Penumpang Pesawat

Temukan Bayi di Toilet Bandara, Penumpang Pesawat Diminta Lepas Pakaian untuk Diperiksa

PENUMPANG perempuan pesawat diminta membuka pakaian dan diperiksa petugas Bandara Doha, Qatar. Australia protes atas insiden itu.

Editor: Sutrisman Dinah
wikipedia
Bandara Internasional Hamad, Doha, Qatar 

SRIPOKU.COM – Sejumlah calon penumpang dalam penerbangan dari Bandara Internasional Doha (Qatar)-Sydney (Australia), diminta membuka pakaian dan alat kelaminnya diperksa.

Tindakan petugas Bandara yang sempat menurunkan penumpang untuk diperiksa di mobil ambulans yang diparkira di landasan, mengundang protes Australia.

Australia mengajukan keluhan kepada Qatar atas apa yang mereka sebut laporan "sangat mengganggu" atas perlakuan terhadap penumpang perempuan diminta membuka baju dan digeledah.

Penumpang perempuan diperiksa untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda melahirkan setelah ditemukannya bayi di toilet Bandara Internasional Hamad. Bayi yang sampai sejauh ini belum diidentifikasi siapa orangabu

Bukan hanya penumpang perempuan yang memperoleh perlakuan petugas Bandara itu. Perempuan dari berbagai Negara juga diperiksa.

Kemudian, diantara penumpang Australia menceritakan pengalamannya. Sebanyak 13 perempuan Australia dibawa ke ambulans di landasan udara,  dan diminta untuk membuka pakaian dalam sebelum diperiksa.

seorang dia antaranya Kim Mills mengatakan kepada media Inggris, The Guardian, seperti dikutip Kompas.com, termasuk yang diminta turun dari pesawat dan dibawa ke tempat parkir yang gelap.

Menurut Mills, petugas tidak memeriksanya karena ia berusia 60-an. Tetapi, pengalaman itu dirasakannya menakutkan.

"Kaki saya gemetar. Saya sangat takut karena mereka membawa saya ke satu tempat. Mengapa mereka tidak menerangkan kepada saya, apa yang akan mereka lakukan?" kata Mills.

Awak pesawat memberitahu, mereka juga tidak mengetahui apa yang terjadi. "Sangat mengesalkan. Saya tak bisa bayangkan apa yang dirasakan perempuan-perempuan muda itu," katanya.

Pemeriksaan berlangsung setelah penumpang sudah telah naik pesawat, kemudian penumpang perempuan diminta turun. Menurut saksi mata, penumpang Wolfgang Babeck mengatakan kepada ABC, perempuan yang diminta keluar dari pesawat, "Banyak... yang marah, dan salah seorang dari mereka menangis - seorang perempuan muda."

Pemerintah Qatar belum mengeluarkan komentar atas insiden itu.

Pemerintah Australia mengnanggap, laporan itu menunjukkan bahwa perlakuan terhadap perempuan diluar kondisi normal. Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, "Tidak, saya tidak mengatakan itu (pelecehan seksual) karena saya belum melihat rincian laporan kejadian itu."

Ia mengatakan, "rentetan kejadian yang sangat mengganggu, menyinggung, memprihatinkan" telah diajukan ke kepolisian federal Australia yang akan "menentukan langkah selanjutnya" setelah memperoleh penjelasan dari pemerintah Qatar.

Australia mengatakan, insiden tersebut dinilai suatu keprihatinan serius.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved