Sonia Anisah Utami : Saya Suka dengan Seni Tari karena Kedua Orang Tua Saya Memang Penari Sanggar
Di Oktober mendatang saya akan menampilkan tari "Batin Sungai Musi", sebuah tari tentang kebhinekaan masyarakat di sekitar Sungai Musi," ungkap Sonia
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - SEBELUMNYA saya dilahirkan dari kedua orang tua yang memang menyukai seni karena mereka dulunya juga penari sanggar sebelum membuka sendiri sanggar seni dari tahun 2005 .
Sanggar seni Carano Ameh Palembang, namanya.
"Dari sana saya belajar seni tari sejak di bangku sekolah dasar hingga melanjutkan studi ke Institut Seni Indonesia Pa dangpanjang, sampai menamatkan stra ta 2 di akhir tahun 2018," kata Sonia Anisah Utami kepada Sripoku.Com.
Dulunya, kata Sonia, sebagai hobi karena hanya menurunkan bakat seni tari dari kedua orng tua.
"Tapi kini sudah menjadi profesi."
• Bujang Gadis Palembang Harus Pandai Menari
Dukungan dari kedua orang tua pula lah yang membuat saya mantap untuk berkarir sebagai tenaga pengajar dan juga aktif berkarya dengan bekerjasama dari tim produksi kreatif seni lainnya.
Saat ini, aku Sonia, sedang berkonsentra si dengan karya-karya saya bertemakan ekologi dari karya Kita, Limbah dan Sungai Musi hingga karya saat ini Rumahku dalam Rahim Sungai serta karya yang akan dirilis selanjutnya.
Menurut Sonia, sejak masa kuliah dia sudah aktif pentas dari skala nasional hingga internasional di Asia tenggara.
"Tari bagi saya tidak menjadi media ung kap tapi bisa menjadi media komunikasi yang bisa diterima semua kalangan," ujar Sonia.
• Guru Menari Striptease, Murid Bersorak
Untuk kondisi saat ini, tentunya tidak membuat Sonia berhenti berkarya.
"Dengan mengikuti pola bekesenian saat ini saya tetap berkarya dengan mening galkan jejak virtual di berbagai medsos berbasis karya tari virtual seperti Batu di Atas Tubuh Ibuku, Rumah Dalam Rahim Sungai, dan karya terakhir saat ini, Setelah Hari Itu," jelas Sonia.
• FOTO: Farah Quinn Belajar Menari
"Ke depannya saya akan melanjutkan garapan terbaru saya.
Di Oktober mendatang saya akan menampilkan tari "Batin Sungai Musi", sebuah tari tentang kebhinekaan masyarakat di sekitar Sungai Musi," ungkap Sonia.
Tari ini didukung belasan perempuan bu kan penari dan belasan penari.
Karya ini didukung komposer Rio Eka Putra dan Teater Potlot.