WARGA Palestina Diberi Imbalan Uang 100 Dollar untuk Bakar Bendera Indonesia, Ini yang Terjadi!
warga Palestina yang diwawancarai Bara Shanty menceritakan kalau Indonesia adalah negara yang sangat peduli dengan Palestina
"Diberi 1 juta dolar pun saya tidak akan membakar benderaIndonesia," ucap narasumbernya.
"Bendera Indonesia layak disandingkan dengan benderaPalestina," ucap narasumber yang lain.
Menurut narasumber Bara Shanty, Indonesia dan Palestinamemiliki kesamaan.
Selain negara mayoritas Islam, Indonesia adalah negara yang pernah dijajah, sama seperti yang dirasakan Palestina.
Mereka pun berharap Indonesia selalu rukun dan semakin maju.
"Saya berharap Indonesia menjadi negara yang besar. Bebas dari bencana Corona," ucap mereka.
Rumah sakit Indonesia di Palestina:
Rumah sakit Indonesia dibangun mulai 2009.
Dana pembangunan rumah sakit tersebut sepenuhnya berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia tanpa bantuan pemerintah dan bantuan asing.
Lembaga medis kemanusiaan MER-C Indonesia bersama relawan dari jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia menjadi koordinator pembangunan rumah sakit yang memiliki luas bangunan sekitar 10.000 meter persegi itu.
Rumah sakit tersebut berdiri di atas lahan seluas 16.261 meter persegi milik pemerintah Palestina.
Rumah sakit Indonesia di Gaza terdiri dari dua lantai dan ruang bawah tanah dengan 90 ruang rawat inap, 10 ruang instalasi gawat darurat, satu laboratorium, satu ruang radiologi, dan sepuluh ruang perawatan intensif berkapasitas 100-150 pasien.
Pembangunan fisik rumah sakit Indonesia di Gaza menelan biaya Rp 30 miliar.
Selain itu, ada sekitar Rp 7,5 miliar untuk bangunan pelengkap kompleks rumah sakit dan Rp 65 miliar untuk penyedian alat kesehatan, dan peralatan lainnya.
Video lengkap wawancara Bara Shanty:
(hen/tribun-medan.com)