Berita Palembang

Siswi Penderita Tumor Mandibula di Kertapati Ini Sudah 3 Bulan Menunggu Operasi, tidak Bisa Makan

Rini, siswi SMA berusia 17 tahun, dikenal gadis yang ceria dan pintar mengaji sebelum menderita Tumor Mandibula pada tahun 2019 lalu.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/Ardani Zuhri
Rini (Kiri) sebelum kena tumor dan kanan kondisi saat ini. Foto, Selasa (25/8/2020) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Rini, siswi SMA berusia 17 tahun, dikenal gadis yang ceria dan pintar mengaji sebelum menderita Tumor Mandibula pada tahun 2019 lalu.

Hingga saat ini, Rini yang tinggal di rumah pamannya di Jalan Ki Kemas Rindo RT 31 RW 07 Simpang Merantih, Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati Palembang terus menunggu kepastian operasi tumor pada kerongkongannya tersebut.

Nely, bibik Rini mengatakan bahwa Rini mempunyai seorang saudara kembar bernama Rena, yang saat ini harus berpisah sementara waktu.

Keduanya sangat akrab sebagaimana saudara kembar, ceria, serta pintar dalam belajar dan mengaji.

"Mereka berdua ini pintar mengaji, tanpa melihat buku lagi, sudah lancar menulis huruf arab, belum pernah masuk pesantren, tapi pintar dari dulu," ujarnya.

Keluarga Rini dan Rena tinggal di Desa Karang Baru Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin.

Awalnya, keduanya bersekolah di Madrasah Aliyah At Taubah, Desa Karang Baru, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin.

Namun, melihat kakaknya, Rini mengalami bengkak yang semakin lama semakin besar pada bagian mulut geraham bawahnya membengkak hingga hampir menyamai kepalanya sendiri.

Akhirnya Rini dan Rena berhenti sekolah untuk sementara waktu.

"Rini berhenti dulu, melihat kakaknya berhenti, Rena juga ikut berhenti, dia menunggu kakaknya hingga sembuh dan sekolah bersama lagi," ujarnya.

Rena hampir setiap minggu datang ke Palembang untuk melihat kondisi kakaknya, namun tidak seperti dulu, Rini menjadi lebih pendiam.

"Jarang sekali mereka berdua ngobrol sekarang, kalau dulu mereka berdua ini ceria sekali," ujarnya.

Gerandong alias Begal di OKU Timur Rampas Motor Seorang Ibu di Jalanan, Akibatnya Begini

Jembatan Penghubung Talang Jambe-Talang Betutu Palembang Ambruk Saat truk Tangki Lewat

Jasad Perempuan Tergeletak di Talang Ubi PALI, Namanya Karlina Diduga Loncat dari Truk yang Melaju

Rini harus menetap di Palembang untuk menjalani operasi yang sudah ditunggunya sejak tiga bulan terakhir.

Ketika ditemui di rumah bibinya, Rini keluar dari kamarnya hanya duduk diam dengan menggunakan baju tidur berwarna biru gelap.

Hampir setiap hari Rini selalu menanyakan kapan dirinya akan dioperasi.

Selama tiga bulan, Nely bolak-balik membawa keponakannya tersebut ke RS Mohammad Hoesin untuk mengecek kelanjutan pengobatan Rini.

Namun menurutnya, jawaban pihak rumah sakit hanya meminta Nely dan keluarganya menunggu.

"Jawabannya hanya disuruh menunggu, padahal semua berkas lengkap, apa salahnya kami tidak tau," ujarnya.

Bahkan hampir 10 hari terakhir, Rini tidak pernah lagi bicara, tidak pernah menanyakan kapan dia akan dioperasi.

"Setiap bangun tidur dia hanya bertanya 'kapan aku dioperasi?' kami jawab iya nanti ya," ujarnya saat ditemui, Selasa (25/8/2020).

Apalagi saat akan ke rumah sakit, Rini selalu bangun lebih pagi, mandi dan bersiap untuk memastikan kapan dia akan dioperasi.

"Tapi sudah 10 hari terakhir, Rini susah diajak bicara, ketika ditanya mau makan dia cuma menggeleng," ujarnya.

Semakin hari, berat badannya semakin menurun sekitar 40 KG, kondisi tersebut karena tidak bisa menelan makanan, dan hanya minum menggunakan sedotan.

Rini dan keluarganya hanya bisa menunggu kepastian kapan akan mendapatkan tindakan operasi.

Tumor yang diderita Rini berawal dari mencabut gigi taring bawahnya sendiri menggunakan tangan, yang menyebabkan infeksi.

Rupanya hal itu membuat kondisinya semakin memburuk, hingga membengkak hampir menyamai kepalanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved