Fakta atau Mitos, Diet Soda Bantu Turunkan Berat Badan?
Minuman Soda diet memang diproduksi khusus untuk orang-orang yang ingin mengendalikan berat badan atau mengurangi asupan gula.
Riset tersebut meneliti 66.118 wanita selama 14 tahun. Setelah analisis data, terbukti bahwa konsumsi soda diet justru meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Hal ini terjadi karena konsumsi soda diet justru bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik yang memicu diabetes tipe 2.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
2. Meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular
Diet soda juga terbukti dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Hal ini telah dibuktikan lewat riset yang meneliti sekitar 227 ribu orang yang mengonsumsi minuman dengan pemanis artifisial setiap hari.
Dalam riset tersebut, peneliti membuktikan adanya peningkatan risikp tekanan darah tinggi sebesar sembilan persen akibat mengonsumsi minuman tersebut.
Selain itu, peneliti juga membuktikan konsumsi soda diet juga bisa meningkatkan risiko stroke.

3. Gangguan ginjal
Riset yang meneliti pola makan 15,368 orang menekukan adanya peningkatan risiko penyakit ginjal kronis akibat konsumsi soda diet.
Dalam riset tersebut, peneliti menemukan konsumsi soda diet lebih dari tujuh gelas per minggu bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal hingga dua kali lipat.
Kondisi tersebut disebabkan karena kandungan fosfor yang tinggi pada soda diet yang bisa meningkatkan beban asam pada ginjal.
Bahkan, prosentase kenaikan risiko diabetes tipe 2 akibat konsumsi soda diet mencapai delapan hingga 13 persen. (Healthline, Medical News Today)
Penulis: Ariska Puspita Anggraini
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://health.kompas.com/ dengan Judul:
Mitos atau Fakta, Soda Diet Bantu Turunkan Berat Badan?
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
