jakarta-Jeddah dengan Kerajaan Saudi Airlines, semua berjalan lancar.

Selama sembilan jam, jemaah umrah diwajibkan memakai masker, waktu makan di pesawat pun dibatasi dengan menu makanan yang terbatas dan ketat.

Sementara pramugari pesawat juga mengenakan APD lengkap, termasuk masker dan faceshield. Satu barisan diisi satu jemaah dan berkeleng kursi harus kosong.

Setibanya di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, pesawat diterima di terminal baru dan dilayani dengan begitu cepat, sehingga jemaah umrah tidak berlama-lama di bandara.

Baca juga: Tak Disangka, Ternyata 12 Artis Ini Tekuni Profesi sebagai Dosen, Kecerdasan di Atas Rata-rata!

Begitu juga dengan tas bawaan, jemaah mengambil sendiri tas miliknya dan membawanya naik ke bus.

"Jika umrah dalam keadaan normal, semua tas sudah dilayani porter bandara dan jemaah terima tas di hotel. Tapi dalam keadaan new normal, tas dibawa sendiri. Ada porter tapi tidak banyak," katanya.

Sama seperti di pesawat, saat di bus juga dibatasi. Jika biasanya bus diisi 45 orang, namun di masa pandemi hanya 15-20 orang dan berjarak.

"Begitu di tiba di Hotel Conrad Makkah, jemaah umrah disambut pihak hotel dan diberikan kunci, dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Kami memilih belum umrah dahulu karena harus menjalani karantina. Kami bayar dam atau denda karena tidak melakukan thawaf qudum," katanya.

Menurut Haris, saat mendekati Bukit Yalamlam, pilot mengingatkan calon jemaah umrah untuk langsung miqat dan berniat untuk umrah.

Baca juga: Ini Cara Mudah Buka Rekening Bank Syariah Mandiri (BSM) Online dari Smartphone, Tanpa Harus ke Bank!

Namum, sebagian jemaah umtah tidak mengambil miqat atau tempat di Yalamlam karena khawatir melanggar ketentuan dan larangan imram, selama tiga hari dikarantina.

"Makanya, jemaah umrah memilih tidak miqat dan dikarantina. Selesai karatina baru umrah dengan mengambil miqat di Tan'im," kata Haris.

Sementara dikatakan salah satu calon jemaah Umrah bernama Hj Yuni, pelaksanaan ibadah umrah diberikan waktu selama 3-4 jam berada di Masjidil Haram.

Setelah itu, untuk pelaksanaan ibadah di Masjidil Haram rutin untuk shalat lima waktu diberikan kebebasan terbatas karena dikawal dari pihak Muasasa setiap kelompoknya 50 orang yang terdaftar di aplikasi
aplikasi Eatamarna yang khusus bagi jamaah luar negeri.

"Protokol Kesehatan Covid-19 sangat ketat. Jemaah tidak bisa duduk-duduk di lobi hotel atau mau keluar.

Dipastikan tidak ada toko dan restoran yang buka. Hotel yang buka hanya dua, Conrad Mekkah dan Hotel Hilton," kata Yuni, yang baru saja melaksanakan ibadah umrah.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved