Peduli Budaya Asli Besemah, Para Pemuda Pagaralam Kukuhkan Sumbay Mangko Anom

Pengukuhan Sumbay Mangko Anom ini dijadikan langkah awal atau gong awal untuk kembali menghidupkan lagi budaya dan sistem pemerintahan Besemah.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/WAWAN SEPTIAWAN
Jurai Tue Mangko Anom melakukan prosesi ziarah ke makam puyang Tatahan di Desa Tanjung Pasai Kecamatan Dempo Utara Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Forum Keserasian Sosial Njadikah Jagad Kota Pagaralam yang berisi para pemuda Pagaralam yang peduli akan kebudayaan asli Besemah atau Pagaralam saat ini kembali melakukan penelusuran budaya Pagaralam yang saat ini mulai hilang.

Langkah awal forum ini yaitu dengan menggelar kegiatan pengukuhan Sumbay Mangko Anom yang biasa disebut sebagai sumbay pondasi pemersatu budaya di Besemah.

Sumbay itu sendiri adalah kesatuan masyarakat berdasarkan Geneologis masyarakat di Pagaralam atau Besemah.

Pengukuhan Sumbay Mangko Anom ini dijadikan langkah awal atau gong awal untuk kembali menghidupkan lagi budaya dan sistem pemerintahan Besemah.

Sebelum melakukan pengukuhan Sumbay Mangko Anom, para Jurai Tue akan melakukan berbagai prosesi yang memang harus dialui seperti ziarah ke makam Puyang (Nenek Moyang) Tatahan yang merupakan puyang dari Sumbay Mangko Anom.

Setelah itu akan ada prosesi bubus tebat dusun yang juga merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum adanya pengukuhan Sumbay Mangko Anom.

Ketua Forum Keserasian Sosial Njadikah Jagad, Harumin Tado mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal atau Gong Awal dalam membangkitkan lagi budaya dan tatahan pemerintahan Besemah.

"Ini adalah prosesi awal untuk kegiatan pengukuhan Sumbay Mangko Anom. Sumbay Mangko Anom ini adalah salah satu Sumbay yang menjadi pendiri atau yang menjadikan Jagad Besemah," ujarnya.

Selian Sumbay Mangko Anom ada lima Sumbay lainnya yaitu, Sumbay Ulu Rurah, Sumbay Tanjung Raye dan Sumbay Besak.

"Empat Sumbay disebut sebagai Lampik Empat. Sedangkan ada dua Sumbay lain yaitu Sumbay Penjalang dan Sumbay Semidang yang disebut sebagai Merdike Due," jelasnya.

Lampik empat merdike due ini adalah sistem demokrasi di Bumi Besemah yang menjadi wadah bermusyawarah sebelum mengambil keputusan-keputusan strategis atau besar.

"Nantinya tujuan kita yaitu kembali mengukuhkan semua Sumbay yang ada di Pagaralam agar nanti mereka bisa kembali bermusyawarah dengan sisten Lampik Empat Merdike Due," katanya.

Pengukuhannya sendiri akan dilakukan Sabtu (29/8/2020). Pengukuhan ini nantinya ditandai dengan pernyataan dari Jurai Tue Sumbay Mangko Anom yang menyampaikan pernyataan didepan khalayak ramai.

"Semoga kegiatan ini merupakan langkah awal agar budaya Besemah ini akan kembali hidup atau kembali dilestarikan kembali," ungkapnya.

Harapannya sebagai Kota Wisata Pagaralam bisa menjadikan budaya sebagai salah satu daya tarik wisata yang mampu mendatangkan wisatawan baik domestik dan luar negeri.

"Budaya ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jadi harapan kita dengan kegiatan ini wisata budaya Besemah akan mampu menarik wisatawan," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved