Terungkap Sebab Kematian Wanita Tergeletak di Pinggir Jalan Bukan Kecelakaan, Tapi Dibunuh Pacarnya

Pasca kejadian itu, Aldit bersandiwara seolah-olah korban mengalami kecelakaan lalu lintas.

Editor: Hendra Kusuma

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Fakta baru sebab Kematian Wanita Tergeletak di Pinggir Jalan, ternyata  Bukan Kecelakaan.

Korban dibunuh pacarnya karena sakit hati.

Awalnya,  Berdy Susanti Gabriel (30), karyawati salah satu SPBU di Kota Kupang yang ditemukan tewas di pinggir jalan, Senin 26 Oktober lalu, diduga kecelakaan lalu lintas.

Namun pihak kepolisian tak percaya begitu saja mendalami penyelidikan dan memeriksa orang terdekat.

Meski awalnya sang pacar yang diketahui bernama Aldit sempat mengaku sang pacar meninggal karena kecelakaan.

Namun pihak polisi yang melakukan pemeriksaan secara mendalam menemukan fakta baru dan kemudian terus memeriksan tersangka hingga mengaku.

Fakta-fakta temuan ini diungkapkan pihak kepolisian seperti dilansir dari kompas.com berikut ini:

1.Ditangkap Sejak Awal

Meski seperti kecelakaan lalu lintas, namun pihak Kepolisian Sektor Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil mengungkap kasus kematian Berdy Susanti Gabriel (30), karyawati salah satu SPBU di Kota Kupang.

Kapolsek Alak AKP Tatang P Panjaitan mengatakan, Berdy merupakan korban pembunuhan.

"Korban ternyata dibunuh sang pacar berinisial ARN alias Aldit (27), warga Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang," ujar Tatang kepada sejumlah wartawan, Sabtu (31/10/2020).

Tatang menyebut, korban Berdy semula ditemukan tergeletak dalam kondisi tak bernyawa di pinggir jalan pada Senin (26/10/2020) tengah malam.

Awalnya, korban dilaporkan mengalami kecelakaan lalu lintas.

Menurut Tatang, pelaku sudah ditangkap sejak awal, karena dicurigai sebagai pelaku pembunuhan. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Aldit awalnya hanya diperiksa polisi sebagai saksi.

"Awalnya kita amankan ARN karena handphone korban dipegang ARN pasca kejadian ini," kata Tatang.

2. Pelaku Mengaku Sakit Hati 

Saat diperiksa penyidik di Mapolsek Alak, tersangka Aldit mengaku sakit hati karena dimaki-maki korban, sehingga mendorong korban dari atas sepeda motor.

Diakui pelaku, korban mencurigai dirinya menjalin komunikasi dengan wanita lain.

"Sakit hati karena dimaki-maki oleh korban. Korban mencurigai tersangka ada komunikasi dengan wanita lain," kata Tatang. Tatang juga memastikan bahwa tersangka dan korban memiliki hubungan asmara. Padahal, menurut Tatang, korban diketahui memiliki pacar lain.

Kepada polisi, Aldit mengaku mendorong korban dengan siku dari atas sepeda motor saat sedang melaju. Aldit kemudian membawa sepeda motor korban.

3. Pelaku Sempat Bersandirawara

Pasca kejadian itu, Aldit bersandiwara seolah-olah korban mengalami kecelakaan lalu lintas.

Kini, Aldit sudah ditahan di sel Polsek Alak sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, keluarga Berdy merasa janggal dengan penyebab kematian dan menduga korban dibunuh orang tak dikenal.

Keluarga Berdy kemudian membuat laporan polisi terkait kasus pembunuhan di Polsek Alak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap Penyebab Kematian Karyawati SPBU di Kupang, Bukan Kecelakaan", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/10/31/20384501/terungkap-penyebab-kematian-karyawati-spbu-di-kupang-bukan-kecelakaan?page=2.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved