news

UPDATE Buntut Geng Moge Aniaya Anggota TNI, Sudah Dipukuli Diancam Ditembak, Warga Sweeping Moge

Video tentang sweeping moge tersebut menyebar tak lama setelah kejadian pengeroyokan terhadap anggota TNI

Editor: Wiedarto
kompas.tv
Anggota Klub Harley Pengeroyok TNI jadi 4 Orang, Letjen Purn Djamari Chaniago: Gak Ada Apa-apa. Moge HOC Siliawangi Bandung yang ditahan di Mapolres Bukittinggi 

SRIPOKU.COM, PADANG-Sebuah video yang memperlihatkan aksi penyisiran atau sweeping terhadap pengendara motor gede (moge) di Bukittinggi, Sumatera Barat, menjadi viral di media sosial.

Video tentang sweeping moge tersebut menyebar tak lama setelah kejadian pengeroyokan terhadap anggota TNI oleh para anggota klub moge.

Dalam unggahan akun Facebook Kaba Bukittinggi, Senin (2/11/2020), disebutkan bahwa Markas Cabang Laskar Merah Putih Kota Bukittinggi melakukan penyisiran/sweeping moge di SPBU Bangkaweh, Ladang Laweh, Banuhampu, Agam, Sumbar.

Selain itu, terdapat keterangan bahwa Laskar Merah Putih Kota Bukittinggi meminta agar klub moge tidak keluar dari Bukittinggi hingga ada kejelasan proses hukum terkait pengeroyokan dua anggota TNI di Simpang Tarok, Bukittinggi, pada Jumat (30/10/2020).

Selain tulisan, akun itu juga mengunggah sebuah video berdurasi 53 detik yang berisi adegan penyisiran atau razia moge di SPBU tersebut.

"Izin mas, kita dari Laskar Merah Putih ini, terkait permasalahan yang terjadi kemarin," kata seorang lelaki dalam video itu kepada seorang pengendara sepeda motor.

Mendengar dirinya disapa, pengendara Moge tersebut memberi hormat dan kemudian mengklarifikasi bahwa kendaraannya bukan Harley Davidson.

"Oh ini bukan Harley Bang," jawabnya. Kemudian, terjadi tanya jawab.

"Jadi Mas dari mana ini?" tanya anggota ormas tersebut.

Aksi interogasi itu berlanjut hingga pengendara sepeda motor itu mengeluarkan ponsel dan memperlihatkannya ke salah seorang anggota ormas.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengakui sudah mengetahui aksi sweeping tersebut.

Stefanus berharap ormas tersebut dapat menahan diri dan tidak menimbulkan konflik nantinya.

"Iya, kita berharap mereka menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan nantinya," kata Stefanus saat dikonfirmasi.

Menurut Stefanus, kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI sudah ditangani secara profesional oleh polisi.

Kemudian, Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) sudah diserahkan polisi ke Kejaksaan.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan anggota TNI dikeroyok pengendara motor gede (moge) viral di media sosial.

Video itu diunggah akun Instagram @reporter.minang yang menyebutkan pengeroyok adalah sejumlah orang diduga anggota klub motor gede.

"Sepotong video aksi main keroyok segerombolan anggota klub motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulis akun tersebut.

Dalam video itu terlihat korban didorong hingga tersungkur. Setelah itu, salah satu pelaku menendang kepala korban. Terungkap dua orang korban pengeroyokan itu adalah anggota Kodim 0304/Agam Serda M Yusuf dan Serda Mustari.

Kedua korban bukan hanya dikeroyok, namun juga diancam akan ditembak. Polisi sudah berusaha melerai kejadian itu, namun malahan polisi tersebut hampir kena pukulan dari oknum anggota klub moge yang sudah sangat emosi.

SOSOK SRI HARLINA, Ibu Pemberani Melerai Anggota Moge Saat Beringas Memukuli TNI di Bukittinggi

Patwal Satlantas mengawal konvoi moge klub HOG Siliwangi Bandung Chapter dalam turing Long Way Sumatra Island yang berujung pengeroyokan terhadap dua anggota TNI.

Saat anggota HOG Siliwangi Bandung Chapter mengeroyok dua anggota TNI Serda Mistari bersama Serda M Yusuf, di mana posisi anggota Satlantas yang mengawal konvoi ini?

Aksi pengeroyokan terhadap anggota TNI Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat, terekam kamera pengawas atau CCTV toko butik di Simpang Tarok, Kota Bukittinggi.

Dalam rekaman tersebut, diketahui bahwa polisi sempat berusaha melerai keributan.

Namun, kendati polisi sudah berusaha melerai, anggota klub moge tersebut terus menghajar anggota TNI yang tidak berseragam.

Sosok Ibu Sang Pemberani

Kemunculan seorang ibu pemilik toko untuk memohon aksi brutal memukuli dua anggota TNI di Bukittinggi patut di apresiasi.

Sang ibu tampak muncul ditengah kerumunan para pria berbadan tegap dan besar.

Namun, hal itu tidak digubris oleh anggota klub moge terus menghajar Serda Mistari yang lari menuju toko.

Ibu ini diketahui bernama Sri Harlina. Ia reflek bertindak melindungi disaat pengeroyokan 2 anggota TNI di Simpang Tarok, Bukittinggi, Jumat 30/10 sore lalu.

Bahkan si ibu sempat memohon kepada para pria berbadan besar yang memukuli TNI, untuk menghentikan aksi arogan itu.

Ibu Harlina tetap ikut dalam kerumunan dan takut terkena pukul.

Di sebut-sebut Sri Harlina tinggal di kawasan Tarok, Kecamatan Guguak Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengakui bahwa polisi sudah berusaha melerai aksi brutal anggota klub moge tersebut.

"Justru sudah dilerai," kata Dody saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Dody mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI.

Awalnya, tersangka hanya dua orang, yaitu MS (49 ) dan B (18 ).

Kemudian, kemarin bertambah dua orang lagi, HS (48) dan JAD (26).

Hari ini, Polres Bukittinggi kembali menangkap satu orang lagi dan langsung menetapkan tersangka, yaitu TR (33) anggota klub moge asal Garut, Jawa Barat.

"Hari ini bertambah satu yaitu TR. Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga orang saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon seluler," kata Dody.

Polisi telah mengirimkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus pengeroyokan dua personel TNI oleh anggota Moge Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) ke Kejaksaan.

Sebanyak lima orang anggota klub tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut.

"SPDP-nya sudah diserahkan kemarin, Senin (2/11/2020) oleh Kapolres Bukittinggi ke Kejaksaan.

Malahan didampingi Dandim 0304/Agam juga," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Stefanus mengatakan, polisi sangat serius menangani kasus tersebut.

Apalagi kasus tersebut saat ini sudah menjadi sorotan nasional.

"Kalau ada yang berpikiran polisi tidak serius tangani kasus ini, itu salah.

Polisi sangat serius," jelas Stefanus.

Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Terekam CCTV, Polisi Melerai Saat 2 TNI Dikeroyok Anggota Klub Moge", "Usai Pengeroyokan Anggota TNI, Viral Video "Sweeping" Moge di Bukittinggi", "Soal Pengeroyokan 2 Anggota TNI oleh Klub Moge, Polda Sumbar: Polisi Sangat Serius Tangani Kasus Ini"

 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Buntut Pengeroyokan 2 Anggota TNI di Bukittinggi, Pengguna Motor Gede Kena Sweeping, https://medan.tribunnews.com/2020/11/03/buntut-pengeroyokan-2-anggota-tni-di-bukittinggi-pengguna-motor-gede-kena-sweeping?page=4.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved