Virus Corona

Dokter Jan Hadi Sebut Sering Berkumur Air Garam Bisa Mencegah Virus Corona, Ini Penjelasannya

Dokter Jan Hadi yang merupakan mantan Dosen Mikrobiologi FK Unsri, selain warganya rajin dan konsisten memakai masker, membersihkan tangan

Penulis: Rustam Imron | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/RUSTAM IMRON
Dokter Jan Hadi, S. T. Mantan Dosen Mikrobiologi FK Unsri 

SRIPOKU.COM - Sebagai sumber datangnya Virus Corona, justru kini jumlah orang yang terpapar Covid-19 di Cina jauh lebih sedikit dibandingkan sejumlah negara lain.

Bahkan, diberitakan jumlah yang terinveksi telah menurun secara signifikan. Mengapa demikian?

Menurut Dokter Jan Hadi yang merupakan mantan Dosen Mikrobiologi FK Unsri, warga Cina rajin dan konsisten memakai masker, membersihkan tangan, dan menjaga jarak.

Selain itu juga mereka dianjurkan pihak kesehatan setempat untuk sering berkumur-kumur dengan air hangat dicampur garam, paling tidak dua atau tiga kali sehari.

"Setelah berkumur dengan air garam, lima menit kemudian baru minumlah air hangat."

"Secara medis, virus hanya akan menyerang lewat leher (saluran pernapsan atas)."

"Setelah itu baru menyerang bagian paru-paru," katanya.

VIRAL Seorang Ibu Bersama 6 Anaknya Diusir Dari Kabin Pesawat, Penumpang Lain Ikut Membela

Berikut Hasil MotoGP Styria 2020, Pebalap Portugal Miguel Oliveir Berhasil Jadi Pemenang

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube SripokuTV di bawah ini:

 

 

Dokter Jan Hadi menjelaskan, jika sering berkumur air garam, maka virus itu dihancurkan oleh air asin, lalu terbawa ke lambung (dalam perut), sehingga akhirnya mati.

"Tentu dalam keseharian, kita wajib tetap menjaga jarak, sehingga terhindar dari kemungkinan terinveksi Covid-19," ujarnya.

Sementara kematian pada penderita Virus Corona, disebabkan sumbatan thrombosis dan emboli (bekuan) darah pada pembuluh darah di kedua paru-paru, yang menyebabkan penderita tersebut tidak bisa bernafas.

Untuk ini biasanya dibantu dengan ventilator (alat pernapasan buatan).

Selain itu, kita juga harus banyak mengkonsumsi vitamin K.

Fungsi vitamin K di dalam paru-paru dapat mencegah terjadinya thrombosis dan emboli.

"Vitamin K ini sulit didapat di Indonesia tapi dapat kita temukan dalam makanan, berupa keju/cheese, brukoli dan sayur-sayuran daun hijau," katanya.

Covid-19 ini dapat pula dihambat dengan mengkonsumsi buah-buahan, seperti jeruk lemon/nipis, buah pokat yang PH-nya jauh lebih tinggi dari PH Civid-19 yang 5 sampai 5.5. Buah pokat PH-nya berkisar 15-15.5.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Indonesia Dikepung Covid-19

Belum  selesai wabah pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia, kini digadang-gadang sudah ada negara tetangga yang terdeteksi virus corona.

Ya, kabar mengejutkan datang dari sejumlah negara tetangga di Indonesia yang terdeteksi mutasi Virus Corona baru.

Disebut-sebut mutasi Virus Corona baru ini lebih ganas dari covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan.

Kabar tersebut hendaknya membuat Indonesia waspada, lantaran saat ini telah dikepung mutasi Virus Corona.

 

Nama Virus Corona yang bermutasi dan sangat menular itu, yakni D614G.

Sementara itu, Kasus Virus Corona ( covid-19 ) di Indonesia kembali bertambah pada Sabtu (22/8/2020).

Hingga Sabtu (22/8/2020) sore, terdapat penambahan sebanyak 2.090 kasus.

Total kasus Virus Corona di Indonesia per hari ini mencapai angka 151.498, seperti dilansir dari laman kemkes.go.id.

Pemerintah mengumumkan penambahan pasien sembuh ada 2.207, total ada 105.198 orang dinyatakan sembuh.

Sedangkan untuk pasien yang meninggal dunia ada 94 orang, sehingga total menjadi 6.594 orang.

Mutasi Virus Corona

Mutasi Virus Corona yang juga disebut mutasi "G" atau D614G adalah variasi dari galur asli Virus Corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember tahun lalu.

"Karena varian ini telah beredar secara global, maka bisa ada di negara mana pun," kata Dr Sebastian Maurer-Stroh, Wakil Direktur Eksekutif Penelitian Agency for Science, Technology, and Research (A*STAR) Singapura.

"Dan, setiap negara dengan pengawasan aktif telah mendeteksinya, terutama terkait dengan kasus impor dari pelancong," ungkap dia kepada Channel News Asia.

Berikut empat negara anggota ASEAN yang mendeteksi Virus Corona yang lebih menular:

 Kasus Aktif Virus Corona Kini 702, Dinas Kesehatan Palembang Sebut Data Per Kecamatan Terus Mengecil

 Update Covid-19 di Palembang 23 Agustus 2020, Bertambah 22 Kasus Baru Total Kasus Aktif 691 Orang

Malaysia

Mutasi Virus Corona baru yang 10 kali lebih menular terdeteksi di Malaysia. Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, masyarakat harus lebih berhati-hati, setelah mutasi D614G terdeteksi.

"Ditemukan ( Virus Corona ) 10 kali lebih mudah untuk menginfeksi orang lain dan lebih mudah menyebar, jika disebarkan oleh individu penyebar super," kata Noor Hisham dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya, Minggu (16/8/2020), seperti dikutip Channel News Asia.

Mutasi tersebut terdeteksi oleh Malaysian Institute for Medical Research, sebagai hasil dari uji isolasi dan kultur pada tiga kasus dari kluster Sivagangga dan satu kasus dari kluster Ulu Tiram.

"Sejauh ini, kedua kluster ini terkendali sebagai bagian dari tindakan kontrol kesehatan masyarakat yang cepat," ujar Noor Hisham.

"Tes awal ini dan beberapa tes lanjutan sedang dilakukan untuk menguji beberapa kasus lain, termasuk kasus indeks untuk dua kluster".

Filipina

Sehari setelah Malaysia, Flipina melaporkan D614G terdeteksi di Kota Quezon, rumah bagi sekitar 2,9 juta orang.

Kota ini memiliki lebih dari 8.000 kasus covid-19, penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona.

Wakil Menteri Kesehatan Filipina Maria Rosario Vergeire mengatakan pada Senin (17/8/2020), Philippine Genome Center dalam buletin Agustus mengungkapkan, D614G ditemukan dalam sembilan sampel yang dikumpulkan secara acak di Quezon.

“Kami masih membutuhkan banyak bukti. Studi ini dipusatkan dan difokuskan di Kota Quezon.

Ini mungkin bukan sampel yang representatif untuk seluruh negara,” katanya seperti dilansir The Strait Times.

Singapura

Pasca Malaysia dan Flipina, giliran Singapura yang melaporkan keberadaan mutasi D614G di negaranya.

Paul Tambyah, konsultan senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengatakan kepada Reuters, mutasi D614G juga terdeteksi di Singapura.

Bahkan, Dr Maurer-Stroh, Selasa (18/8/2020), mengungkapkan, mutasi D614G telah terdeteksi sejak akhir Februari lalu.

Namun, tindakan penahanan berhasil "mencegah penyebaran skala besar" dari mutasi Virus Corona tersebut di negeri Merlion.

"Saat wabah berkembang dari waktu ke waktu dan lebih banyak data tersedia, varian baru akan muncul.

Ini adalah bagian dari evolusi alami virus yang biasanya tidak terkait dengan perbedaan dalam virulensi," sebut Dr Maurer-Stroh.

Myanmar

Setelah muncul wabah Virus Corona baru yang lebih menular dari yang sebelumnya terlihat di negaranya, Myanmar telah mengunci ibu kota Negara Bagian Rakhine.

Sebanyak 19 orang positif terkena Virus Corona di wilayah Barat Myanmar itu sejak Senin (17/8/2020).

 Cegah Penularan Covid-19, 103 Calon Siswa Bintara di Polres Musi Rawas Ikuti Rapid Test Virus Corona

 Ingin Mendaki Gunung di Tengah Pandemi Covid-19, Perhatikan CHSE Anda, Berikut Syarat-syaratnya

Ini merupakan penularan lokal pertama di Myanmar dalam beberapa bulan terakhir, sehingga total kasus menjadi 409.

Myat Htut Nyunt, Wakil Direktur Departemen Penelitian Medis Myanmar, mengatakan, jenis virus itu sama dengan mutasi yang terdeteksi awal pekan ini di Malaysia, yang telah ditemukan di Eropa, Amerika Utara, dan beberapa bagian Asia, serta lebih menular.

"Jadi, kami ingin memberi tahu orang-orang bahwa virus jenis ini memiliki tingkat penularan yang lebih cepat," kata Nyunt, Jumat (21/8/2020), seperti dikutip Reuters.

Sebagian besar kasus baru-baru ini terjadi di Kota Sittwe.

Pemerintah setempat telah mengeluarkan perintah tinggal di rumah dan memberlakukan jam malam. Maskapai domestik menangguhkan layanan antara Sittwe dan Yangon.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Virus Corona yang 10 Kali Lebih Ganas Penularannya Ditemukan Muncul di 4 Negara ASEAN
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved