Pembukaan Pendaftaran BLT UMKM Masih Terus Dibuka, Menkop UKM: Silakan Daftar Secepatnya

Pembukaan pendaftaran program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau Bantuan Langsung Tunai ( BLT) sebesar Rp 2,4 juta masih terus dibuka.

Editor: adi kurniawan
IST
ilustrasi 

SRIPOKU.COM -- Pembukaan pendaftaran program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau Bantuan Langsung Tunai ( BLT) sebesar Rp 2,4 juta masih terus dibuka.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki.

Hingga bulan September 2020, penyerapan BLT tersebut baru mencapai angka 64,5 persen.

"Per hari ini penyalurannya sudah mencapai 64,5 persen dan iya pendaftaran masih dibuka," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/4/2020).

Menurut Teten, penyerapan bantuan ini akan mencapai target sebentar lagi.

Pihaknya menargetkan penyerapannya bisa mencapai 100 persen pada akhir bulan September.

 

tribunnews
Ilustrasi (hai.grid.id)

Kronologi Kecelakaan di Jalan Basuki Rahmat Palembang, Truk Tabrak 2 Mobil dan Sepeda Motor Ringsek

Angka Kematian Covid-19 Capai 10.105 orang, Tertinggi di ASEAN, Begini Kata Pakar Epidemiolog

Peneliti UGM Temukan Alat Pendeteksi Covid-19, GeNose Bisa Deteksi Virus Dalam 2 Menit

Kendati demikian, ada beberapa catatan yang ditemukan di lapangan.

Salah satunya, lanjut Teten, yakni masih banyak pengusaha mikro yang belum terdaftar di daerah masing-masing.

Selain itu, tak sedikit juga pengusaha mikro yang belum terhubung ke lembaga perbankan.

Karena itu, pihaknya kesulitan dalam mendata peserta penerima BLT Rp 2,4 juta per bulan tersebut.

"Sehingga hal ini menyulitkan pendataan."

"Di lapangan kami menemukan masih banyak pengusaha mikro yang belum terhubung ke perbankan, ada 88 persen mereka yang tidak punya tabungan," jelasnya.

Teten mengklaim program ini direspon positif oleh para pelaku usaha mikro.0

Apalagi saat ini banyak pelaku usaha mikro yang mengaku kesulitan dalam mengakses pembiayaan.

Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 80 persen pelaku usaha mikro yang tidak punya tabungan sama sekali.

"Ini berbahaya kalau pemerintah tidak segera fokus membantu kelompok usaha yang paling rentan," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved