Wak Dolah : Belajar Jadi Pantomimer itu Memang Harus Punya Guru Tapi Bisa Juga Dengan Cara Otodidak

Seorang pelaku pantomim atau pantomimer atau mimer, harus punya badan yang lentur, pernafasan teratur dalam olah nafas dan memiliki permainan mimik

Editor: aminuddin
internet
Wak Dolah 

"Jadi inilah yang saya suka dari pantomim.

Karena banyak simbol dimainkan saat bermain pantonim," aku suami Yalita Diswana, SPd ini.

Yang pastinya, kata dia, di Palembang atau Sumsel belum banyak yang mendalami atau mengangkat kembali seni pantomim.

"Dan saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda."

Seorang pelaku pantomim atau pantomimer atau mimer, harus punya badan yang lentur, pernafasan yang teratur dalam olah nafas dan memiliki permainan mimik atau ekpresi yang lebih dari pelaku akting lainnya.

Belajar pantomimer itu memang harus punya guru tapi bisa juga dengan cara otodidak.

Anak-anak sekarang kan bisa lihat Youtube, lalu memerankan pantomim dengan mencontoh atau melihat seni peran pantomim.

Tapi karena pantonim ini ada hubungannya dengan kegiatan sehari-hari seperti pekerjaan rumah, pekerjaan di kantor dan sekolah, maka biasanya ada gerakan-gerakan yang bisa dipakai untuk dimasukkan ke dalam cerita.

Atau ketika makan, minum dan berolah raga.

Ini semua menjadi latihan bagi para pantomimer.

Intinya, mereka harus belajar mengimajinasikan suatu yang ada dalam suatu yang tidak ada.

Mereka belajar dengan menggunakan benda aslinya dulu.

Setelah itu melakukannya tanpa barang, benda aslinya, atau dengan tangan kosong.

Main Musik Bisa Perlambat Penuaan

Ikhwal pentas, kami kata Wak Dolah, pernah pentas di Jambi, Yogyakarta, dan Pagaralam.

"Di Palembang, pentasnya memenuhi undangan, ikut even skala kecil, menengah dan besar.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved