Rumah Zakat BSB-Pemkot Contoh Kepedulian, Dukung Pemerintah Membantu Warga Miskin

Rumah Zakat hadir sebagai Solusi. Rumah Zakat Bank Sumsel Babel-Pemkot Palembang bagus jadi contoh

Editor: Azwir Ahmad
tribunsumsel.com/hartati
Launching ramah zakat Bank Sumsel Babel (BSB) dan Pemkot Palembang sebagai sarana.emnyakurkn zakat dan infaq pegawai untuk mustahik. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dalam kondisi ekonomi masyarakat tergoncang akibat terdampak Covid-19. Rumah Zakat hadir ikut membantu pemerintah membangun kepedulian masyarakat melalui zakat, infaq dan sedekah.

Menurut Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ventje Raharjo, pemerintah memang punya program untuk mengentaskan kemiskinan seperti program jaring pengaman sosial (JPS).

Dengan program ini pemerintah membantu warga terdampak langsung Covid-19. Sementara ada sebagian warga lain di desa tidak tersentuh karena keterbatasan anggaran.

Pada situasi ini, maka perlu adanya kepedulian bersama dan bersatunya umat membayar zakat, sedekah, infaq dan sodakoh sehingga bisa membangun ekosistem JPS berbasis desa yang bisa menjangkau lebih banyak warga terdampak pandemi di masing-masing desa.

"Pemerintah sudah memberikan bantuan bagi warga terdampak tapi masih banyak tantangannya di lapangan karena belum semua masyarakat berhak menerima bantuan mendapatkannya," ujarnya, Rabu (26/8/2020).

Raharjo mengatakan infaq sodakoh formal saat ini masih terbatas jumlahnya. Saat ini perlu mengajak umat dan semua pemangku kepentingan, berzakat dan infaq berbasis wilayah untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun katahanan nasional berbasis lokal.

Raharjo mengatakan launching ramah zakat Bank Sumsel Babel dan Pemkot Palembang ini sangat baik dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Dengan berbasis teknologi sehingga setiap pengeluaran zakatnya tercatat dengan detail transaksinya karena setiap Mustahik dilengkapi barcode yang mencatat semua pengeluarannya secara rinci.

"Program ramah zakat ini juga sekaligus mengedukasi masyarakat untuk terbiasa bertransaksi non tunai di tengah kondisi pandemi saat ini sehingga meminimalisir penyebaran Covid-19 dan juga memudahkan pencatatnya karena cashless," ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama Bank Susmel Babel, Achmad Syamsyudin mengatakan program ramah zakat Bank Sumsel Babel adalah program penyaluran zakat dari seluruh pegawai Bank Sumsel Babel yang disetor langsung dari gaji karyawan karyawati.
Dana zakat tersebut dan akan disalurkan kepada pihak yang berhak menerimanya atau mustahik. Jumlah zakat pegawai yang telah disalurkan BSB mencapai Rp 2,5 miliar.

Beri Rasa Nyaman Nasabah Bertransaksi, Bank Sumsel Babel Luncurkan BSB QRIS

Direksi Bank Sumsel Babel Kunjungi UMKM Binaan BSB Syariah Baturaja, Sarankan Pasang QRIS

Rumah Zakat Bagi Paket Makanan Untuk Warga Terdampak Corona

Mustahik yang dipilih adalah masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan antara lain karena penghasilan dibawah garis kemiskinan, kerja serabutan, tempat tinggal tidak layak.

"Program ini juga akan membantu meningkatkan taraf ekonomi karena akan
melibatkan warung-warung yang ada disekitar mustahik sebagai merchant penyedia barang,
karena mustahik akan mencairkan dana zakat dari Bank Sumsel Babel dengan membeli
barang di warung-warung yang ditunjuk tersebut," ujarnya.

Kedepan, BSB akan membidik sodakoh, wakaf dan lainnya karena potensinya sangat besar sekali. Sebab saat ini masih sedikit pengelolaan zakat, infaq dan sodakoh yang dikelola melalui bank syariah.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved