Gempa Turki
Gadis Kecil Selamat Setelah 91 Jam Tertimbun Runtuhan Gedung, Gempa di Turki
SEORANG gadis kecil berusia tiga tahun ditemukan selamat di bawah reruntuhan gedung yang ambruk akibat gempa di Kota Izmir, Turki.
SRIPOKU.COM --- Selalu ada cerita menarik di balik bencana. Seorang gadis kecil berusia tiga tahun, teridentifikasi bernama Elif Perincek, Senin sore waktu setempat, ditemukan selamat setelah tertimbunan reruntuhan bangunan gedung di kota Izmir, Turki.
Gadis kecil dikeluarkan tim penyelamat dari bawah puing bangunan yang runtuh akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo Skala-7. Laporan televisi TRTWorld¸ketika ditemukan tim penyelamat hanya menggerak jari tangan.
Dilaporkan, Elif Princek segera dilarikan ke rumah sakit dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya. Bocah kecil ini, merupakan salah satu korban gempa yang berpusat di Laut Aegea, antara Turki dan Yunani.
Gempa berkekuatan Skala-7 itu wilayah Barat Turki, dan kota Izmir menjadi kawasan pemukiman di tepi laut yang terdampak paling parah. Sedikitnya, 109 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya liuka-luka.
Gempa bumi yang meng Barat Daya Turki, Jumat (30/10) petang waktu setempat. Gempa berpusat di laut itu, berada di kedalaman 10 kilometer itu, berimbas ke wilayah Yunani.
Baca juga: UPDATE: Gempa Turki Korban 22 Tewas dan 786 Luka-luka, Berikut Foto-foto di Turki dan Yunani
Baca juga: Gempa Turki Tewaskan 138 Orang
Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter lebih tinggi, yakni yakni berkekuatan 7,1 SR. Episenter gempa terletak pada koordinat 37.89 Lintang Utara dan 26,84 Bujur Timur, berlokasi di Laut Aegean, sekitar 17 kilometer arah Barat Laut Kepulauan Samos, Yunani.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan bahwa apabila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman pusat gempat, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Guncangan itu dipantik adanya deformasi batuan kerak dangkal di kawasan tersebut.
"Hasil analisis, mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun,"ujar Rahmat dalam pernyataan yang diterima Tribunnews, Jumat (30/10) malam.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Turki, Yunani, Bulgaria dan Makedonia Utara. Gempa bumi ini sempat menimbulkan tsunami lokal, seperti yang tercatat di stasiun-stasiun tide gauge –indikator pasang-surut laut-- di Yunani, yaitu stasiun Syros ±8 Sentimeter, Kos ±7 Sentimeter, Plomari ±5 Sentimeter dan Kos Marina ±4 cm.
Walaupun stasiun tide gauge di Turki tidak mendata adanya tsunami, air laut sempat menyapu pemukiman di pinggir pantai Kota Izmir.
"Masyarakat diimbau tetap tenang, karena tsunami tidak berdampak ke wilayah Indonesia dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Rahmat.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).****