Tukang Soto pun Nyerocos Berbahasa Inggris, Ini Asal-usul Kampung Inggris Pare Kediri, tak ada Bule!
Nama Kampung Inggris berasal dari sebutan dan julukan untuk suatu perkampungan atau desa, namun tidak formal.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Melainkan lebih karena banyak orang yang bisa berbicara bahasa Inggris disana.
Hal ini dikarenakan Kampung ini memang terdapat banyak sekali kursusan bahasa Inggris.
Sampai pertengahan tahun 2011, tercatat terdapat sekitar 100 Lembaga Kursus beroperasi di Kampung Inggris.
Bahkan kampung ini seperti sudah menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia.
Dengan banyaknya lembaga kursus tersebut maka tak heran jika banyak orang bicara bahasa Inggris dimana-mana, yang tak lain dan tak bukan adalah murid/guru dari lembaga – lembaga kursus di sana.
Baca juga: Terbukti LGBT dengan Junior Sesama Prajurit, Praka P Dipecat dan Dijatuhi Hukuman Setahun Penjara

Baca juga: Viral Kisah Cinta Pasangan Ini, Menikah Diusia Muda, Berawal dari DM Instagram Berakhir di Pelaminan
Sejarah Kampung Inggris
Bagaimana ceritanya sebuah perkampungan kecil ini bisa menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia?
Semuanya berawal dari didirikannya lembaga kursus yang bernama BEC (Basic English Course) oleh seorang penduduk pendatang yang bernama Pak Kalend (Mr Kallen).
Sekalipun namanya seperti nama orang bule, tetapi dia orang Indonesia asli.
Kalend Osein merupakan santri asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang belajar di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Pada awal berdirinya fasilitas yang dimiliki sangat terbatas, karena hanya berlokasi di teras masjid yang diperuntukkan untuk anak-anak desa yang kurang menguasai bahasa inggris.
Selanjutnya di rumah-rumah yang membolehkannya mengajar, dan akhirnya sampai memiliki gedung sendiri.
Begitulah perjuangan Pak Kallen yang konsisten dan pantang menyerah hingga mengantarkan BEC menjadi begitu terkenal dan lulusannya diakui kualitasnya.
Baca juga: Waspada Siklon Tropis Nangka 988, BMKG Beberkan Daftar Wilayah di Indonesia Yang Terdampak
Hal inilah yang mengundang banyak pendatang dari se-antero nusantara untuk belajar bahasa Inggris disana. Sampai-sampai tidak ada tempat lagi di BEC untuk menampung para calon murid tersebut.
Nah, dari sinilah mulai “berkembangbiak” beberapa lembaga kursus baru untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat.