Megawati Tantang Generasi Milenial : Mana Sumbangsihmu Anak Muda, Jangan Taunya Demo, Ngerusak Pula

Ia juga menjadi Wakil Presiden dan menjadi Presiden terakhir Mandataris yang dipilih langsung oleh MPR, dan memiliki sembilan gelar honoris causs

Editor: aminuddin
Dokumen PDI-P
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Megawati Soekarno Putri menegaskan dalam demo tidak aturan boleh merusak fasilitas umum

“Apa ada aturan dalam demo.

Ada aturan dalam demo diizinkan karena ada reformasi, apa ada aturan demo merusak?

Tidak ada, saya yakin,” ujarnya.

Megawati bahkan siap berdebat jika ada yang tidak terima dengan pernyataannya ini, karena dia meyakini aksi unjuk rasa yang diikuti perusakan memang tidak sesuai dengan prosedur demonstrasi.

"Kalau ada orang yang bilang 'ada, bu', mana? Sini kasih tahu saya," lanjutnya.

Megawati Soekarno Putri mengaku tak peduli jika ucapannya banyak mendapat bullyan.

"Apa sumbangsih kalian ke bangsa dan negara ini? Masa hanya demo aja? Nanti saya dibully, saya nggak peduli, hanya demo saja ngerusak" ujar Megawati.

Megawati Soekarno Putri mengatakan ia pernah menjabat di sejumlah posisi penting bahkan helar hanoris causa.

Hal itu dikatakan Megawati Soekarno Putri di akun Youtube PDIP pada Rabu (28/10/20).

Megawati berpidato dalam acara peresmian Patung Bung Karno, Sekolah Partai, Kantor DPD dan DPC PDI Perjuangan secara virtual yang diunggah di akun YouTube resmi PDI Perjuangan.

Baca juga: Delapan Pesan Megawati Soekarnoputri Menjelang Pemungutan Suara Pilpres

Mulanya, Megawati mempertanyakan sumbangsih milenial di era digital.

"Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi millenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa harus bertatap langsung?," kata Megawati.

Megawati Soekarno Putri kesal melihat anak muda yang hanya melakukan demo dan merusak fasilitas umum.

Megawati menyebut dirinya sebagai manusia unik di Republik Indonesia karena kedua orang tuanya adalah pahlawan.

“Saya jelek-jelek gini manusia unik lho di republik ini, bukan menyombongkan diri, orang tua saya dua-duanya pahlawan, bapak ibu saya pahlawan nasiona itu tidak gampang,’ ujarnya.

Selain itu, ia juga menyebutkan sejumlah prestasinya seperti pernah menjabat tiga kali sebagai anggota DPR salah satunya di Litsus (Penelitian Khusus) pada zaman pemerintahan Presiden Soeharto.

Ia juga menjadi Wakil Presiden dan menjadi Presiden terakhir Mandataris yang dipilih langsung oleh MPR, dan memiliki 9 gelar honoris causa.

“Bayangkan sebagai wapres dipilih oleh MPR, terus saya naik jadi presiden dipilih oleh MPR, jadi saya selalu dihormati, saya tadi disebutkan ada 9 honois causa, 9 lho, harusnya kader PDIP bangga punya ketua saya,” ujar Megawati disambut tepuk tangan.

"Maksud saya nggak menyombongkan diri, ini fakta,” ujar Megawati.

Sebelumnya,DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Koordinasi Bidang Nasional (Rakorbidnas) bidang Pemuda dan Olahraga secara virtual, bertepatan sehari sebelum peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020.

Dalam sambutannya, Sekretaris jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada para pemuda Indonesia.

Baca juga: Ini Pesan Megawati untuk Kader PDIP se-Sumsel, Jambi dan Babel

"Ibu Megawati berpesan yang pertama, jangan sekali kali meninggalkan sejarah.
Pesan kedua, agar pemuda Indonesia terus mencari pengetahuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tetapi berdiri kokoh di dalam sejarah Indonesia dan dunia," kata Hasto saat membacakan pesan Megawati, Selasa (27/10/2020).

Sebab, lanjut Hasto, sejarah merupakan pembentuk karakter bangsa kita.

Sejarah juga mempertemukan antara masa lalu saat ini dan cita cita masa depan.
Sejarah tidak akan mengaburkan jati diri dan identitas bangsa kita.

"Pesan ketiga, agar para pemuda Indonesia dapat menggunakan sosial media untuk menggelorakan semangat juang agar mewarisi sejarah dengan seluruh nilai nilai juangnya dengan seluruh nilai-nilai kepeloporan pemuda Indonesia," ujar Hasto.

"Kemudian Ibu Megawati juga berpesan dengan menggunakan sosial media tersebut agar para pemuda Indonesia memiliki hakikat ke-Indonesia-an kita, hakikat cinta tanah air, tidak gamang melihat masa depan, tidak lekas menyerah, hakikat pemuda yang berkebudayaan Indonesia," imbuhnya.

Hasto menuturkan, Megawati mengingatkan tanpa rasa cinta tanah air, tanpa semangat juang tanpa identitas kebudayaan maka tidak pantas menyebut dirinya sebagai pemuda Indonesia.

"Terlebih bagi generasi milenial dengan kata milenial itu, pesan Ibu Megawati, pemuda harus menjadi garda terdepan di dalam seluruh aspek kehidupan," kata Hasto.

Pesan terakhir Megawati, kata Hasto, Presiden Indonesia kelima RI itu ingin agar peringatan Hari Sumpah Pemuda dalam satu rangkaian perayaan dengan Hari Pahlawan 10 November.

"Jadi, hari ini dimulai rakor tetapi puncaknya adalah tanggal 10 November di mana di situ ketua DPP Bidang Pemuda mengangkat seluruh kepahlawanan para pemuda, kepeloporan para pemuda, pahlawan pahlawan masa kini, para pemuda yang berjuang dengan keyakinannya untuk kepeloporan Indonesia," ucapnya.

"Untuk itu 10 November adalah puncak peringatan sumpah pemuda ini yang menyatu dengan hari pahlawan.

Itu tadi pesan dari Ibu Megawati Soekarnoputri," pungkas Hasto.

Turut hadir dalam Rakorbidnas secara virtual itu, sejumlah jajaran DPP PDIP, diantaranya Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga Eriko Sutarduga, I Made Urip, Djarot Syaiful Hidayat, Ahmad Basarah dan jajaran DPP lainnya.

https://jateng.tribunnews.com/2020/10/29/beberkan-sederet-prestasinya-megawati-anak-muda-hanya-demo-aja-ngerusak

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved