Cermati, Inilah 7 Tanda Kamu Pribadi yang 'Toksik' (2): Absen Ketika Dibutuhkan & Sering Teralihkan

Beberapa perilaku 'toksik' bisa dilakukan seseorang kepada orang lainnya. Perilaku tersebut bisa saja sulit dikenali jika terjadi dalam diri kita.

Editor: Bejoroy
zoom-inlihat foto Cermati, Inilah 7 Tanda Kamu Pribadi yang 'Toksik' (2): Absen Ketika Dibutuhkan & Sering Teralihkan
Wolipop
Ilustrasi - Meskipun perdebatan yang terjadi mungkin terasa panas, namun kamu dan pasangan bisa saja dengan cepat saling memaafkan.

SRIPOKU.COM - Kita sering melabeli perilaku seseorang "toksik", namun mungkin jarang mencoba melihat perilaku sendiri, dan mencari tahu apakah diri kitalah yang berperilaku "toksik".

Sebelumnya, kenali dulu perilaku seperti apa yang disebut "toksik".

Tidak semua perilaku yang membuat orang lain kesal, dapat dikatakan berbahaya.

Terbongkar, Beginilah Cara Bikin Ikan Bakar Super Enak Ala Restoran Seafood: Ternyata ada 3 Kucinya

Cermati, Inilah 7 Tanda Kamu Pribadi yang Toksik (1): seperti Mengecilkan Rasa Sakit Orang Lain

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Beberapa perilaku yang membuat orang tersinggung bisa mudah dilupakan, misalnya ketika kamu dan pasangan sedang terlibat dalam satu adu argumentasi.

Meskipun perdebatan yang terjadi mungkin terasa panas, namun kamu dan pasangan bisa saja dengan cepat saling memaafkan.

Pada akhirnya, tidak ada kerusakan jangka panjang terhadap orang lain atau hubungan itu sendiri.

Namun, beberapa perilaku lain bisa meninggalkan luka dalam yang dampaknya membekas hingga jangka panjang.

Misalnya, kekerasan emosional, yang tidak hanya merusak hubungan, tapi bisa memengaruhi mental seseorang dalam bertahan hidup.

Beberapa perilaku "toksik" bisa dilakukan seseorang kepada orang lainnya. Perilaku tersebut bisa saja sulit dikenali jika terjadi dalam diri kita.

Nah, cobalah untuk mencari tahunya. Sebab, jika memang perilaku tersebut ada, kemungkinan kita sering menyakiti orang-orang di sekitar.

5 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah. (SRIPOKU.COM/HERWIS)

5. Absen ketika dibutuhkan

Tidak memberikan dukungan dekat yang dibutuhkan oleh kerabat dekat kita di masa sulit, adalah salah satu perilaku "toksik".

Ada awalnya kamu mungkin menunjukkan menjadi seseorang yang mendukung, dan berjanji akan ada untuk mereka, tetapi kemudian kamu tidak terus terlibat karena satu dan lain alasan.

Hindari perilaku tersebut. Cobalah pikirkan tentang orang-orang yang dekat denganmu dan sedang mengalami masa sulit.

Tanyakan apa yang mereka butuhkan darimu. Ingatlah untuk menanyakan dalam waktu berkala.

Ingatlah bahwa mendukung seseorang secara tidak sempurna lebih baik daripada absen sama sekali, bahkan jika kamu tidak tahu hal yang benar untuk dikatakan.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

6. Menyembunyikan masalah sendiri

Menyembunyikan masalahmu sendiri dan tidak berbagi dengan orang terdekat, seperti masalah keuangan, masalah pekerjaan atau lainnya, adalah perilaku "toksik" yang perlu dihindari.

Kamu mungkin mengatakan pada diri sendiri, kamu melindungi orang lain, atau bahwa kamu akan memberi tahu mereka segera setelah mencari tahu.

Namun, pada kenyataannya orang lain menilai perilaku tersebut sebagai suatu ketidakjujuran yang pada akhirnya dapat merusak hubungan.

Jadi, alih-alih menyembunyikan masalah, cobalah lebih terbuka dengan orang-orang yang menurutmu perlu tahu.

Ini mungkin akan menyakitkan pada awalnya, tetapi akan menghindarkan masalah jangka panjang antara kamu dan orang-orang tersebut.

Langkah ini juga cenderung memberimu lebih banyak dukungan daripada yang seharusnya, bahkan mungkin solusi yang tidak terpikirkan olehmu sebelumnya.

Cara Membuat Kue Pukis Klasik, Dilengkapi Resep Kue Pukis Aneka Varian. (sajiansedap.grid.id/)

7. Sering teralihkan

Perilaku ini bisa sangat sulit untuk diidentifikasi sebagai perilaku toksik karena sangat pasif.

Tidak ada konflik yang jelas dengan orang lain, kita hanya disibukkan dengan hal-hal lain sepanjang waktu, dengan sedikit perhatian untuk dicurahkan kepada orang-orang di sekitar kita.

Akhir-akhir ini, gangguan semacam itu sering kali berasal dari penggunaan ponsel karena dapat menjauhkan kita dari kejadian yang ada di kehidupan nyata.

Jika kamu mengalaminya, cobalah meluangkan waktu untuk mencurahkan perhatian penuh kepada orang-orang penting dalam hidupmu.

Tentukan zona bebas layar, misalnya meja makan, di mana kamu bisa bebas berinteraksi dengan orang-orang di depanmu.

Kamu juga bisa mempertimbangkan mengambil pelatigan kesadaran (mindfulness), yang banyak melatih tentang kesadaran dan berfokus pada apa yang paling penting bagi kita.

Update Sumsel Covid-19 Tgl 7 September 2020.
Update Sumsel Covid-19 Tgl 7 September 2020. (http://corona.sumselprov.go.id/)

Jika kamu menyadari telah melakukan salah satu dari beberapa perilaku tersebut, tak masalah.

Tidak ada orang yang sempurna, dan jika kamu menyadarinya maka itu adalah hal yang baik karena tandanya kamu bisa melakukan hal yang lebih baik.

Keinginan untuk melakukan hal yang lebih baik adalah kunci perbedaan antara perilaku "toksik" dan orang yang "toksik".

Dibutuhkan kejujuran untuk mengakui kekurangan dir dan menyebutnya apa adanya.

Saat kamu berusaha untuk mengubah perilakumu, berhati-hatilah untuk tidak menanamkan perkataan-perkataan yang buruk untuk dirimu sendiri.

Misalnya, menyebut diri "kamu adalah orang yang buruk", karena terkadang itu bisa menjadi "toksik".

Saat kamu mempraktikkan kebaikan terhadap orang lain, ingatlah untuk menyimpan beberapa kebaikan juga untuk dirimu sendiri. (blogs.webmd.com)

Penulis: Nabilla Tashandra

Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://lifestyle.kompas.com/ dengan Judul:
Cermati, Tanda-tanda Kamu Termasuk Pribadi yang 'Toksik'

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sumber: Kompas.com
Tags
absen
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved