news

Pesan Ibu Kuliah di UGM Kuras Uang, Akhirnya Pilih Tentara: Bintang Mahaputra untuk Jenderal Gatot

Nama Gatot Noermantyo kembali menjadi buah bibir masyarakat setelah Presiden Joko Widodo berencana menganugerahinya

Editor: Wiedarto
Kolase Sripoku.com
Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo, Panglima TNI 

SRIPOKU.COM-Nama Gatot Noermantyo kembali menjadi buah bibir masyarakat setelah Presiden Joko Widodo berencana menganugerahinya  bintang mahaputera.
Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 itu mengawali kariernya di dunia militer sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw. Gatot merupakan jebolan Akademi Militer angkatan 1982.

Beberapa tahun kemudian, Gatot dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim (Dandim), antara lain Dandim 1707 Merauke dan disusul Dandim 1701 Jayapura.

Jabatan teritorial yang pernah ia emban adalah Komandan Korem Suryakencana dan Panglima Kodam Brawijaya.

Setelah itu, kariernya terus meroket. Gatot menjadi Gubernur Akmil pada 2010.

Tiga tahun berikutnya, ia menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad).

Setelah menjabat posisi tersebut, Gatot dipercaya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke-30 pada 2014.

Sebelum memasuki masa pensiun, ia mencicipi puncak karier kemiliterannya sebagai Panglima TNI periode 2015-2017.

Gatot mengakhiri karier kemiliterannya setelah diberhentikan secara terhormat oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Agustus 2017.

Pemberhentian ini ditandai dengan dilantiknya Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI oleh Presiden.

Meski sudah melepas jabatan sebagai Panglima TNI, masa tugas Gatot di dunia militer baru berakhir pada akhir 1 April 2018.

Dengan karier yang moncer di bidang militer, ternyata Gatot sebetulnya tak pernah bercita-cita menjadi seorang tentara.

Ia pernah hampir mendaftar diri ke Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saya ingin jadi arsitek," ujar Gatot dalam program "Satu Meja" KompasTV, Senin (3/10/2016).

Gatot menceritakan, pada suatu hari, ia sudah berada di Yogyakarta untuk bersiap mendaftar ke jurusan arsitek UGM.

Namun, niat tersebut kemudian diurungkannya setelah ia mengingat pesan sang ibunda bahwa biaya kuliah di UGM bisa menguras kas keluarga.

Terlebih, Gatot juga mempunyai dua adik yang perlu disokong biaya untuk menimba bangku kuliah selepas lulus SMA.

"Saya pikir, saya kok egois, akhirnya saya teruskan ke Semarang (daftar Akmil)," ujar Gatot.

Saat ini, Gatot aktif dalam organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Penjelasan Mahfud MD

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, rencana Presiden Joko Widodo menganugerahkan Gatot Numantyo gelar bintang mahaputera adalah sama seperti kepada mantan-mantan Panglima TNI sebelumnya.

Hal itu diutarakannya melalui twitter pribadinya, @mohmahfudmd, Selasa (3/11/2020).

"Semua mantan panglima dan semua mantan menteri serta pimpinan lembaga negara yang selesai satu periode juga dapat bintang mahaputera. Itu harus diberikan tanpa pandang bulu," tulis Mahfud yang dikutip Kompas.com, Rabu (4/11/2020).

Mahfud menyebutkan, pemerintah merasa dilema.

Sebab, jika tak menyematkan bintang mahaputera kepada Gatot, maka akan timbul anggapan pemerintah diskriminatif terhadap yang kritis.

Sebaliknya, jika diberikan, nantinya akan dianggap sebagai upaya pembungkaman.

Akan tetapi, Mahfud menegaskan Gatot menerima bintang mahaputera merupakan bagian dari haknya sebagai mantan orang nomor satu di angkatan bersenjata Tanah Air.

"Tapi bintang mahaputera itu hak Pak GN, seperti juga haknya Bu Susi Pujiastuti dan lain-lain," tulis dia.

Diketahui, Presiden Jokowi bakal memberikan gelar bintang mahaputera kepada Gatot sebagai eks Panglima TNI periode 2015-2017 dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat.

Selain itu, Presiden juga akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada salah satu tokoh yang terlibat dalam Sumpah Pemuda, Sutan Mohammad Amin Nasution, dan Kapolri ke-1 Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Penganugerahan ini rencananya akan dilakukan pada Selasa (10/11/2020) dan Rabu (11/11/2020).

Bertepatan dengan Kepulangan Habib Rizieq Shihab Tanggal 10 November

Sementara itu, pemimpin Front Pembela Islam ( FPI ) Habib Rizieq Shihab akan melakukan beberapa kegiatan setelah tiba di Tanah Air pada Selasa, 10 November 2020.

Rizieq Shihab dan keluarganya berencana pulang ke Indonesia dari Arab Saudi pada Senin, 9 November 2020 waktu Arab Saudi.

Ia mengatakan, setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, ia akan langsung bertolak ke kediamannya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Dilansir Tribunmedan.com dari TribunTimur.com, dia akan beristirahat hingga tanggal 11-12 November 2020.

"Jadi kalau ada kawan-kawan, habaib, dan kiai yang ingin bertemu, akan tahu saya ada di mana," kata Rizieq melalui akun YouTube Front TV, Rabu (4/11/2020).

Kegiatan pertamanya di Tanah Air akan dimulai pada Jumat, 13 November 2020. Ia mengatakan, dirinya akan ikut shalat subuh berjamaah dan menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Jumat subuh, 13 November 2020, saya dan kawan-kawan akan ikut shalat Subuh dan menghadiri maulid Nabi Muhammad SAW di tempat kediaman guru kami tercinta, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf di wilayah Tebet, Jakarta Selatan," ujar Rizieq Shihab.

Dari situ, kata dia, rombongannya kemudian akan menuju ke Bogor untuk mendatangi pondok pesantren agrokultural Markas Syariah di daerah Mega Mendung.

Rizieq Shihab akan melaksanakan shalat Jumat yang dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan masjid raya Markas Syariah.

Nikahkan putri Syarifah Najwa Shihab

Keesokan harinya, Rizieq Shihab juga rencananya akan menikahkan putri keempatnya sekaligus menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Sabtu 14 November 2020 malam, ba'da Isya, kami akan langsung menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Markas Besar FPI, Petamburan sekaligus saya akan menikahkan putri saya yang keempat, Syarifah Najwa Shihab dengan tunangannya," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Rizieq pergi ke Saudi pada 2017.

Saat itu, polisi sedang menyelidiki kasus atas tuduhan pesan pornografi.

Polisi pun menerbitkan penghentian penyidikan perkara (SP3) kasus itu.

Terakhir, Rizieq Shihab menyatakan dirinya dicekal oleh pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia sehingga tak bisa kembali.

Namun, Pemerintah Indonesia membantah hal tersebut.

Ketika Gatot Nurmantyo Angkat Bicara Mengenai Habib Rizieq Shihab

Pada Selasa (27/3/2018) lalu, Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo angkat bicara dan mengungkapkan perkenalan dengan pendiri Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.

Menurut Gatot, ia mengenal Habib Rizieq Shihab saat membantu pemulihan pascagempa dan tsunami di Aceh pada 2004. Gatot mengatakan dirinya saat itu menjadi staf untuk Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab dan bertemu dengan kelompok relawan Rizieq Shihab.

“Habib Rizieq dan kelompoknya ikut dalam kelompok pencari jenazah,” ujarnya.

Gatot dikenal sebagai Panglima TNI yang dekat dengan para ulama. Kedekatan itu bukan tanpa sebab.

Menurut dia, kedekatan itu untuk mengurangi potensi konflik horisontal karena perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan.

“Indikasi ini sudah muncul dan itu yang harus saya jaga. Jangan sampai itu terjadi,” ujar Gatot.

Menurut Gatot, tidak ada yang perlu dicemaskan dengan kebangkitan konservatisme agama di Indonesia.

Ia meyakini Habib Rizieq Shihab adalah orang yang paham ideologi pancasila.

“Temui saja Habib Rizieq, bicara tentang Pancasila. Kalau perlu hadapkan dengan Tim Pancasila (Badan Pembinaan Idologi Pancasila). Dia jago sekali,” jelas Gatot kepada wartawan pada Selasa (27/3/2018).

Gatot pun sangsi jika Rizieq memang mengharapkan dasar negara berdasarkan syariat Islam. “Apakah pernah dia bicara negara berdasarkan syariat Islam? Enggak,” tambahnya.

Ia menegaskan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila sudah final lantaran sudah melembaga di benak para ulama dan murid-murid perumus Pancasila.

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Jokowi Bakal Anugerahkan SM Amin dan Soekanto Pahlawan Nasional, Gatot Nurmantyo Bintang Mahaputera

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Catatan Penting Peristiwa 10 November, Perang Surabaya Menjadi Pemicu Perang Indonesia, https://medan.tribunnews.com/2020/11/05/catatan-penting-peristiwa-10-november-perang-surabaya-menjadi-pemicu-perang-indonesia?page=4.

Editor: Abdi Tumanggor

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved