Anggota DPRD Palembang Ditangkap

Fakta-fakta Doni Anggota DPRD Palembang Ditangkap BNN, Politisi Muda Jadi Bandar Narkoba

Doni Anggota DPRD Palembang dibekuk petugas gabungan dari BNN dan Polda Sumsel, Selasa (22/9/2020) pagi.

Editor: Yandi Triansyah
DOK. SRIPO
Sriwijaya Post, Rabu (23/9/2020); Usaha Laundry Jadi Kedok 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Doni Anggota DPRD Palembang dibekuk petugas gabungan dari BNN dan Polda Sumsel, Selasa (22/9/2020) pagi.

Doni ditangkap di tempat usaha laundry miliknya di Kawasan Puncak Sekuning Kota Palembang.

Petugas berhasil menemukan sebanyak 5 kilo gram sabu dan ribuan butir pil ekstasi.

Doni diamankan bersama lima orang lainnya yang ada di lokasi.

Berikut Sripoku.com rangkum fakta-fakta mengenai penangkapan  Doni Anggota DPRD Palembang

1. Bandar dan Pemasok Modal

Dirnarkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Heri Istu, mengungkapkan, Doni anggota DPRD Palembang yang ditangkap, sudah menjadi pengedar narkoba sejak sebelum pelaku menjadi anggota dewan.

Bahkan menurut dia, Doni merupakan bandar yang mengatur dan menjadi pemasok modal dalam perederan narkoba tersebut.

Dikatakan Heri, oknum dewan tersebut merupakan jaringan yang sudah menjadi target operasi lebih dari satu tahun.

Namun akhirnya, petugas gabungan dari BNN dan Polda Sumsel berhasil membekuk Doni pada Selasa (22/9/2020) di kawasan Puncak Sekuning Palembang.

Tingkah Nyeleneh Doni Anggota DPRD Palembang, Setiap Kunker ke Luar Kota Selalu Bawa Mobil Pribadi

 

Kedok Doni Aggota DPRD Palembang Terbongkar, Sebelum Jabat Anggota Dewan Sudah Jadi Bandar Narkoba

2 Jaringan Bus Pelangi

Kepala BNNP Sumsel, Brigjen John Turman Panjaitan menerangkan, Doni yang merupakan bandar merupakan anggota jaringan peredaran nakotika antar provinsi.

"Dia (Doni) merupakan jaringan peredaran narkotika lewat Bus Pelangi yang bosnya sudah ditangkap itu," kata Kepala BNNP Sumsel, Brigjen John Turman Panjaitan kepada wartawan, Selasa (22/9/2020).

John melanjutkan, narkoba jenis sabu dan pil ekstasi dikirim dari Aceh ke Palembang dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Narkoba dibawa menggunakan bus Pelangi warna putih dengan pelat nomor BL 7308 AK yang hanya berpenumpang satu orang.

Saat bus tiba di Tasikmalaya, petugas BNN Pusat lalu mengamankan para tersangka berikut barang bukti 13 kilogram sabu dan bus Pelangi tersebut telah dibawa ke Jakarta.

"Dari hasil pengembangan penangkapan beberapa tersangka di Jawa Barat, BNN Pusat dan BNNP Sumsel melakukan pengembangan hingga ditangkaplah tersangka Doni ini," jelas John.

Saat mengamankan keenam tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 5 kilogram sabu dan ribuan pil ekstasi.

"Kalau jumlah pil ekstasinya masih kami hitung," kata John.

Tersangka Doni sendiri merupakan anggota DPRD Kota Palembang periode 2019-2024 dari fraksi Golkar.

Tiba di kantor BNNP Sumsel, Doni memakai baju kaos merah dengan tangan diborgol ke belakang.

"Dia (Doni) dicurigai sudah lama jadi bandar narkoba. Kami masih melakukan pengembangan," kata John.

Doni Anggota DPRD Palembang saat diamankan petugas gabungan dari BNN dan Polda Sumsel keterlibatannya jadi bandar narkoba, Selasa (22/9/2020)
Doni Anggota DPRD Palembang saat diamankan petugas gabungan dari BNN dan Polda Sumsel keterlibatannya jadi bandar narkoba, Selasa (22/9/2020) (handout)

3. Politisi Muda Golkar

Doni duduk di komisi I DPRD Kota Palembang membidangi persoalan pemerintahan dan hukum.

Ia berasal dari Partai Golkar daerah pemilihan (Dapil) I meliputi wilayah Gandus, Bukit Kecil, Ilir Barat I dan Ilir Barat II.

Meski termasuk politisi muda, Doni berhasil menunjukan sepak terjangannya pada pemilihan legislatif tahun lalu.

Doni berhasil meraup 5.232 suara. Sekaligus berhak menduduki satu kursi dari 9 kursi yang ada di dapil I.

Doni SH merupakan kelahiran Kota Palembang, 22 Desember 1987, saat ini berusia 33 Tahun.

Kediamannya berada di Jalan Timor Gg Timor No 146 RT 02 RW 01 Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Palembang.

Selama masa kerja satu tahun terakhir Doni dikenal sebagai salah satu anggota termuda di jajaran Komisi I.

Bahkan juga dikenal orang tidak banyak catatan buruk, supel dan sering bertegur sapa dengan sesama anggota.

4. Kunker Gunakan Mobil Pribadi

Anggota DPRD Kota Palembang Komisi I, Drs H Paidol Barokat M Pd I, baru merasa keanehan beberapa bulan terakhir ini.

Di mana biasanya Doni tidak pernah terlambat saat rapat, namun dia sering terlambat saat ada pertemuan.

Doni juga tidak pernah melakukan perjalanan kunjungan kerja bersama-sama melalui jalur udara, dia biasanya memilih jalur darat menggunakan mobil pribadinya.

"Saya sering ketika akan berangkat, terakhir kemaren saya telpon untuk mengajak kunker apakah mau jalur udara atau jalur darat.

Tapi biasanya dia selalu naik kendaraan pribadi jalur darat," ujarnya.

5. Dikenal Supel

Anggota DPRD Kota Palembang Komisi I, Drs H Paidol Barokat M Pd I mengenal dekat Doni SH sebagai sesama anggota yang berada dalam satu komisi.

Doni juga sering masuk dalam satu tim pansus dan kunjungan kerja ke luar.

Paidol dan anggota DPRD Kota Palembang yang mengenalnya tidak memiliki kesan buruk mengenai sosok Doni selama bekerja.

Hal ini karena dia termasuk anggota termuda bersama empat anggota DPRD Kota Palembang yang masih berstatus lajang.

"Dia termasuk muda ya, tapi masih ada juga anggota muda lainnya 4 orang, masih lajang, kalau Doni sudah ada istri dan anak," ujarnya.

Paidol mengenal Doni sebagai orang yang supel dan sering bertegur sapa, bahkan Doni seringkali bertanya mengenai masalah agama kepadanya.

"Saya melihat dia orangnya bagus ya, saya cukup akrab dengan dia, sering dia bertanya masalah agama, salatnya tepat waktu apalagi ketemu dalam perjalanan kunjungan kerja, biasanya dia tidak akan jamak salat, justru mengerjakan salat sesuai dengan waktunya," ujarnya, Rabu (23/9/2020).

Namun Paidol sebagai sesama anggota satu komisi tidak mengira bahwa Doni ikut dalam jaringan pengedaran narkoba.

"Saya tidak mengira kalau terjadi seperti itu. Kalau saya tau dari awal, mungkin sudah saya nasehati," ujarnya saat diwawancarai via telpon, Selasa (22/9/2020).

Dia juga bukan tipe orang yang terlalu tertutup, sesekali Doni juga bercerita mengenai urusan pribadinya kepada Paidol, seperti tentang istri dan anaknya yang baru berusia 8 bulan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved