Advetorial

Daily Fresh Product, Hasil Teaching Factory SMK PP Negeri Sembawa

Salah satu sistem pembelajaran yang dihadirkan di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa adalah Teaching Factory (TEFA).

Editor: Yandi Triansyah
Dokumen SMK PP Sembawa
Kepala SMK PP N Sembawa Ir. Mattobi’i, MP 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- Salah satu sistem pembelajaran yang dihadirkan di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa adalah Teaching Factory (TEFA).

Melalui pembelajaran dengan teaching factory diharapkan siswa SMK PPN Sembawa dapat belajar seperti di dunia industri sesungguhnya.

Sehingga akan tercetak lulusan yang siap bekerja di dunia industri.

Sekolah yang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian ini memiliki empat program studi antara lain Agribisnis Tanaman perkebunan (ATP), Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH), Agribisnis Ternak Unggas (ATU) dan Agribisnis PEngolahan Hasil Pertanian (APHP).

Penuhi Kebutuhan Serat SMK PP Sembawa Mulai Berbudidaya Bung Kol

 

Sukseskan Kostratani Tenaga Pendidikan dan Kependidikan SMK PP Sembawa Ikuti Pelatihan SIG

Kepala SMK PP N Sembawa Ir. Mattobi’i, MP pada senin (24/8/2020) didampingi ketua program studi ATU Siwi Purwati, M.Pd menjelaskan pada prodi ATU, Beberapa teaching factory yang ada yaitu budidaya ayam pedaging, budidaya ayam petelur, budidaya burung puyuh, budidaya kambing, dan budidaya sapi potong.

Pada perencanaan TEFA, SMK PP Negeri Sembawa bekerjasama dengan perusahaan peternakan seperti CV.

Candi Farm, PT Semesta Mitra Sejahtera (PT Charoen Pokphand), untuk memastikan prosedur pembelajaran praktik di kandang sesuai dengan standar minimal perusahaan, sehingga hasil dari produk budidaya berkualitas.

Kepala SMK PP N Sembawa Ir. Mattobi’i, MP
Kepala SMK PP N Sembawa Ir. Mattobi’i, MP (Dokumen SMK PP Sembawa)

Hasil dari TEFA ini adalah dihasilkannya daily fresh product dari berbagai ternak ini.

Budidaya ayam pedaging yang dilakukan oleh siswa SMK PPN Sembawa dilakukan pada dua kandang dengan kapasitas 2.000 ekor.

Masuknya DOC pada dua kandang tersebut tidak bersamaan.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kontinuitas produk daging ayam yang dihasilkan.

Ayam yang sudah siap dipanen dipasarkan dalam bentuk karkas ayam.

Penyembelihan ayam dilakukan pada pagi hari di Rumah Potong Ayam Mini yang terletak disamping kandang ayam pedaging.

Pemasaran dilakukan pada pedagang, rumah makan, dan masyarakat sekitar. Permintaan daging ayam setiap hari rata-rata 70 kg per hari.

Ayam petelur yang berada pada SMK PPN Sembawa berjumlah 1200 ekor.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved