Berita PALI
Duda Anak Enam Ditemukan Tergantung di Pohon Karet, Warga Tempirai Selatan Kabupaten PALI Heboh
Warga Dusun I Desa Tempirai Selatan Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI dihebohkan dengan ditemukan seorang laki-laki tewas tergantung di pohon.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALI -- Warga Dusun I Desa Tempirai Selatan, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dihebohkan dengan ditemukan seorang laki-laki tewas tergantung di pohon karet di belakang rumahnya.
Tak ayal, kejadian tersebut membuat gempar seisi desa.
Korban diketahui bernama Ali Kemat (70) yang merupakan seorang duda enam orang anak
Sewaktu ditemukan, pada Kamis (20/8/2020) sekitar pukul 06.00 WIB, posisi leher korban terjerat tali tambang.
Di mata masyarakat, semasa hidupnya korban tidak pernah mengeluhkan masalah yang dihadapinya.
"Diduga korban bunuh diri, tapi untuk motifnya belum kita ketahui. Kesehariannya korban terlihat sehat-sehat saja. Bahkan, korban tidak pernah mengeluhkan jika ada permasalahan," kata Kepala Desa (Kades) Tempirai Selatan, Sapikal Usman, Kamis.
• Siswi SMA20 Meninggal Dunia akibat Kecelakaan di Jalan Sosial Gandus Palembang
• Meskipun Dirawat di Jakarta Karena Covid-19, Istri & Anak Walikota Lubuklinggau Dinyatakan Negatif
• Lomba Layang-Layang Aduan dan Gerakan Tumbler Kampung KB di Objek Wisata Kampung Mural Palembang
Ia menjelaskan, tetangga korban yang pertama kali menemukan korban tewas tergantung di kebun karet di belakang rumahnya
"Korban memiliki enam orang anak, sementara istrinya telah meninggal," ungkapnya.
Begitu mengetahui jika korban tewas gantung diri, Sapikal menuturkan, dirinya langsung menghubungi pihak kepolisian.
"Jenazah korban telah dievakuasi dan disemayamkan di rumah duka. Keluarga korban telah mengikhlaskan kepergian almarhum," ungkapnya.
Kapolres PALI, AKBP Yudhi Suhariyadi SIk melalui Kasat Reskrim, AKP Rahmad Kusnedi membenarkan jika ada kejadian tersebut.
"Anggota kita sudah mendatangi lokasi kejadian dan meminta keterangan dari saksi-saksi. Untuk motifnya masih kita selidiki," katanya.(cr2)