Di Tengah Ancaman Resesi, Inilah 4 Tips Investasi Saham: Pemilihan Saham yang Tepat

Ekonomi kuartal III tahun 2020 sebelumnya diharapkan bangkit, ternyata masih tertekan akibat penerapan kebijakan yang kurang mendukung perekonomian.

Editor: Bejoroy
https://mudaberdayacommunity.wordpress.com/
Ilustrasi - Main Investasi. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA – Ancaman resesi semakin membayangi Indonesia. Ekonomi kuartal III tahun 2020 yang sebelumnya diharapkan bangkit, ternyata masih tertekan akibat penerapan kebijakan yang kurang mendukung perekonomian.

Nah bagaimana peluang investasi sahan di tengah–tengah ancaman resesi ini?

Kepala Divisi Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin membeberkan 4 tips yang bisa diterapkan investor saham menghadapi resesi.

Inilah Tujuan Hidup Masing-masing Zodiak: Aries Memiliki Tujuan untuk Kemajuan Dalam Segala Hal

Inilah 8 Makanan yang Perlu Dihindari Setelah Berolahraga: Sayuran Mentah, Gorengan hingga Kafein

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Menurut dia, bila diterapkan secara konsisten, maka investor tidak cuma bertahan, tetapi bisa menumbuhkan profit investasinya.

Berikut 4 tips tersebut:

1. Pemilihan saham yang tepat

Menurut Kim, dalam melakukan pemilihan saham tentunya harus diliat dari beberapa aspek. Investor diimbau untuk tidak ikut-ikutan atau menebak – nebak seberapa baik prospek saham yang akan ia beli.

“Dalam memilih saham harus diingat, tidak ada yang namanya magic formula. Ada 4 faktor yang menjadi pertimbangan antara lain valuasi, interest rate, growth, dan sentimen,” kata Kim dalam virtual konferensi, Senin (28/9/2020).

Dia bilang di tengah ketidakpastian yang terjadi akibat Covid-19, faktor sentimen menjadi over power, yang sudah pasti mempengaruhi valuasi, interest rate, dan growth.

Update Sumsel Covid-19 Tgl 28 September 2020.
Update Sumsel Covid-19 Tgl 28 September 2020. (http://corona.sumselprov.go.id/)

2. Disiplin menabung saham

Investor harus mendisiplinkan diri dalam menabung saham. Menabung saham bisa dilakukan secara mingguan atau bulanan dengan cara melakukan penyisihan dana.

“Sisihkan dana kita yang ingin kita investasikan di pasar saham. Kita bisa tentukan tiap minggu atau tiap bulan,” tambah dia.

Menurut Kim, waktu yang paling baik untuk berinvestasi adalah saat berada pada awal pandemi Covid-19, karena banyak yang melakukan aksi jual saham, sehingga valuasi terbilang murah. Kondisi ini bisa dimanfaatkan investor untuk membeli saham, pada valuasi yang sangat menarik dengan harapan imbal hasil yang tinggi di masa depan.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved