Terbaru, PT Kalbe Farma Tbk dan PT Amarox Global Pharma Lakukan Perjanjian Pemasaran Obat Covifor

Sejumlah perusahaan farmasi dalam negeri baik milik pemerintah maupun swasta berbondong-bondong menjual obat Covid-19. Hanya dipakai di rumah sakit

Editor: aminuddin
sentraloker.net
Obat Kalbe Farma 

SRIPOKU.COM, JAKARTA -  Di masa pandemi ini sebenarnya tidak membuat kita tak bisa berkreasi.

Cuma berpangku tangan.

Justru sebaliknya masih banyak peluang yang bisa kita raih dan dapatkan. 

Contohnya seperti berita berikut ini. 

Sejumlah perusahaan farmasi dalam negeri baik itu milik pemerintah maupun swasta berbondong-bondong menjual obat Covid-19.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bersama PT Amarox Global Pharma (Amarox) melakukan perjanjian pemasaran dan distribusi obat Covifor (Remdesivir).

Sebagai informasi, Emergency Use Authorization (EUA) produk Covifor (Remdesivir) adalah untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi di laboratorium terutama bagi orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kg) yang dirawat di rumah sakit.

Jadi produk Covifor tidak dijual bebas, hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.

Direktur Utama Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan kerjasama pemasaran dan distribusi bersama Amarox selama satu tahun dengan perpanjangan otomatis. 

Adapun kerjasama ini juga melibatkan PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) sebagai perusahaan logistik milik Kalbe Farma.

"Adapun distribusinya akan diprioritaskan ke Rumah Sakit di Indonesia melalui seluruh cabang Enseval," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/10).

Obat Cofivor ini sudah dipasarkan pada 1 Oktober 2020 lalu. 

Untuk harganya, awalnya Kalbe Farma mematok  Rp 3 juta per vial, namun KLBF menurunkan harganya menjadi Rp 1,5 juta per vial karena ada masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan pasien. 

Di sisi lain, juga karena kebutuhan obat ini yang besar.

Vidjongtius mengatakan kontribusinya ke KLBF belum besar karena produknya baru dan masih di tahap awal.

Kemudian dua anggota holding BUMN Farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) juga sudah mampu memproduksi dan memasarkan produk Covid-19.

Kabar Gembira, Obat Antivirus Covifor Remdesivir Bagi Pasien Virus Corona Segera Didustribusikan

Sebelumnya Indofarma sudah memasarkan obat untuk membantu penyembuhan Covid-19 yakni Oseltamivir 75gr Caps. 

Obat ini sudah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) senilai 40.06% ini. .

Oseltamivir  telah diproduksi sendiri oleh INAF dengan kapasitas produksi sebesar 4,9 juta kapsul per-bulan.

Kemudian, INAF menambah portofolio produk obat Covid-19 yaitu Remdesivir dengan nama dagang Desrem.

 Remdesivir Inj 100 mg ini merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan Laboratories Ltd atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.

Direktur Keuangan Indofarma, Herry Triyatno menjelaskan obat Remdesivir ini diimpor dari Mylan yakni perusahaan USA yang memproduksinya di India.

https://industri.kontan.co.id/ news/ramai-ramai-perusahaan- farmasi-menjual-obat-virus- corona-covid-19

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved