Berita Palembang

Dendam Lama Bersemi Lagi Dugaan Motif Pembunuhan Pengantin Baru, Korban Diduga Pernah Tusuk Pelaku

Kapolsek Kertapati Iptu Irwan Sidik, mengatakan masih mendalami motif pembunuhan terhada Fran.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Chairul Nisyah
Ananda istri korban pembunuhan Fran saat menyaksikan suaminya di makamkan di TPU Kertapati Kota Palembang, Kamis (29/10/2020) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kapolsek Kertapati Iptu Irwan Sidik, mengatakan masih mendalami motif pembunuhan terhada Fran.

Namun dari keterangan beberapa saksi, motif pembunuhan yang dilakukan oleh kakak beradik ini diketahui dendam lama.

"Kedua kakak beradik ini nekat membunuh korban, diduga salah seorang pelaku pernah ditusuk korban menggunakan senjata tajam. korban ini dulu pernah menusuk salah seorang pelaku," ungkap Kamis (29/10/2020).

Lanjutnya, kemudian setelah korban dan kedua pelaku bertemu di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat itulah kedua pelaku membalas dendam dengan menusuk korban menggunakan sajam hingga korban meninggal dunia.

"Benar saat di TKP kakak beradik bertemu korban, saat itulah karena masih dendam, kedua kakak beradik ini mengejar korban dan menusuk korban hingga tewas," ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai apakah kedua pelaku sudah berhasil ditangkap, tambah Irwan, masih diburu.

"Nama kedua sudah kita kantongi, dan kita tak segan segan memberikan tindakan tegas terukur, jika saat dilakukan penangkapan pelaku ini melawan petugas," tegasnya Irwan.

Istri Korban Kutuk Pelaku

Jenazah Fran (20) korban pembunuhan dimakamkan di TPU Sunan, Kertapati Kota Palembang, Kamis siang (29/10/2020).

Kepergian ketempat peristirahatannya yang terahkir dihantar oleh Istri, keluarga, rekan serta puluhan tetangganya.

Istri Fran, Ananda nampak beberapa kali terlihat menangis, melihat keranda jenasah suaminya tersebut.

"Semoga tidak selamat orang yang telah membunuh suami aku," ujar Ananda sambil menangis dihapan keranda jenasah suaminya.

Ia didampingi Ibu kandung dan kakak iparnya, menuju TPU Sunan tempat suaminya akan dimakamkan.

Nanda terduduk lesu melihat prosesi pemakaman suaminya, matanya merah membengkak karena terlalu sering menangis.

Sang ibu yang ada disampingnya mencoba untuk menguatkan anaknya yang sedang mengandung satu bulan itu.

Proses pemakaman sempat terhenti sebentar karena kondisi makam tergenang sedikit air.

Dalam keadan berduka, Ananda menyampaikan harapannya, agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

"Saya mau pelaku dihukum seberat-beratnya. Jika perlu hukuman mati, agar keluarganya juga merasakan bagaimana rasanya kehilangan," ujar Ananda sambil menangis.

Fran dimata keluarga merupakan sosok yang baik, bertanggung jawab serta ceria.

Dia selalu membuat ramai suasana di rumah.

Sebelum kepergiannya, Fran pamit pada istrinya untuk bekerja sambil mencium perut istrinya.

"Bapak pergi kerja dulu ya. Untuk beli susu, ujar Fran sebelum pergi kerja," ujar Ananda.

Menurut Ananda, Fran sempat berpesan pada dirinya untuk jaga baik-baik kandungannya.

Ia berangkat kerja untuk mencari nafkah untuk keluarga kecilnya yang baru ia bangun sejak Agustus 2020 lalu.

Ananda seolah masih tidak percaya, pria yang ia cintai keluar rumah dalam keadaan sehat itu, pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Ia terus menangis mengenang semua kenangannya bersama sang suami.

"Dia itu mau kerja. Tanggung jawab orang nya," ujar Ananda.

Baru Sehari Kerja

Fran (20) warga Kertapati Palembang, tewas di tangan dua pelaku pembunuhnya, pada Rabu (28/10/2020).

Fran dibunuh saat sedang bekerja disalah satu usaha tenda di Jalan Meranti Sungai Buayo RT 34/08 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Sripoku.com, kembali mendatangi lokasi berdarah tersebut.

Saat ini di lokasi warga nampak sepi.

Pemilik usaha tenda masih nampak sibuk membersihkan sisa-sisa darah korban yang masih berada di sekitar lokasi.

Menurut keterangan yang didapat oleh Sripoku.com, di lokasi kejadian, Fran sehari-phari bekerja sebagai tukang pemasang tenda.

Pemilik usaha tenda tempat Fran bekerja, Tiara mengatakan jika sehari-hari Fran termasuk orang yang rajin dan jujur saat bekerja.

Ia menceritakan, Fran adalah salah satu karyawannya yang telah lama ikut bekerja memasang tenda di usahanya tersebut.

Namun, Fran sempat berhenti sekitar satu tahun lalu dikarenakan ia pindah ke rumah orangtuanya.

Setelah menikah, sekitar bulan Agustus lalu, Fran kembali meminta kerja pada Tiara dan suaminya.

Baru sehari masuk kerja, kejadian pembunuhan tersebut terjadi.

"Baru kemarin Fran mulai kerja lagi. Baru sekitar setengah jam, kejadian itu terjadi," jelas Tiara saat di sambangi di kediamannya (TKP), Kamis (29/10/2020).

Di tempat kerja, Fran dikenal sebagai sosok yang bergaul, dan baik dengan rekan sesama.

Ia kembali meminta pekerjaan dikarenakan tuntutan ekonomi yang semakin tinggi.

Pasalnya setelah menikah pada bulan Agustus 2020 lalu, saat ini istri Fran, Ananda tengah mengandung bayi mereka yang baru masuk umur 1 bulan.

"Mungkin karena istrinya sekarang sedang hamil, jadi dia kerja biar bisa dapat uang untuk kebutuhan mereka.

Apalagi kan saat covid-19 saat ini, cari kerja tu susah. Makanya kemarin Fran tu minta kembali kerja lagi disi," jelas Tiara.

Saat kejadian, Tiara bersama 2 balitanya sedang berada dirumah.

Tiba-tiba Tiara mendengar Fran bertiak minta tolong dan sempat berlindung di belakang badannya.

Tiara yang saat itu juga dalam kondisi terkejut, langsung menyelamatkan dua anaknya dan lari keluar rumah.

Kejadian pembunuhan tersebut terjadi di dalam rumah sekaligus tempat usahanya.

Korban Pengantin Baru

Kepergian Fran (22) meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga.

Tak terkecuali bagi sang istri Ananda.

Pengantin baru ini tak henti menangis saat mendatangi kamar jenazah di RS Bari Palembang.

Dia tak pernah mengira kebahagian yang baru saja terajut, kini berakhir, seiring kepergiaan sang suami untuk selama-lamannya.

Menurut dia, Fran sosok suami yang bertanggung jawab terhadap keluarga.

Ananda mengatakan, Fran rela kerja apa saja demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

Apalagi kini Ananda mengandung buah hati dari pernikahannya dengan Fran.

Ananda tengah mengandung satu bulan.

Ketika terkenang dengan janin yang dikandungnya, air mata Ananda tak terbendung.

Ia menangis sambil duduk termenung seolah masih tak percaya soal nasib yang tengah menimpanya.

Apalagi detik-detik Fran berangkat kerja.

Sang suami sempat berpesan kepada dirinya untuk di rumah saja, menunggunya sampai pulang mencari nafkah.

"Suami sempat berpesan pada saya, untuk tetap di rumah saja menunggunya pulang dari mencari nafkah,"

"Dia sempat bilang, bapak kerja dulu, buat beli susu, sambil cium perut saya," ujar Ananda, Rabu (28/10/2020) saat ditemui RS Bari Palembang.

Fran (22) meregang nyawa di dalam rumahnya Jalan Meranti Sungai Buayo RT 34/08 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/10/2020).

Korban dibunuh oleh dua orang yang datang ke rumahnya.

Fran langsung ditikam oleh kedua pelaku di dalam rumah korban.

Korban mengalami luka bacok bagian kepala sebelah kiri, luka perut kiri (usus keluar), telapak tangan sebelah kiri dan korban meninggal dunia.

Firasat Ananda

Rabu (29/10/2020) hari nahas itu, sudah dirasakan tak enak.

Seharian Ananda merasakan hal perasaan yang tak menentu.

Namun perasaan itu, cepat-cepat ia singkirkan sambil berharap tak ada hal yang bukan-bukan menimpa dirinya dan keluarga.

Menjelasang siang sat tengah mengoreng ikan, Ananda kembali dihantui perasaan yang tak enak.

Kali ini ia tiba-tiba ingat sang suami.

Dadanya makin berdebar kencang mengingat suaminya tersebut.

"Saya kepikiran terus dengan suami, dada saya berdebar kencang," kata dia.

Namun perasaan tak enak tersebut terjawab, Ananda menemui kenyataan pahit.

Ibu muda ini melihat suaminya tewas bersimbah darah.

Suaminya tewas dibunuh oleh dua orang yang mendatangi rumah mereka.

Pelaku Diduga Kakak Adik

Fran saat kejadian tengah mengerjakan besi tenda dengan rekannya tak jauh dari rumahnya di Jalan Meranti Sungai Buayo RT 34/08 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati, Palembang.

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang rekannya saat ditemui Sripoku.com di RS Bari Palembang.

Menurut pengakuan rekan korban, dua pelaku datang menghampiri korban.

Pelaku saat itu membawa senjata tajam jenis pedang.

Saat itu korban langsung dikejar oleh kedua pelaku.

"Korban langsung lari," kata dia.

Saya juga menghindar karena takut, tak lama berselang dirinya menyaksikan Fran sudah terjatuh dan berlumuran darah.

Namun saksi mengenali kedua pelaku.

Menurut rekan korban tersebut pelaku masih kakak adik K dan C.

Lokasi kejadian pasca pembunuhan Fran pengantin baru di Palembang, Kamis (29/10/2020)
Lokasi kejadian pasca pembunuhan Fran pengantin baru di Palembang, Kamis (29/10/2020) (SRIPOKU.COM / Chairul Nisyah)
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved