Sempat Dilaporkan Hilang, Siswa SMP di Deliserdang Ditemukan Jadi Mayat di Dalam Karung

Sempat dilaporkan hilang beberapa waktu lalu, seorang siswa SMP di Deliserdang ditemukan tewas di dalam karung.

Editor: adi kurniawan
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi jenazah. 

SRIPOKU.COM -- Sempat dilaporkan hilang beberapa waktu lalu, seorang siswa SMP di Deliserdang ditemukan tewas di dalam karung.

Siswa SMP ini ditemukan tewas terbungkus karung di aliran Sungai Merah Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Deliserdang.

Mayat siswa SMP itu ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak mengambil pasri sungai pada Rabu (19/8/2020) sekira pukul 11.30 WIB.

Ketika itu, saksi mencium bau busuk dan mencoba mencari sumbernya.

Kemudian saksi terkejut ternyata bau tersebut ternyata berasal dari sesosok mayat.

Awalnya identitas mayat itu belum diketahui.

Setelah polisi melakukan penyelidikan akhirnya terungkap bahwa mayat tersebut adalah siswa SMP, NW berusia 13 tahun.

Identitas korban terungkap berdasarkan sidik jari jenazah dengan mencocokkan sidik jari orang hilang yang dilaporkan warga Kecamatan Deliserdang.

SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming MotoGP Styria di TV Online Trans7 Akses Disini Sekarang

SEDANG TAYANG Link Live Streaming MotoGP Styria, Valentino Rossi Posisi 10, Akses Disini Via HP

Diketahui, korban merupakan warga Desa Ujung Rambe Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deliserdang.

Korban dilaporkan oleh pihak keluarga menghilang sejak 15 Agustus lalu ke Polsek Galang.

Kasatreskrim Polresta Deliserdang Kompol Muhammad Firdaus menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami kasus penemuan mayat itu.

"Benar identitasnya korban sudah kita ketahui. Kita masih melakukan pendalaman, untuk penyebab kematian menunggu hasil outopsi,"kata Muhammad Firdaus Sabtu, (22/8/2020).

tribunnews
Jasad korban pada saat dievakuasi polisi dari lokasi penemuan di sungai merah Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Rabu, (19/8/2020). (Tribun Medan)

Namun demikian, diduga siswa SMP itu adalah korban pembunuhan.

Seperti diwartakan TribunMedan, kondisi kepala sudah menjadi tengkorak.

Sedangkan bagian tubuhnya sebagian masih utuh.

Korban mengenakan kaos lengan panjang merek Bos warna biru dongker.

Bagian bawahnya celana panjang keper warna coklat.

Telkomsel Hadirkan Paket Kuota Belajar Rp 10 Sebesar 10 GB di My Telkomsel atau Beli Kartu Perdana

Berikut Hasil Lengkap MotoGP Styria 2020, Intip Urutan Pebalap Indonesia

Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketua Golkar OKU Selatan, Yohana Siap Menangkan Pasangan PAS

Lalu, ada cincin besi di jari manis tangan kanannya yang sudah membengkak.

Pamit Beli Serapan

Dikutip dari laman Tribun Medan, Paman korban, Bob Fahmi menceritakan kalau korban pergi dari rumah pada 15 Agustus lalu.

Saat itu korban pamit dari rumah untuk membeli sarapan.

"Dia tinggal serumah sama saya.

Saat pamit itu dia sama ibunya untuk beli sarapan saja tapi kemudian tidak pulang-pulang lagi,"ucap Bob Fahmi Sabtu, (22/8/2020).

Bob Fahmi yang juga merupakan Kepala Dusun IV Desa Ujung Rambe ini menyebut saat pergi itu keponakannya itu mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z.

Sampai sekarang mereka belum mendapatkan informasi akan keberadaan sepeda motor tersebut.

Disebut kasus hilangnya keponakannya itu telah dilaporkan ke Polsek Galang.

"Kami enggak ada lihat tanda-tanda kalau dia punya masalah. Dia masih kelas 2 SMP itu," kata Bob.

Sementara itu Mirawati Saragih, ibunda korban nampak masih belum percaya atas kepergian anaknya.

"Tanggal 15 Agustus itu dia ulang tahun. Umurnya 13 tahunlah. Jadi bangun tidur dia sempat memeluk saya. Saya sempat heran saya bilang kenapa kau memeluk mamak tiba-tiba. Dibilangnya mamak lupa ya, dibilangnya dia ulang tahun," ucap Mirawati.

"Karena mau beli sarapan saja saya kasih dia uang. Setelah beli sarapan sempat balik pulang ke rumah mengembalikan uang kembalian tapi setelah itu pergi lagi dan tidak kembali lagi," sambung Mirawati

Karena sampai sore hari tidak kunjung kembali, saat itu ia dan keluarganya yang lain pun sempat mencari-cari keberadaan korban.

Sudah dicari ke tempat keluarga namun tidak ada. Ditanya ke teman-temannya juga tidak ada yang mengetahui.

Setelahnya ia mendapat kabar dari warga ada penemuan sosok mayat di sungai kawasan Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa.

"Di lihat dari handpone agak ragu awalnya. Tapi dari bajunya sepertinya sama. Saya lihat lihat baju di rumah yang seperti itu juga enggak ada. Cuma saat itu agak besar tubuh anak saya itu," katanya.

Saat malam harinya ia pun dihubungi polisi. Untuk memastikan apakah benar mayat yang ditemukan terikat di dalam karung dan ditemukan di aliran sungai ia pun bersama keluarga bergerak ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

Dari beberapa ciri-ciri seperti cincin dan baju kaos yang dipakai barulah ia meyakini kalau memang benar itu adalah anaknya. Keyakinannya semakin diperkuat karena pada bagian rambut anaknya itu ada warna pirang.

(TribunnewsBogor.com/TribunMedan/Kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved