20 Oktober Hari Osteoporosis Sedunia, Penyakit yang Hantui Kaum Wanita, Ini Sebab dan Cara Cegahnya
Wanita lebih rentan karena alasan di atas, lebih besar dari pada kaum lelaki berdasarkan hasil penelitian.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Hari Ini bertepatan dengan tanggal 20 Oktober Merupakan Hari Osteoporosis Sedunia bahkan secara Internasional.
Makanya, memperingati Hari Osteoporosis ini perlu lah kita semua menjaga dan meningkatkan kesehatan.
Sebab, di Hari Osteoporosis merupakan peringatan bagi kita suatu saat akan menua dan mengalami apa yang dinamakan Hari - Hari Osteoporosis.
Penyakit osteoporosis sebenarnya bisa dikatakan sebagai tanda-tanda penuaan, tetapi penyakit yang cukup ditakuti oleh orang usia lanjut, meski tidak sedikit yang mampu melewatinya.
Maka itulah, tanggal 20 Oktober dicanangkan sebagai Hari Osteoporosis, sebagai peringatan dini bahwa setiap kita dipastikan rentan terkena penyakit osteoporosis.
Sedikit gambaran osteoporosis merupakan penyakit di mana kondisi tulang yang lemah dan rapuh bahkan mengalami yang namanya patah tulang, jika kondisinya sudah parah.
Rentan dan Menghantui Kaum Wanita
Fakta wanita lebih rentan terkena osteoporosis. Mengutip dari laman World osteoporotis, wanita lebih rentan karena dua faktor dan dalam kondisi tertentu di mana siklus tersebut kerap mereka lalui.
1. Masa Tulang Wanita Memang Lebih Rendah Dibandingkan Laki-Laki
Bahaya osteoporosis lebih senang menyerang kaum hawa, sebab masa tulang wanita lebih rendah, sehingga bisa saja menyerang kaum wanita muda. Namun kecenderung dialami para wanita saat sudah memasuki usia 50 tahun.
dr Anisa Nuhonni SpKFR bahwa resiko wanita lebih rentan, karena kecenderung masa Tulang meski tidak murni hanya kaum wanita, kaum lelaki justru juga rentan terkena osteoporosis.
"Kasusnya pada usia muda ada pula wanita yang bersiko terkena, tetapi pada umumnya sudah memasuki usia 50 tahun," ujarnya.
2. Faktor Hormon Esterogen Karena Menopause
Seperti diketahui, pada saat menstruasi akan terjadi perubahan hormonal di mana hormon estrogen yang diperlukan membantu penyerapan kasium kemudian mengalami penurunan massa secara drastis. Hilangnya hormon estrogen ini biasa terjadi setelah menopause, sehingga meningkatkan resiko wanita lebih berisiko terkena osteoporosis.
3. Saat Hamil dan Menyusui Wanita Bisa Terkena Karena Kurang Perhatian Pasukan Kalsium
Dalam masa hamil dan menyusui, kebutuhan kalsium perempuan meningkat. Hal ini dikarekan bayi dalam kandungan memerlukan asupan kalsium yang diperoleh melalui ibunya.
Biasanya peningkatan akan kebutuhan kaslum ini tak diimbangi dengan asupan dari makanan dll dari sang ibu, sehingga kondisi ini, akan mengurangi kadar kalsum dalam tubuh si ibu, Demikian juga pada ibu menyusui.
Mereka yang kurang memerhatikan asupan kalsium sewaktu hamil dan menyusui mempunyai kecenderungan terkena osteoporosis.
Hal ini dijelaslah oleh dr Abby Abeson MD bahwa Osteoporosis
Kaum Lelaki Juga Berisiko
Meski lebih kecil dari kaum wanita terkait resiko terkena osteoporosis, namun kaum pria harus waspada.
Memang, kehilangan massa tulang pada pria tak secepat perempuan yang telah mengalami menopause di usia 50-an, menurut National Institutes of Health, AS. Namun mereka mempunyai kecenderungan tulang rapuh seiring dengan bertambahnya usia.
Sebab, Kafein sendiri memberi dampak pada penurunan kepadatan tulang, sebab dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tulang. Dengan demikian, konsumsi kopi, teh, atau kafein lainnya sebaiknya dibatasi serta diimbangi dengan olahraga, karena resiko terkena osteoporosis lebih rentan.
Kenali Faktor Serangan osteoporosis
1. Usia
Meski usia muda sekitar 20 tahunan bisa pula terkena, namun sangat sedikit. Umumnya di usia di atas 60 tahun bagi kaum pria.
Sementara bagi wanita bisa sekiar usia 50-80 tahunan khusus untuk orang-orang di Indonesia. Namun, jika kemudian di usia 40 tahun sudah ada indikasi manopause sudah harus waspada.
2. Jenis Kelamin
Wanita lebih rentan karena alasan di atas, lebih besar dari pada kaum lelaki berdasarkan hasil penelitian.
3. Sejarah Keluarga atau Gen
Faktor Gen sangat berisiko terkena Osteoporosis. Sebab, berisiko lebih besar, terutama jika orang tua anda pernah mengalaminya, maka harus hati-hati.
5. Masa dan Rangka Tubuh
Jika masa atau rangka tulang lebih kecil, maka harus hati-hati karena risiko lebih tinggi, baik itu wanita maupun pria.
6. Kondisi Hormon Seks yang Menurun
Faktor hormon seks memiliki kaitan erat dengan Osteoporosis. Terutama pada wanita.
7. Asupan Kalsium Rendah dan Aktivitas yang Membutuhkan Banyak Kalsium tetapi Pasukan Kurang
Kekurangan kalsium seumur hidup berperan dalam perkembangan osteoporosis. Asupan kalsium yang rendah berkontribusi pada penurunan kepadatan tulang, pengeroposan tulang dini dan peningkatan risiko patah tulang
8. Kebiasaan atau Pola Makan dan Diet yang Salah
Diet tanpa konsultasi dokter sangat berbahaya. Sebab bagi yang membatasi asupan makanan secara parah dan kekurangan berat badan melemahkan tulang baik pada pria maupun wanita.
9. Kurang vitamin D
Seperti diketahui, Vitamin D berfungsi membantu tubuh untuk menyerap kalsium yang cukup bagi kesehatan dan kekuatan tulang, sehingga rentan terkena osteoporosis. Tidak maksimalnya tubuh dalam menyerap kalsium juga bisa disebabkan oleh terganggunya kinerja usus akibat penyakit seliaka dan sirosis bilier primer
Cara Mencegah Osteoporosis
Harus anda ketahui mengalami Osteoporosis maka sangat kecil untuk sembuh atau pulih, yang perlu dilakukan ada pencegahan.
Maka berikut ini ada 5 cara mencegah terjadi osteoporsis sejak muda berdasarkan Buku Agar Tulang Sehat (2013) oleh Pangkalan Ide:
1. Konsumsi makanan kaya akan kalsium
2.Konsumsi makanan kaya akan vitamin C
3.Konsumsi makanan kaya akan vitamin D karena dapat membantu mempercepat penyerapan kalsium oleh tubuh
4.Olahraga teratur, terutama memilih olahraga yang dapat memberi beban pada tulang seperti angkat beban
5.Hindari merokok dan alkohol