Wak Dolah : Belajar Jadi Pantomimer itu Memang Harus Punya Guru Tapi Bisa Juga Dengan Cara Otodidak

Seorang pelaku pantomim atau pantomimer atau mimer, harus punya badan yang lentur, pernafasan teratur dalam olah nafas dan memiliki permainan mimik

Editor: aminuddin
internet
Wak Dolah 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - SAYA tahu pantomim sejak SD.

Sering lihat televisi, TVRI dan main.

Di SMP tidak lagi main pantomim.

Di SMA saya ikut teater.

Teater 09 namanya.

SMA nya SMA 9 di Kertapati.

Setelah itu saya melanjutkan kuliah di ITN Malang.

Ngambek jurusan teknik mesin.

Sambil kuliah saya memperdalam seni budaya.

Lalu membentuk sanggar.

Sanggar Blits namanya.

Disini saya main teater, dance dan pantomim.

"Sejak itulah saya aktif kembali berpantomim," kata Wak Dolah kepada Sripoku.com.

Malam Ini Ada Pertunjukkan Musik Etnik, Pantomim dan Baca Puisi di Bawah Jembatan Ampera Palembang

Pantomim itu adalah seni pertunjukan tanpa suara dengan gerak.

Bicara dengan bahasa tutur tanpa bahasa kata-kata tapi bisa menceritakan sesuatu.

"Jadi inilah yang saya suka dari pantomim.

Karena banyak simbol dimainkan saat bermain pantonim," aku suami Yalita Diswana, SPd ini.

Yang pastinya, kata dia, di Palembang atau Sumsel belum banyak yang mendalami atau mengangkat kembali seni pantomim.

"Dan saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda."

Seorang pelaku pantomim atau pantomimer atau mimer, harus punya badan yang lentur, pernafasan yang teratur dalam olah nafas dan memiliki permainan mimik atau ekpresi yang lebih dari pelaku akting lainnya.

Belajar pantomimer itu memang harus punya guru tapi bisa juga dengan cara otodidak.

Anak-anak sekarang kan bisa lihat Youtube, lalu memerankan pantomim dengan mencontoh atau melihat seni peran pantomim.

Tapi karena pantonim ini ada hubungannya dengan kegiatan sehari-hari seperti pekerjaan rumah, pekerjaan di kantor dan sekolah, maka biasanya ada gerakan-gerakan yang bisa dipakai untuk dimasukkan ke dalam cerita.

Atau ketika makan, minum dan berolah raga.

Ini semua menjadi latihan bagi para pantomimer.

Intinya, mereka harus belajar mengimajinasikan suatu yang ada dalam suatu yang tidak ada.

Mereka belajar dengan menggunakan benda aslinya dulu.

Setelah itu melakukannya tanpa barang, benda aslinya, atau dengan tangan kosong.

Main Musik Bisa Perlambat Penuaan

Ikhwal pentas, kami kata Wak Dolah, pernah pentas di Jambi, Yogyakarta, dan Pagaralam.

"Di Palembang, pentasnya memenuhi undangan, ikut even skala kecil, menengah dan besar.

" Dan kini alhamdulillah Palembang Mime Club (Pantomim Palembang) didukung penuh oleh Ketua DKP (Dewan Kesenian Palem bang) Iqbal Rudianto dalam pengembangan pantomim di kota pempek dan kebanggaan wong kito ini.

"Kerno sudah beberapa kali kami dienjuk panggung dan kesempatan tampil. Kami banyak mengucapkan terima kasih," terang Wak Dolah.

Menurut Wak Dolah, pengalaman berkesan selama menjadi pantomimer adalah ketika bisa membuat orang lain tertawa dan terhibur.

"Yang pastinya saat kami bermain pantomim mendapat apresiasi dari banyak orang dengan misalnya memberikan biaya atau fee atau minimal tepuk tang an lah," ujar Wak Dolah yang aktif menulis naskah pentas dan MC.

"Apresiasi ini bisa menjadi kebanggaan bagi kami, menumbuhkan semangat yang lebih tinggi kepada temen-temen pantomimer Palembang agar terus maju dan berkembang," imbuh presenter freelance TV lokal ini.

Rencana ke depan, kata guru ekskul tester ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap dua tahun sekali mengadakan diklat atau workshop pantomim dan pentas parade pantomim.

Tahun ini yang ketiga kalinya.

Tapi karena covid-19, workshop pantomim dan pentas parade pantomim ditunda tahun ini dan insya Allah baru bisa dihelat tahun depan, 2021.

"Tapi pentas-pentas kecil.

Showcase di cafe atau ruang-ruang bisa kita buat pentas pantomim untuk memperkenalkan pantomim kepada masyarakat," pungkas Wak Dolah.

Biodata :

Nama : Ahmad Joni Arla S.Ikom (Wak Dolah)
TTL : Palembang, 28 Agustus 1977
Istri : Yalita Diswana, SPd
Anak :
1. Adelira Didia Adakita
2. Nadira Wisya Tara
3. Ahmad Azzam Baihaqi
Pendidikan :
1. D3 teknik mesin
2. S1 ilmu komunikasi
Pekerjaan : Penyiar RRI, presenter freelance TV lokal, guru eskul teater, MC dan penulis naskah
Penghargaan :
- Juara harapan 1 menulis naskah teater, - Juara harapan menulis cerita rakyat Muaraenim
- Beberapa kali juara lomba teater
- Melatih juara pantomim tingkat kecamatan, kota Palembang, Sumsel, dan nasional
Alamat rumah : Jalan Abi Kusno Cokro Suyoso Kertapati Palembang

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved