Fakta Mengejutkan dari Aktor Laga Jackie Chan, Ternyata Ini Profesi Ayah dan Ibunya, tak Disangka!

Akan tetapi, layaknya publik figur sukses pada umumnya, Jackie Chan juga memilki masa kelam dulunya.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Instagram/@jackiechan
Jackie Chan 

Di sekolah itu, Jackie diajarkan opera tradisiona China, bernyanyi, bela diri, dan akrobat dengan tingkat kesulitan tinggi.

Tiap hari, Jackie harus bangun jam lima pagi dan 'bekerja' sampai malam. Kalau ada kesalahan, hukumannya adalah 'penganiayaan' fisik.

Meski kesal dengan pola didik seperti itu, namun Jackie terbentuk menjadi orang yang terampil dengan banyak skill.

Baca juga: Nita Thalia Hancurkan Kehormatan Keluarga, Istri Pertama Mendadak Jujur Buka Aib Istri Kedua Nurdin!

Masa Kelam Jacki Chan

Dalam buku yang ia tulis, "Never Grow Up", yang dirilis di China pada 2015 lalu, Jackie menceritakan secara gamblang seperti apa masa lalunya yang menurutnya sangat kelam.

Bahkan, Jackie sempat menganggap jika dirinya saat masih muda adalah sosok yang gagal.

Meskipun edisi khusus bahasa ingris dari bukunya rencananya akan dirilis tak lama lagi, beberapa pihak pun dibuat penasaran dengan seperti apa masa lalu salah satu aktor yang dikenal tidka pernah menggunakan stuntman ini.

Berikut beberapa fakta yang ditulis Jackie dalam buku "Never Grow Up" mengenai masa lalunya, sepeti dilansir dari World of Buzz :

1. Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Pada 1999 silam, Jackie Chan pernah membuat heboh dunia karena mengaku pernah menjalin asmara dengan Ng Yi Lei, seorang mantan ratu kecantikan, dimana dari hubungan tersebut Jackie memiliki seorang anak.

Selain mengakui hal tersbeut, Jackie juga menyatakan kalau ia pernah melukai putranya sendiri, Jaycee Chan, usai terlibat cekcok dengan sang istri, Joan Lin.

Menurut informasi dari South China Morning Post, salah satu kutipan dari buku Jackie berbunyi,

"Joan dan aku terlibat argumen. Saat menemui jalan buntu, aku memutuskan keluar, membanting pintu, dan pergi menemui Leonard Ho [produser]."

"Cukup lama dia menasehatiku dan akhirnya dia berkata,' Apa yang kau lakukan? Kau tak perlu melakukan ini. Sudah pulanglah, dan kalian berdua bisa saling meminta maaf'."

"Saat aku sampai di rumah, Joan sedang duduk di sofa, tertawa sambil mengobrol dengan salah seorang teman perempuannya."

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved