Sempat Solat di Hutan, Terpidana Mati Bandar Narkoba Cai Changpan Ternyata Mantan Militer Tiongkok
Menurut Yusri, dugaan itu diperkuat setelah tim pengejaran menemukan barang Cai Changpan yang tertinggal selepas salat.
Kombes pol Yusri Yunus menyampaikan Cai Changpan memang memiliki kemampuan bertahan hidup (Survival) yang mumpuni.
Dia merupakan mantan tentara yang pernah mengikuti kemiliteran di Tiongkok.
“Dia memang adalah lulusan tentara di Tiongkok sana. Makanya dia belajar survival ini dari sana. Karena dia mantan tentara. Ini yang menjadi punya kemampuan daripada si Cai Changpan ini agar bisa bertahan di dalam hutan,” kata Yusri.
Apalagi, menurut Yusri, Cai Changpan juga telah mengenal betul medan hutan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Lokasi itu biasa digunakan sebagai arena berburu sebelum tersangkut kasus narkoba.
Pasalnya, lokasi hutan tersebut terletak persis di belakang rumah istri dan anaknya.
Menurut Yusri, pelaku telah hapal seluk-beluk hutan itu selama berkegiatan perburuan.
“Sebelum berurusan dengan aparat berwajib, dia sering melakukan kegiatan pemburuan di dalam hutan. Jadi dia menghafal hutan tersebut. Kenapa dia bisa bertahan sampai saat ini karena dia hafal daerah tersebut,” jelasnya.
Atas dasar itu, pihaknya masih terus menyusuri hutan yang diduga kuat tempat pelarian pelaku.
Ia menyampaikan tim pengejaran juga telah memperluas jarak pencarian hingga ke desa-desa di sekitar lokasi hutan.
“Kita sekarang memperluas lagi pencarian jejak ini di daerah desa Babakan, Pasir Madang dan daerah Pasar Rebo. Ini kita perluas tim kesana untuk melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan,” ujar Yusri.
Sementara itu, identitas kedua oknum petugas Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Kota Tangerang yang diduga lalai dalam kasus kasus kaburnya terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53), terungkap.
Kedua petugas lapas tersebut adalah Wakil Komandan Regu Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Kota Tangerang berinisial S dan petugas lapas di bidang kesehatan berinisial ES.
“Dua pegawai lapas yang pertama inisialnya S sebagai wakil komandan regu yang ada di lapas. kemudian ES juga dia juga pegawai lapas tapi di bidang kesehatan,” kata Yusri.
Yusri menjelaskan S dan ES diduga kuat telah lalai dalam kasus kaburnya Cai Changpan dari dalam lapas.