Berita Lubuklinggau
TABUNG Gas Elpiji 3 Kg Langka di Kota Lubuklinggau, Dewan Panggil Disdagrin dan Hiswana Migas
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau Bambang Rubianto mengakui sudah mendapat keluhan dari konstituennya di lapangan
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Akhir-akhir ini masalah tabung gas elpiji 3 kilogram (Kg) di Kota Lubuklinggau, Sumsel masih langka.
Beberapa hari terakhir banyak masyarakat mengeluh dan keberatan karena keberadaan elpiji 3 Kg di Kota Lubuklinggau sangat sulit didapat.
Akibatnya saat ini banyak warga resah, pasalnya elpiji subsidi saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat miskin.
Bahkan, banyak warga kota ini telah berkeliling kota untuk bisa mendapatkan satu tabung elpiji 3 Kg, kalau pun adanya harganya pun melambung tinggi mencapai Rp 33 Ribu.
Melihat kondisi ini Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau Bambang Rubianto mengakui sudah mendapat keluhan dari konstituennya di lapangan baik secara langsung maupun via telpon.
"Keluhan ini sudah masuk ke saya kemarin saya sudah menghubungi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kota Lubuklinggau dan sudah mendapat penjelasan," kata Bambang pada wartawan, Selasa (3/11/2020).
Bambang menceritakan, menurut kepala dinas kelangkaan elpiji 3 Kg di kota Lubuklinggau karena ulah agen yang bermain dan menjualnya ketempat lain.
Baca juga: DAFTAR Alamat Pangkalan-Agen Gas Elpiji di Lubuklinggau, Lengkap Nomor Kontak yang Bisa Dihubungi
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Kota Lubuklinggau, Sejumlah Warga Antre Beli Berdesakan tak Takut Covid-19
Baca juga: BERIKUT Cara Mudah Membuat Kartu Kuning atau Kartu Tanda Pencari Kerja Secara Online di Lubuklinggau
Namun, pengakuan kepala dinas hal itu sudah diatasi, bahkan kepala dinas mengaku telah melakukan Operasi Pasar (OP) di waktu libur cuti bersama kemarin agar harga kembali stabil.
"Saya minta agar permasalahan ini diselesaikan secepat mungkin, karena masalah gas ini sudah menjadi kebutuhan sehari-sehari masyarakat dan banyak pedagang kecil (gorengan) menggunakannya," ujarnya.
Ia juga mengaku sudah meminta langsung kepada kepala dinas untuk menegur dan memberikan sanksi kepada agen atau pangkalan yang bermain tersebut, bahkan bila perlu sebagai sanksi tegasnya dilakukan penutupan.
"Kita minta diberikan sanksi agar itu jadi pelajaran untuk agen-agen lain dan menjadi efek jera bagi mereka. Supaya dikemudian hal semacam ini tidak terulang lagi di Kota Lubuklinggau" ungkapnya.
Untuk itu, dalam beberapa hari ini sebagai dewan yang menaungi masalah elpiji ini pihaknya akan melihat situasi dilapangan terlebih dahulu. Apakah kedepan benar-benar ada perubahan seperti di sampaikan Disdagrin atau tidak.
"Bila tidak ada perubahan kita akan rembuk dengan Komisi II untuk memanggil Disdagrin dan Hiswana Migas (Pertamina) untuk membahas masalah kelangkaan elpiji 3 Kilogram ini," tegasnya. (joy/TS)