Berita Sriwijaya FC
Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha Senang Rakit Sendiri Sepeda Minion Phoenix
"Senang bisa ada waktu bikin sendiri sepeda minion ukuran sepeda phoenix ukuruan 20 yang lagi trend," ungkap Cakra kepada Sripoku.com.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gelandang Serang Dwi Andika Cakra Yudha mengaku senang memiliki waktu bisa merakit sendiri sepeda minion phoenix yang lagi trend di Jember, Jawa Timur.
"Senang bisa ada waktu bikin sendiri sepeda minion ukuran sepeda phoenix ukuruan 20 yang lagi trend," ungkap Cakra kepada Sripoku.com.
Meski dirinya sebelumnya telah memiliki pabrikan pada umumnya dimiliki kebanyakan orang, namun Cakra lebih suka merakit sepeda phoenix ukuruan 20 di saat olahraga bersepeda lagi trend sejak bulan puasa dan masa pandemik covid-19 virus corona.
"Bikin sendiri. Ngerangka bikin sendiri dirakit sendiri. Butuh satu minggu bikin satu sepeda. Kemarin sempat punya 3 rangka, dua rangka diantaranya saya jual," terang pemain nomor punggung 14.
Cakra yang hobi memelihara burung di rumah orangtuanya Asrama Secaba TNI, Jember, Jatim mengaku butuh modal total Rp 2,5 juta untuk 1 unit.
"Saya bikin dari modal total Rp 2,5 juta untuk 1 unit. Dijual 2 rangka Rp 600 ribu. Dicat dan dikasih stiker. Rasanya senang bisa berkreasi. Apalagi lagi trend banget sepedaan saat ini. Sepeda Phoenix buat sendiri aja. Tempat cakram mana yang perlu dilas kita ke bengkel," bebernya.
Beberapa waktu lalu ketika dimintai tanggapannya, Cakra menyatakan bangga jika Mr B yang mantan Timnas yang disebut-sebut bakal Sriwijaya FC pada Turnamen Liga 2 yang akan berlangsung 17 Oktober-5 Desember 2020 mendatang.
Soalnya, kalau benar itu Bayu Gatra, ia sangat senang dan bangga sesama pemain asal Jember nantinya bisa berjuang mengangkat Sriwijaya FC promosi Liga 1.
Pemain nomor punggung 14 membenarkan dirinya bersama pemain lainnya pernah latihan bareng dengan Bayu Gatra di lapangan sepakbola Jember.
"Mas Bayu Gatra eks timnas, kan pernah di Sriwijaya juga. Sekarang main di PSM Makassar. Dia asal Jember. Kalau dengan saya kebetulan belum pernah satu tim," katanya.
Ketika ditanya lebih lanjut, pemain kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang mengidolakan Xabi Alonso (Real madrid) Sergio Busquet (Barcelona) enggan bercerita lebih banyak tentang MR B.
"Saya gak tahu itu. Manajemen dan dia yang tahu. Kita hanya berteman saja. Kalau memang bener secara pribadi senang. Apalagi sama-sama dari Jember.
Kebanyakan anak anak kumpul di Kota main bareng termasuk dengan Mas Bayu," terang pria kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang mengidolakan Xabi Alonso (Real madrid) Sergio Busquet (Barcelona).
Cakra sendiri mengaku hingga kini belum tahu nasibnya bakal dipanggil manajemen atau tidak untuk mengikuti latihan perdana 25 Agustus 2020.
"Sampai sekarang manajemen dan coach belum ada pemanggilan.
Cuma ada di grup pemain mengabarkan tanggal 25 Agustus latihan perdana. Yang pasti saya sebagai pemain selalu siap," pungkasnya.
Bungsu dari 2 bersaudara buah kasih pasangan Gunawan dan Muliana mengaku meski tengah libur, dirinya tetap giat latihan untuk menjaga stamina dan bisa selalu siap tampil apabila kompetisi kembali digulirkan.
Pesepakbola yang sempat memperkuat tim sepaktakraw POR sekabupaten Jember mewakili kecamatan pas duduk di SD.
Cakra menceritakan setelah lahir di Lamongan tempat neneknya, sekarang dibesarkan di Asrama Secaba TNI, Jember Jatim.
Ketika duduk di bangku kelas 3 SD ikut SSB Indonesia Muda di Tanggul Jember 2004.
Sempat ikut sepaktakraw POR se-Kabupaten Jember mewakili kecamatan pas duduk di SD.
Mewakili kabupaten ikut Popda kelas 2 SMP dan Porprov tim sepakbola kelas 2 SMA.
Lulus SMP mau sekolah olahraga. Tapi gak ada yang sepakbola, jadi ikut renang. Gagal di renang 10km.
"Ada hikmahnya gak lulus, lanjut nekuni sepakbola. Setelah gak jadi masuk SMA Olahraga Jawa Timur di Sidoarjo. Lanjut di SMA umum menekuni sepakbola lagi tetap latihan di SSB," kata Cakra.
Masih sekolah SMA kelas 1 ikut Tim United di Kember mendapat posisi awal sebagai stoper.
Kebetulan ada teman cedera, disuruh gantiin posisi gelandang. Dari situ main sebagai sebagai gelandang terus.
"Alhamdulillah bisa turut membawa Jember United menjadi juara Divisi 3 tahun 2010 dan runner up divisi 2 2012 final lawan Cilegon United.
Dua kali bawa Jember juara. Bangga bisa mewakili Jember saya besar di Jember," ujar Cakra.
Setelah itu Cakra bergabung di Perseden Denpasar Bali Divisi 1 2015. Cakra sempat Ikut tim PON mewakili Jatim yang di Jabar 2016 tapi gak lolos dalam penyisihan di Bandung.
Bergabung di Persibas Banyumas 2016 ISCB. 2017-2018 Semeru FC Lumajang. 2019 PSCS Cilacap.
Pemilik Tinggi 185 cm dan Berat Badan 73 kg mengambil hikmah musibah wabah corona ini bisa berkumpul dengan ayah, mama dan kakaknya.
"Selama corona pagi latihan. Habis latihan banyak diam di rumah istirahat. Latihan sore lagi.
Ini musibah gak ada yang tahu. Disyukuri aja biar kita makin dekat dengan yang di atas.
Memperbaiki diri. Ada hikmahnya bisa kumpul dengan keluarga. Saya dua bersaudara.
Kakak saya juga cowok dia perawat RS TNI di Jember habis lebaran mau married," ujarnya.
Pemain kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang pernah bermain di PSCS Cilacap, PSIL dan Semeru FC Lumajang ini mengaku senang bisa bergabung dengan Sriwijaya FC.
Salah satu tim besar, dan pernah banyak membawa prestasi di kompetisi Liga Indonesia.
"Pastinya senang dan bangga bisa bersama Sriwijaya FC musim ini. Target besar saya, bisa bantu Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 Indonesia musim depan," ujar Cakra.
Musim ini di Sriwijaya FC, Cakra kembali menggunakan nomor punggung lamanya yakni 14. Nomor punggung favorit, yang memang sering dipakainya di beberapa klub lamanya.
"Senang aja sih dengan nomor punggung 14, bisa dibilang nomor punggung hoki saya. Mudah-mudahan juga membawa hoki saat di Sriwijaya FC ini," ujarnya.