Posting Kalimat Guru Beli Baju Bekas, Perempuan Ini Dipanggil PGRI Palembang, Ada Konflik Pribadi

Beberapa waktu lalu, sebuah akun di sosial media telah menghina profesi guru honor dengan kata yang tidak pantas.

Editor: Refly Permana
catchnews.com
Ilustrasi Facebook. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beberapa waktu lalu, sebuah akun di sosial media telah menghina profesi guru honor dengan kata yang tidak pantas.

Kata -kata yang dianggap menghina tersebut berisikan:

“Buk Guru La Borong Baju Beje Pulo Sekantong Asoi secara baru dapat HONOR dari ngajar budak SD”

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih artinya:

"Bu Guru sudah Borong baju Beje (baju bekas) sekantong plastik, secara baru dapat HONOR dari ngajar anak SD"

Masih Menunggu Konfirmasi Presiden, Langsung Tranfer ke rekening 15,7 juta Karyawan Swasta

Menanggapi hal tersebut, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatera Selatan dan sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ahmad Zulinto langsung menanggapi tersebut yang meresahkan para guru honorer yang ada.

"Apa yang telah dilakukan oleh saudari Yesi ini karena kehilafan.

Yesi tidak menyadari dia bisa mengenyam pendidikan mulai dari tingkat PAUD sampai ke perguruan tinggi sampai menjadi sarjana sekarang ini semua karena jasa guru.

Kalau tidak karena guru dia tidak mendapatkan sukses seperti sekarang ini,"ujar Zulinto.

Karena itu, sebagai ketua dan pengurus PGRI Sumsel, pengurus honorer, pengurus K2 dan dari asosiasi honorer pihaknya memanggil Yesi ini.

Lanjutan Preman Pensiun 4, Ini Potongan Cerita Preman Pensiun Kesempatan Kedua, Kang Pipit Kritis!

Dikatakan Zulinto,unggahan dari Yesi ini sudah beredar di FB membuat semua guru honorer sudah resah, sedangkan mereka saja para guru honorer belum diberikan kesejahteraan.

"Janganlah dicederai hati mereka, seharusnya para guru guru ini dihibur, janganlah ciderai mereka," tegas Zulinto.

Tapi kata Zulinto apa yang telah dilakukab oleh Yesi ini merupakan sesuatu yang tidak terpuji dan dia wajib meminta maaf kepada guru, guru honorer kepada organisasi guru bahwa dia menyesali apa yang telah dia unggah di FB yang semua orang membaca.

Pilkada OKU Timur 2020, Pasangan Calon Bupati Wakil Bupati Wajib Rapid dan Swab Test

Sementara itu, Yesi mengaku khilaf atas perbuatan yang telah ia lakukan ini.

"Kata- kata yang dibuat di facebook tersebut tidak ada maksud untuk melecehkan guru seperti apa yang diberitakan.

Sebenarnya ini merupakan konflik keluarga bukan ditujukkan untuk guru honor,"ujarnya.

"Sebenarnya postingan yang saya buat tersebut bukan untuk guru honor, dan postingan yang saya buat tersebut tidak ada maksud untuk merendahkan guru honor," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved