Pilkada 2020 di Sumsel
Menakar Suara Parpol Pilkada di Sumsel : Pertarungan di OI, Muratara dan OKU Diprediksi Sengit
Sumatera Selatan (Sumsel) ada 7 daerah tingkat Kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada secara serentak.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tahun 2020 ini akan ada 7 daerah tingkat Kabupaten, yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sumatera Selatan (Sumsel).
Diketahui bahwa secara nasional Pilkada digelar pada 274 kota dan kabupaten di Indonesia.
Sementara di Sumatera Selatan (Sumsel) ada 7 daerah tingkat Kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada secara serentak.
Kegiatan Pilkada ini akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.
Dalam pelaksanaan kegiatan Pemilihan Kepala Daerah khususnya di Sumsel, saat ini tengah proses penggalangan dukungan baik melalui jalur partai politik maupun jalur perseorangan atau independen.
Bahkan menariknya, masing-masing calon saat ini tengah menghimpun hubungan partai politik yang memiliki fungsi parlemen sebanyak-banyak mungkin.
Pertanyaannya apakah suara parpol di Pemilihan Kepala Daerah 2020 memiliki kontribusi besar untuk menyukseskan calon yang diusungnya di pesta demokrasi saat ini.
Untuk menggali kembali mengenai pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) perlunya beberapa pendapat dari pakarnya.
Sejumlah narasumber yang mengemban tugas untuk mencermati dan mengamati pesta demokrasi di Sumatera Selatan pun meberikan tanggapannya melalui bincang santai bertajuk RUMAH PILKADA 2020 | MENAKAR SUARA PARPOL DI PEMILIHAN KEPALA DAERAH, Selasa (25/8/2020).
Tak hanya tahun 2020 saja, melainkan tahun-tahun sebelumnya sejumlah narasumber ini juga aktif mengeluarkan pendapat terkait Pilkada di antaranya Bagindo Togar (Pengamat Politik), Joko Siswanto (Akademisi) dan Ahmad Naafish (Mantan anggota KPU Sumsel).
• Ibadah Haji 2021, Bagaimana Jika Pandemi Virus Corona Belum Berakhir? Kemenag Siapkan Skema Ini

Bagindo Togar, Pengamat Politik, berpendapat bahwa ada 3 daerah yang petahananya tingkat kecenderungan menang secara mudah yaitu OKU Selatan, Musirawas dan Pali.
Ia juga menyampaikan di Ogan Ilir, Musirawas Utara dan OKU agak sengit pertarungannya.
Yang terakhir cenderung adalah pertarungan internal yang bisa dikatakan tergantung pola politiknya.
"Artinya partai politik itu tidak maksimal sebagai penyisihan sebagai akhir perubahan, jadi ada pergeseran yang awalnya orientasi dalam rangka organisasi atau partai politik, sekarang unsur ketokohan, seberapa besar tokoh itu berpengaruh memberikan warna ataupun pengaruh-pengaruh politik pada suatu daerah," jelasnya.
Sehingga proses kaderisasi dan pembinaan partai politik saat ini bisa dikatakan krisis kader.
• Nama-nama Objek Wisata di Banyuasin Sumatera Selatan & Desa yang Berpotensi Jadi Tujuan Wisata Baru