Rekaman Video 32 Detik, Siswi SMA Ditemukan Tewas di Bawah Ranjang Diduga Stres Karena Tugas Daring
Dari hasil penyelidikan sementara polisi, korban yang diketahui berinisial MI (16) diduga sempat merekam aksi nekatnya dengan ponsel miliknya.
SRIPOKU.COM - Tugas daring yang menumpung membuat siswi SMA diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Seorang siswi nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun.
Ia pun sempat merekam aksinya itu sendiri sebelum akhirnya ia tewas.
Siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan ini nekat mengakhiri hidupnya diduga karena stres akibat tugas daring dari sekolah.
Dari hasil penyelidikan sementara polisi, korban yang diketahui berinisial MI (16) diduga sempat merekam aksi nekatnya dengan ponsel miliknya.
Video berdurasi 32 detik itu telah diamankan polisi.
Baca juga: PSK Bertubuh Sintal Lakukan Cinta Satu Malam, Sanggup Layani 5 Pria Sehari Tarif tak Lebih Rp 1 Juta
Baca juga: Pelaku Pembunuh Rangga tak Makan & Minum Sejak di Sel Tahanan, Akhirnya Meninggal, Polisi Ungkap Ini
"Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya sebab saat kejadian seluruh anggota keluarganya tengah berkebun" kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir saat dikonfirmasi Kompas.com.

Diduga karena stres tugas daring
Usai melihat korban, sang adik segera memanggil kedua orangtuanya yang sedang bekerja di kebun.
Pihak kepolisian pun segera datang dan mengamankan barang bukti berupa cangkir teh berisi cairan biru serta kemasan racun rumput tak jauh dari jasad korban dan telepon seluler milik korban.
Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan dugaan bahwa MI nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi dengan beban tugas daring dari sekolahnya.
Selain itu, jaringan internet di kampung korban diketahui masih sulit untuk diakses.
"Penyebab korban bunuh diri akibat depresi dengan banyaknya tugas tugas daring dari sekolahnya dimana korban sering mengeluh kepada rekan rekan sekolahnya atas sulitnya akses internet di kediamannya yang menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk" kata Jufri Natsir.
Sementara itu, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.
Jasad korban pun segera dimakamkan di TPU setempat.

Kasus Lainnya : Bunuh Diri Gegara Hamil Pusing Urus Administrasi nikah
Aksi bunuh diri dilakukan oleh seorang wanita yang stres karena pusing mengurus administrasi untuk menikah.
Seorang gadis berumur 24 tahun memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumah calon mertuanya di Kecamatan Medan Tuntungan, Minggu (27/9/2020) karena diduga hamil.
Korban bernama IPSP (24) warga Kecamatan Medan Labuhan.
Ia ditemukan tewas di rumah calon suaminya bernama Roy.
Kapolsek Delitua, AKP Zulkifli Harahap menjelaskan kronologi ditemukannnya korban dalam kondisi tergantung di rumah milik SH orang tua Roy.
"Mendapatkan informasi tersebut petugas langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi," katanya saat dikonfirmasi, Senin (28/9/2020).
Zulkifli menyebutkan bahwa dari sejumlah saksi yang diambil keterangan dan kesaksiannya, korban nekat bunuh diri diduga karena stres sebab sedang mengandung, namun belum menikah.
”Motif gantung diri karena korban merasa kecewa dalam keadaan hamil empat Minggu, namun menemui hambatan saat pengurusan administrasi pernikahan, kartu keluarga tidak ada, sementara harus mengurus N1 dan N2,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa dari TKP, seorang saksi mata bernama Tania Florens mengatakan saat itu dia hendak mengajak korban makan karena mendapat cerita dari calon suami korban bahwa korban sudah 2 hari tidak mau makan.
Lalu korban membuka pintu kamar dan ternyata korban tidak ada di tempat tidur.
“Saksi melihat ke dinding jendela ada kaki tergantung dan spontan saksi terkejut dan teriak melihat korban sudah gantung diri di jerjak jendela kamar,” beber Zulkifli.
Melihat itu saksi langsung membangunkan pemilik rumah yang tidur di ruang tamu dan memangil Roy.
Lalu mereka pun langsung masuk ke kamar dan menurunkan jenazah korban diletakkan di tempat tidur dan menghubungi polisi.
"Karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, kemudian dari kemaluannya juga ditemukan cairan," tambahnya.
Sementara itu, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, beserta barang bukti kain yang dipakainya untuk gantung diri.
Seorang Ibu Bunuh Diri Makan Racun Tikus Pasca Melahirkan
Dianggap memiliki latar belakang depresi, seorang ibu rumah tangga dijauhkan dengan anaknya yang baru lahir.
Tak hanya itu, perempuan 29 tahun itu juga tidak bisa melihat suaminya yang tengah kerja di luar negeri.
Dengan segala permasalahan itu, perempuan asal Kabupaten Ponorogo itu diduga bunuh diri dengan makan racun tikus dan mayatnya ditemukan pada Kamis (15/10/2020).
Baca juga: Kunci Gitar (Chord) Lagu Iqbaal Ramadhan - Rindu Sendiri Ost Dilan 1990, Lirik Lagunya Puitis Abis!
Kapolsek Bungkap, AKP Joko Suseno Joko, saat dikonfirmasi, Jumat (16/10/2020) mengatakan perempuan itu diduga bunuh diri tak lama usai menjalani proses persalinan.
Perempuan ini adalah seorang mantan tenaga kerja wanita.
Dua tahun lalu ia pulang dan menikah. Setelah melahirkan, ia depresi.
Karena khawatir dengan kondisi si ibu, bayi yang baru dilahirkan dibawa ke rumah mertuanya.
Saat Mariana depresi, sang suami bekerja di luar negeri.
“Korban ini sebelumnya juga pernah bekerja sebagai TKI di luar negeri. Setelah korban pulang kemudian menikah dua tahun yang lalu.
Namun setelah melahirkan, korban mengalami stres,” kata Kapolsek Bungkap AKP Joko Suseno Joko saat dikonfirmasi, Jumat (16/10/2020).
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat keluar rumah menggunakan motor pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia kemudian pulang dan langsung masuk ke dalam kamar.
Kamis siang, ibu korban melihat anak perempuannya kejang dengan mata melotot.
Si ibu pun berteriak meminta tolong. Oleh sang ayah, korban sempat diberi minum air kelapa.
“Korban sempat diberi air kelapa namun malah muntah-muntah dan mengeluarkan busa dari mulut,” jelas Joko.
Nyawa korban tak tertolong sebelum sempat dievakuasi ke rumah oleh keluarga. Ia meninggal dunia setelah diketahui makan racun tikus.
Keluarga pun melaporkan kasus tersebut ke perangkat desa dan Polsek Bungkal. Jenazah Mariana kemudian dimakamkan di kampung halamannya.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Kontak bantuan
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diduga Stres karena Tugas Daring, Siswi SMA Nekat Bunuh Diri dan Tinggalkan Rekaman Video
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Depresi Setelah Melahirkan dan Dipisahkan dengan Bayinya, Mariana Tewas Makan Racun Tikus"