PTBA Pangkas Target Produksi dan Penjualan, Permintaan Batubara Turun Dampak Pandemi
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memangkas target produksi dan penjualan tahun 2020. Dampak pandemi permintaan batubara pada pasar ekspor dan domestik turun
SRIPOKU.COM,JAKARTA - Turunnya permintaan batubara pada pasar ekspor dan juga domestik, mendorong PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk merevisi panduan operasional tahun 2020. BUMN tambang ini merubah target produksi, target penjualan, hingga alokasi belanja modal.
Emiten pelat merah ini menurunkan target penjualan menjadi 24,9 juta ton batubara, dari target sebelumnya yang mencapai 29,9 juta ton. Kemudian pada sisi produksi batubara, PTBA menargetkan volume produksi hingga akhir tahun 2020 menjadi sebesar 25,1 juta ton, turun dari target produksi sebelumnya sebesar 30,3 juta ton.
“Penyesesuaian ini kami lakukan karena adanya pandemi menyebabkan penurunan permintaan batubara, baik ekspor maupun domestik. Pada kuartal kedua lalu, beberapa negara melakukan lockdown, sehingga berdampak kepada permintaan batubara,” ujar Direktur Keuangan Bukit Asam, Mega Satria dalam paparan publik secara virtual, Kamis (27/8).
Menurut Mega, rendahnya permintaan tidak saja terjadi pada pasar ekspor, namun pelemahan juga terjadi di pasar domestik. Penyerapan batubara oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan entitasnya juga turun.
Selain memangkas target produksi dan penjualan, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini juga memangkas target angkutan menjadi hanya 23 juta ton batubara untuk tahun ini. Target tersebut turun dari target sebelumnya yang mencapai 27,5 juta ton.
• PTBA Lakukan Green Mining dengan Menanam 3100 Pohon di Hutan Kalamudin TPA Bukit Kancil Muaraenim
• PTBA Pasang Puluhan Spanduk dan X Banner Berisi Imbauan dan Sosialisasi Pencegahan Covid-19
• Peringati Hari Lingkungan Hidup, Lahan Eks Tambang PTBA Dihijaukan dengan Ribuan Pohon
"PTBA juga terus meninjau dan menyesuaikan volume produksi batubara kalori menengah hingga tinggi sesuai dengan dengan harga batubara yang saat ini masih terus berfluktuasi. Namun, Mega memproyeksikan produksi batubara jenis ini masih akan berada di atas 2 juta ton," katanya.
“Kami akan melihat bagaimana pergerakan harga sampai akhir tahun,” kata Mega. Sebelumnya, PTBA menargetkan penjualan batubara kalori medium-tinggi ke pasar premium sebesar 2,5 juta ton. PTBA juga juga memangkas alokasi belanja modal (capex), dari semula Rp 4 triliun menjadi hanya Rp 2,5 triliun.