Demi Temui Ibu-ibu Pengepul Rongsokan, Istri Jenderal Ini Rela Naik Becak dan Masuk Kandang Kambing

Hetty melihat di dekat tempat tidur, ada kandang kambing. Ningsih lalu mengajak Hetty melihat-lihat kambing tersebut.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata

SRIPOKU.COM - Hetty Istri Jenderal Andika Perkasa selaku Ketua Umum Persatuan Istri TNI Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) Membagi bingkisan kepada sejumlah masyarakat di Kota Semarang yang terkena Dampak Pandemi Covid-19.

Hal tersebut terungkap dalam vlog terbaru di channel YouTube TNI AD.

Awalnya dalam video tersebut memperlihatkan dua prajurtit cantik TNI yang ingin berkeliling di kota Semarang.

Dua prajurit cantik itu bernian menaiki becak, kendaraan khas Indonesia yang legendaris.

"Pak, kita bisa gak diajak keliling keliling sama bapak," tanya prajurit cantik.

"Siap, ke kota lama ya," jawab bapak tukang becak.

"Pak nama bapak siapa, Bapak sudah berapa lama kerja disini," tanya prajurit.

"Pak sajuri, sudah lama saya kerja," jawabnya.

"Bu Hetty kemarin jalan jalan disini bu, kemarin sayang yang nariknya," cerita Pak Sajuri.

"Oh bapak ya yang bawak, naek becak ini," tanya prajurit.

"Iya, naek becak ini," jawab Pak Sajuri.

Baca juga: Aksi Polisi Berpangkat Kombes di Palembang Bagi-bagi Air Minum ke Pendemo Tolak UU Cipta Kerja

Baca juga: Jenderal Polisi Bintang Dua setelah 35 Tahun Mengabdi Bernasib Pilu, Kini Dijebloskan ke Penjara

Seperti diketahui, Ibu Hetty istri Jenderal Andika ini dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi dan sering membantu masyarakat-masyarakat kecil.

Hetty mulai berkeliling kota semarang ditemani istri tentara lainnya.

Dalam video itu pun Hetty sempat berboncang dengan pak sajuri, istri Jenderal Andika itu bertanya bagaiman hasil pendapatannya pak Sajuri selama Pandemi.

"Gimana pas corona? banyak yang naik," tanya Hetty.

"Ya, agak sulit cari penumpang," kata Pak Sajuri.

"Ayolah pak kalau gitu boleh saya jadi penumpangnya, ajak saya keliling," kata Hetty.

"Saya sebenarnya gak tega lo pak, kalau kecapekan berenti aja ya, nanti gantian bapak yang duduk saya yang genjot, biar adil," kata bu Hetty.

"Udah biasa bu, barang barang lebih berat udah biasa aku bwak," kata Pak Sajuri.

Tak lupa setelah sampai di Kota Lama, Hetty dan para istri terntara lainnya membagikan sembago kepada masyarakat.

Bingkisan berupa sembako dan uang tunai itu dibagikan pertama kali kepada penarik becak bernama Sajuri, yang dinaiki Hetty saat berkeliling Kawasan Kota Lama, Semarang.

”Saya titip ya, kan saya mau pulang kampung. Saya titip sembakonya buat istri pak Sajuri, ya," ujar Hetty kepada Sajuri dalam akun Youtube TNI AD yang dilihat di Jakarta, Rabu (14/10).

Hetty berterima kasih kepada Sajuri, karena penarik becak itu mau membawanya berkeliling Kota Lama sembari memberi penjelasan tentang bangunan-bangunan yang berada di kawasan tersebut.

"Terima kasih ya pak, saya bahagia sekali bisa berkeliling Kota Lama, walaupun saya sebenarnya enggak tega, karena saya lebih muda tapi duduk di depan," kata Hetty.

Dari Sajuri, Hetty mendengar bahwa orderan becak jadi sepi sejak SARS-COV-2 menghantam pariwisata Kota Semarang.

Karena itu, begitu turun dari becak, Hetty langsung menginstruksikan jajaran Persit KCK Kodam IV Diponegoro membagikan bingkisan juga kepada sejumlah pengayuh becak lain di Kawasan Kota Lama.

Hetty senang karena pengayuh becak di Kawasan Kota Lama Semarang sudah memiliki semprotan hand sanitizer untuk penumpang becak mereka.

Tak hanya penarik becak, warga sekitar yang berada di Kota Lama juga kebagian bingkisan dari Persit KCK.

Di kesempatan itu, seorang nenek berjalan menggunakan tongkat menyampaikan terima kasihnya kepada Ketum Persit KCK itu karena turut mendapat bingkisan.

Sang nenek memakai tongkat karena kecelakaan. Hetty pun meminta Babinsa untuk mengantarkannya pulang ke rumah.

"Ibu ibu sini dulu," kata Hetty sembari memanggil nenet tersebut.

"Jadi ibu pakai tokat karena ketabrak motor?," tanya Hetty.

"Iya, ketabrak motor, orangnya gak bertanggung jawab, ditabrak ama orang mabok," jawab wanita tua tersebut.

"Jaga kesehatan ibu supartini yaa, jangan dijalan kalau enggak liat kanan kiri ya bu, kan banyak anak muda tidak bertanggung jawabkan, sayang yang seharusnya jangan seperti itu anak-anak muda, mereka kan penerus bangsa," kata Hetty.

Hetty Istri Jendral Andika Perkasa
Hetty Istri Jendral Andika Perkasa (capture/Youtube/TNI AD)

Baca juga: Beremben Besi Hadir untuk Kenalkan Kembali Tradisi Budaya Pangkalan Balai kepada Generasi Milenial

Baca juga: Bakal Didenda Rp 5 Juta  Bagi Warga Jakarta yang Tolak Tes Swab

Diketahui, kawasan Kota Lama Semarang merupakan lokasi yang menjadi saksi bisu sejarah Indonesia pada masa kolonial Belanda.

Di tempat ini terdapat sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri kokoh.

Dari Kota Lama, Hetty kemudian melanjutkan kunjungan kerjanya menuju pemukiman kumuh di Kampung Mijen.

Di Kampung Mijen, Hetty bertemu pengepul rongsokan bernama Suminingsih. Ibu Ningsih mengaku mengepul rongsokan untuk mencari uang.

Satu kilo karung rongsokan dulu kata Ningsih dihargai Rp 8.000, namun sekarang cuma dapat Rp 3.000, sejak adanya pandemi COVID-19.

Dari hasil memulung rongsokan itu lah, Ningsih mendapatkan pendapatan sehari-hari untuk makannya dan ternak kambing di rumah.

Hetty kemudian diajak Ningsih main ke rumahnya. Sesampai di sana, Hetty kaget melihat kondisi rumah Ningsih karena lantainya beralaskan tanah dan atapnya hanya dari seng bekas.

"Di sini masaknya, mandinya di situ, tidurnya di sini," tanya Hetty.

Hetty melihat di dekat tempat tidur, ada kandang kambing. Ningsih lalu mengajak Hetty melihat-lihat kambing tersebut.

Istri jenderal ini pun tak sungkan-sungkan masuk ke kandang kambing milik ibu Ningsih yang menyatu dengan ruangan dapur.

"Ini (kambing) namanya Mamat, bu," kata Ningsih.

Hetty kemudian bertanya kepada Ningsih, apa makanan kesukaan Mamat sehari-hari. Ningsih menjawab kalau Mamat suka makan jeruk.

"Oh bagus ya Mamat dan kawan-kawan makan jeruk. Vitamin C-nya, jadi sehat. Jadinya enggak kena Corona. Stamina kuat, imunitas tinggi," kata Hetty.

"Obat (kambing)-nya mahal bu, suntikan aja Rp 60.000. Saya suntik sendiri lho, bu," kata Ningsih kepada Hetty.

"Wah, nanti duitnya bisa beli suntikan," jawab Hetty.

Selain jago merawat kambing, Ibu Ningsih juga cerita dirinya suka membuat kerajinan tangan yang dibuat dari rongsokan.

Ningsih kemudian menghadiahkan hasil kerajinan tangannya berupa tas jinjing kepada istri Jenderal TNI Andika Perkasa itu.

Hetty kemudian menyerahkan bingkisan bantuan juga kepada ibu Ningsih.

Ningsih mengucapkan terima kasih dan mendoakan Hetty selalu diberi kesehatan dan kemurahan rezeki dari Allah SWT.

"Makasih ibu, semoha Ibu dan keluarga diberi sehat sehat, diberi murah rezki dan diberi selamet dunia Akhirat," katanya.

Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono atau yang akrab disapa Hetty Andika Perkasa itu juga berterima kasih karena mendapat 'buah tangan' menarik untuk ditunjukkan pada suaminya, selain tentunya cerita 'blusukan' dan kenangannya di Kota Semarang.

Hetty mengucapkan terima kasih atas pemberian itu.

"Nanti kalau ketemu pacar (suami) saya, pak Andika, nanti pasti saya tunjukin. Wah, pak Andika bisa tambah naksir sama saya," kata Hetty.

Baca juga: Pengusaha Distro di Lamongan Kecanduan Payudara, Lampiaskan Nafsu ke Belasan Model Sampai Ditiduri

Baca juga: KPU OKU Gelar Diskusi Politik, Penyelenggaraan Pilkada yang Aman, Sehat, Selamat dan Berkualitas

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved