Cerita Yaumul Arubah Hari Jumat Penuh Maksiat Hingga Datang Rasulullah Mengubah Tradisi Jadi Ibadah

Kata Yaumul Arubah sendiri memiliki makna berbangga-banggaan, kepongahan, bergagah-gagahan, berhias, dan kasih sayang.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/handout
Cerita Yuamul Arubah Hari Jumat Penuh Maksiat Hingga Datang Rasulullah Mengubah Tradisi Jadi Ibadah 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Jauh sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah SAW (utusan) Allah SWT, hari Jumat merupakan hari-hari penuh maksiat, kesombongan, kepongahan dan takabur.

Sikap kaum Arab di masa jahiliyah memang menjadikan Jumat adalah hari yang penuh kebanggaan, bukan untuk beribadah seperti saat ini di mana umat Muslim sejak pagi sudah beribadah hingga matahari condong ke barat menggelar Sholat Jumat.

Dalam penamaan 7 hari dalam satu minggu kaum Arab jahiliyah memiliki penamaan setiap hari seperti, Syiyar (Sabtu), Awwal (Ahad), Ahwan (Senin), Jubar (Selasa), Dubar (Rabu), Mu’nis (Kamis), dan khusus hari Jumat mereka namakan Arubah.

Kata Yaumul Arubah sendiri memiliki makna berbangga-banggaan, kepongahan, bergagah-gagahan, berhias, dan kasih sayang.

Sebab Hari Jumat tersebut, dijadikan orang Arab jahiliyah sebagai hari libur dan khusus disediakan bagi mereka yang kaya raya dan para pebisnis atau saudagar. Mereka berkumpul dan pamer harga kekayakan, berhias, berpesta dan berbangga diri.

Sementara itu, bagi para penyanyi hari Jumat atau yaumul Arubah itu merupakan kesempatan untuk menampilkan karya seni mereka.

Bahkan, karya-karya terbaik mereka dalam sepekan itu diumumkan, ditempel di dinding Kakbah,”

Yaumul Arubah atau Hari Jumat, menurut Ibnu Abdul Bar, karena hari itu adalah hari; berbangga-banggaan, kepongahan, bergagah-gagahan, berhias, dan kasih sayang.

أن يوم العروبة آت من جذرين، الأول عرب، وهو الانكشاف والظهور والثاني بمعنى التزين والتودد

Adapun dalam beberapa kajian, hari itu ('Arubah) dijelas lebih rinci bahwa hari itu merupakan hasil karyanya (puisi), hasil perdagangannya, temuan sihirnya, dan lainnya.

Sebab pada hari sebelumnya, mereka berlomba-lomba mencari inspirasi, berdagang dengan strategi, dan berlatih menguapkan sihirnya.

Dapat dibayangkan bagiaman kondisi saat itu, di mana berkumpulnya para tukang sihir, saudagar dan penyanyi yang tenggelam dalam kemaksiatan.

Ketika Nabi Muhammad datang dan Merubah Segalanya

Meniadakan Ibadah Sholat Jumat, Masjid Darussaid Mengganti Dengan Sholat Dzuhur
Meniadakan Ibadah Sholat Jumat, Masjid Darussaid Mengganti Dengan Sholat Dzuhur (SRIPOKU.COM/M.Aryanto)

Kejadian itu berlangsung lama dan merajalela hingga datang sang usutan dari Allah SWT yakni Nabi Muhammad SAW.

Diturunkan Firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Jumuah:

"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan shalat Jumat (Jumu'ah) maka bersegeralah mengingat Allah” (Q.S Al-Jumu’ah: 9).

Kedatangan Rasulullah dengan Surat Al Jumuah itu merubah segalanya. Mereka yang tadinya berkumpul untuk kemaksiatan di mana ada ajang pamer sihir, puisi, dan harta berganti menjadi hari persatuan Umat, serta Ajang Silaturahmi.

Maka hari Jumat kemudian menjadi hari istimewa, penuh berkah, penuh dengan rahmat serta ampunan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.”

Artinya: Sebaik-baik hari di mana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukkan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.

Maka kemudian adanya Sholat Jumat yang menjadi pelengkap kemuliaan Hari Jumat.

Selanjutnya apa saja yang harus dilakukan pada Hari Jumat, agar mendapatkan ampunan, keberkahan, rahmat dari Allah SWT.

Maka berikut ini merupakan 6 Perkara yang Dilakukan Pada Hari Jumat.

1. Mandi Jumat

Seperti diketahui, Mandi Jumat merupakan amaliah sunnah yang khusus dilakukan pada hari Jumat.

Karena, kesunnahan ini berlaku umum bagi siapa pun yang menghadiri ibadah shalat Jumat.

Mandi Jumat jelaskan dalam hadits riwayat Ibnu Hibban dari Ibnu Umar sebagai berikut:

من أتى الجمعة من الرجال والنساء فليغتسل

“Barangsiapa yang mendatangi shalat Jumat baik laki-laki maupun wanita maka hendaklah mandi.”

Sebab, seorang wanita dalam konteks ini juga mendapatkan kesunnahan mandi Jumat apabila dia turut serta melaksanakan ibadah Jumat.

Namun, ketentuan hukum ini menjadi berbeda bila ia memilih shalat Dhuhur di rumah.

2. Memperbanyak Bershalawat kepada Nabi Muhammad

Memang, Memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah salah satu dari amaliah yang dapat dilaksanakan pada hari Jumat bagi perempuan, hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi:

أكثروا الصلاة علي ليلة الجمعة ويم الجمعة فمن صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا ـ رواه البيهقي بإسناد جيد

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada malam Jumat dan hari Jumat, barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali,” (HR Al-Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang baik).

3. Memperbanyak Membaca Surat Al-Kahfi

Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim:

من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين

“Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat maka akan ada cahaya yang menyinarinya di antara 2 Jumat.

”Kemudian hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi:

من قرأ سورة الكهف ليلة الجمعة أضاء له من النور ما بينه وبين البيت العتيق

“Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada malam Jumat maka akan ada cahaya yang menyinarinya diantara dia dan Al-Bait Al-Atiq (Ka’bah).”

4. Memperbanyak Berdoa

Maka disunahkan memperbanyak doa di hari Jumat, baik laki-laki dan perempuan.

Sebab, doa yang dipanjatkan pada hari Jumat diharapkan dapat diijabah (terkabulnya doa) yang waktunya dirahasiakan Allah di satu kali 24 jam hari Jumat.

Seperti diketahui, Syaikh Jalaluddin Al-Mahalli berkata:

ـ (ويكثر الدعاء) يومها رجاء أن يصادف ساعة الإجابة

“Dan sunnah memperbanyak berdoa pada hari Jumat karena berharap bertepatan dengan waktu ijabah.” (Jalaludin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli, Syarah Minhaj At-Thalibin, juz 1, hal. 334, Al-Hidayah)

5. Membaca Surat Yasin

Sebab, keutamaan membaca Surat Yasin berlandaskan hadits riwayat Abu Daud sebagai berikut:

من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله

“Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr).

6. Memperbanyak Kebajikan

Salah satu keutamaan hari Jumat adalah dilipatgandakannya pahala kebaikan sepuluh kali lipat dari pada hari yang lain.

Keutamaan ini tidak terkhusus untuk laki-laki, namun berlaku juga bagi perempuan.

Syekh Abu Bakr bin Syatha berkata:

ـ (قوله: وسن إكثار فعل الخير فيهما) أي في يوم الجمعة وليلتها، لما أخرجه ابن زنجوية عن ابن المسيب بن رافع قال من عمل خيرا في يوم الجمعة ضعف له بعشرة أضعاف في سائر الأيام، ومن عمل شرا فمثل ذلك اه. إرشاد العباد. ويقاس باليوم: الليلة، إذ لا فرق.

“Barang siapa yang berbuat kebaikan pada hari Jumat maka akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat dari hari yang lain, dan barang siapa berbuat kejelekan maka juga demikian (dilipatgandakan dosanya sepuluh kali lipat). Dan disamakan hari, yaitu malam, sebab tidak ada perbedaan sama sekali.”

(Syaikh Abi Bakr bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyati, Hasyiyah I’anah At-Thalibin, juz 2, hal. 104, Dar Al-Fikr).

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved