News Video Sripo

Video : Pasca Ledakan Pipa Pertamina Warga Tanjung Muning Trauma Minta Pipa Ditanam dan Peremajaan

Pasca meledaknya pipa minyak sumur bell 35 di jalan dusun II, Desa Tanjung Muning, Kecamatan Gunung Megang, warga Desa Tanjung Muning mengaku trauma

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Budi Darmawan

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM,---Pasca bocor dan meledaknya pipa minyak sumur bell 35 di jalan dusun II, Desa Tanjung Muning, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, warga Desa Tanjung Muning mengaku trauma. Pasalnya kebocoron pipa minyak mentah tersebut merupakan yang kedua kalinya dilokasi yang sama.

"Tahun kemarin dipangkalnya, sekarang disini juga hanya berjarak sekitar lima meter dari tempat yang bocor sebelumnya. Jika dilihat pipanya sudah lama," kata Hengki Fernando (21) salah seorang korban yang menderita luka gores dan kecipratan minyak mentah panas yang bocor.
Menurut Hengki yang sehari-harinya membuka bengkel motor, bahwa pada saat kejadian kebetulan bengkelnya lagi sepi dan ia melihat anak-anak seusia SMP sekitar delapan orang berkumpul di panca rumah Suswati karena belajar daring. Ketika sedang asyik belajar, tiba-tiba terdengar suara ledakan sebanyak tiga kali yang disertai semburan minyak mentah panas ke atas. Melihat hal tersebut iapun berusaha menyelematkan anak-anak yang sedang belajar sehingga tubuhnya terkena cipratan minyak mentah panas dan membuatnya berusaha menyelamatkan diri sehingga terjatuh sehingga bahunya tergores luka dan HP nya pecah.

"Kami trauma pak. Kami minta pipanya diganti semua dan ditanam dalam tanah sehingga jika bocor atau meledak tidak langsung ke warga," pintanya.
Menurut Pj Kades Tanjung Muning Subran Lekat SE yang didampingi Sekcam Gunung Megang Adriansyah alias Caca, membenarkan pada saat kejadian ada delapan siswa yang sedang melalukan kegiatan daring dan main game yang berada di pance rumah Suswati. Memang ada kerugian material dan sudah dihitung oleh pihak Pertamina, namun tidak ada korban jiwa.

Masih dikatakan Subran, dari hasil musyawarah antara pihak Pertamina dan warga sudah sepakat akan menerima kompensasi sebanyak empat Kepalan Keluarga yakni Hasbulah (43), Alansyah (35), Susmawati (43) dan Kamaludin (60). Dimana untuk Susmawati diberikan kompensasi sebanyak Rp 11,5 juta karena yang paling parah terkena musibah tersebut, sedangkan tiga KK lainnya masing-masing menerima kompensasi sebesar Rp 7,5 juta. Dan untuk anak-anak yang terkena atau tidak semburan minyak diberikan tali asih masing-masing Rp 100 ribu peranak.

Kedepan, sambung Subran, pihaknya meminta dengan sangat kepada PT Pertamina untuk melakukan peremajaan pipa di sepanjang jalur tersebut karena ia melihat kondisi pipa tersebut memang sudah tua sehingga terkena korosi dan akhirnya menyebabkan kebocoran. Selain itu juga, minta minimal untuk yang berada di dalam pemukiman pipanya untuk ditimbun untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu menurut Kepala DLH Muara Enim Ir Kurmin, bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan kebocoran tersebut dari PT Pertamina dan stafnya akan segera menindaklanjutinya.

"Untuk lebih jelas tanya staf saya karena saya sedang rapat di Pemda," jelasnya.
Ketika di Konfirmasi ke Humas PT Pertamina EP Field Limau Apriyanto, bahwa pihaknya telah mengganti pipa minyak yang bocor dan melakukan pembersihan di lokasi yang bocor. Untuk kompensasi sudah di sepakati dan akan segera diberikan kepada empat KK yang terkena dampaknya.(ari)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved