Henny Guru Muda Dari Payaraman OI Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah, Koleksi Museum Sumatera Selatan
Karya tulis dengan tema Radio Teknologi Mutakhir Multifungsi dalam Tinjauan Budaya Historis, menghantarkan Henny ke posisi Juara I
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kebahagiaan terpancar dari wajah Henny Rosa Putri, Guru dari SMP 2 Payaraman, Ogan Ilir, yang terpilih sebagai Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Koleksi Museum Sumatera Selatan untuk Guru Tingkat SD, SMP dan SMA se Sumsel, Selasa (6/10/2020).
Gadis kelahiran Palembang, 5 Juni 1998 yang baru saja menyelesaikan studinya di Universitas Sriwijaya pada 2019 lalu, yang kemudian mengabdi sebagai guru IPS di Payaraman OI ini, menyisihkan 40 peserta yang mayoritas adalah guru-guru senior pada bidangnya.
Karya tulis ilmiah mengambil tema Radio Teknologi Mutakhir Multifungsi dalam Tinjauan Budaya Historis, menghantarkan Henny ke posisi Juara I dan berhak mendapat tropi serta hadiah uang tunai Rp 5.500.000 tersebut
Melalui penyaringan dewan juri, Henny semula berhasil lolos ke 10 besar dari 40 peserta. Selanjutnya setiap peserat yang masuk 10 besar memaparkan hasil penelitian masing-masing dalam waktu 10 menit.
Henny dan para peserta yang masuk 10 besar, selanjutnya memaparkan hasil karya tulis ilmiahnya dengan menggunakan power point dengan waktu pemaparan selama 10 menit.
Meskipun dalam waktu yang relatif singkat, Henny mampu menyelesaikan pemaparannya dengan singkat, padat dan jelas.
Pertanyaan dewan juri yang terdiri dari sejarahwan, budayawan, akademisi, dan arkeolog, dapat dijawab dengan jelas. Dan Hasilnya dewan juri memutuskan Henny sebagai pemenang alias Juara I.
Karya tulis Henny yang mampu menarik perhatian dewan juri, merupakan buah dari kerja serius yang dia lakukan kurang lebih empat bulan. Dimulai dengan pengumpulan data dan observasi yang berkaitan dengan tema penelitian mengenai Radio Teknologi Mutakhir Multifungsi dalam Tinjauan Budaya Historis.
Guna melengkapi penelitiannya, dia berupaya untuk mendapatkan data-data mengenai perkembangan radio di dunia, Indonesia dan Kota Palembang. Itu dia lakukan sejak bulan Juni 2020 lalu.
Henny berupaya mencari informasi seluas mungkin mengenai perkembangan radio, melalui jurnal, wawancara langsung dengan para pakar yang berkompeten di bidangnya, juga mengunjungi langsung Museum Balaputra Dewa.
Guru IPS yang masih berusia 22 Tahun ini juga menelusuri lebih jauh mengenai Radio Philips koleksi Museum Balaputra Dewa.
• Pengamat Pendidikan: Khawatir Semangat dan Mentalitas Belajar Siswa Menurun dengan Belajar Daring
• Lusa Tunjangan Insentif Guru Honor & Tenaga Kependidikan di Palembang Cair, tak Lagi Cari Pinjaman
• Penguatan Pendidikan Aqidah Di Tengah Badai Penistaan Ulama
Bahkan, alumni Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya ini juga membantu identifikasi mengenai bentuk Radio tersebut yang mana sebelumnya belum diidentifikasi dan harusnya informasi mengenai koleksi tersebut dapat digali kembali.
"Hasilnya memang ada beberapa mengenai penelitian radio ini yang belum cukup baik, sehingga seharusnya dapat lebih digali lagi, baik sejarah dan data-datanya," ujarnya sedikit memberi penjelasan.