Ahli Virologi Ungkap Siap Tunjukkan Bukti Virus Corona Buatan Manusia, Yakin China Tutupi Sesuatu
Seorang ahli Virologi asal Tiongkok, Dr Li Meng Yan menuding China menutupi kebenaran soal Virus Corona.
SRIPOKU.COM -- Seorang ahli Virologi asal Tiongkok, Dr Li Meng Yan menuding China menutupi kebenaran soal Virus Corona.
Agar pernyataanya ini diakui Dr Li Meng Yan mengatakan akan menunjukkan bukti ilmiah bahwa Virus Corona merupakan buatan manusia.
Wanita yang merupakan spesialis dalam bidang virologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong itu mengklaim, Beijing mengetahui tentang virus corona jauh sebelum kasus infeksi mulai muncul.
Daily Mail melaporkan, setelah memaparkan klaimnya, Lim Meng Yan kemudian memutuskan meninggalkan Hong Kong karena takut hidupnya dalam bahaya.
• Warga Muba yang tidak Patuh Protokol Kesehatan Siap-siap Didenda Rp 20 Ribu, Pengusaha Bisa 500 Ribu
• Sekda Sumsel Nasrun Umar Wakili Gubernur Beri Jawaban Terhadap Pandangan Umum Fraksi
• Polisi Pertanyakan Surat Izin Keramaian Acara Dihadiri Syekh Ali Jaber, Ini Jawaban Ketua Panitia

Muncul di lokasi rahasia, kepada Loose Women, Lim Meng Yan mengungkapkan bahwa pemerintah Chian telah 'menghapus semua informasinya'dari basis data pemerintah.
Dr Yan mengklaim, laporan bahwa Covid-19 berasal dari pasar basah di Wuhan adalah 'tabir asap'.
Dia mengaku, berencana untuk menerbitkan laporan yang dirinya klaim memiliki bukti bahwa virus itu buatan manusia.
Hal pertama adalah pasar daging di Wuhan adalah tabir asap dan virus ini bukan dari alam, kata Dr Yan.
Ketika ditanya dari mana virus itu berasal, ilmuwan itu menjawab: 'Itu berasal dari laboratorium di Wuhan.'
"Urutan genom seperti sidik jari manusia," katanya.
"Dan berdasarkan ini Anda dapat mengidentifikasi hal-hal ini," tambah Lim Meng Yan.
"Saya akan (menggunakan) bukti ini untuk memberi tahu orang-orang mengapa ini berasal dari laboratorium di China, mengapa merekalah yang membuatnya," terang Dr Yan.
Siapapun, tambah Dr Yan, jika Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, akan dapat membacanya, dan memeriksa serta mengidentifikasi dan memverifikasinya sendiri.
"Sangat penting untuk memahaminya, kami tidak dapat mengatasinya, itu akan mengancam jiwa semua orang," tegasnya.
Lebih jauh, Dr Yan mengklaim sebelum melarikan diri dari negaranya, informasinya dihapus dari database pemerintah dan bahwa rekan-rekannya 'diberitahu untuk menyebarkan rumor tentang dia'.