Bisa Menjadi Beracun, Inilah 5 Kalimat jika Ingin Membesarkan Anak Bermental Kuat: Berhenti Menangis
Dalam mengasuh anak, kita sering tidak sadar mengucapkan kalimat yang memengaruhi mental mereka.
SRIPOKU.COM - Dalam mengasuh anak, kita sering tidak sadar mengucapkan kalimat yang memengaruhi mental mereka.
Seperti contoh, "Saya sangat bangga pada anak saya karena begitu kuat, Dia tidak pernah menangis sejak neneknya meninggal."
Sepintas kalimat tersebut terdengar positif, namun bisa menjadi pesan beracun untuk anak.
• Cara Mengasuh dan Membesarkan Anak Prematur, Jangan Abaikan Suhu Tubuh Hingga Wajib ASI
• Ramalan Bintang Kesehatan Kamis 13 Agustus 2020: Aries Disarankan untuk Berfokus pada Intuisinya
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Tidak menangis bukan ciri utama kekuatan. Butuh lebih banyak keberanian untuk meneteskan air mata dibandingkan menahannya.
Kekuatan mental melibatkan kesadaran yang mendalam akan emosi kita dan mengetahui bagaimana berekspresi dengan cara yang sehat, seperti menangis saat kita sedih.
Kalimat yang kita gunakan membuat perbedaan besar. Jika tidak waspada, kita bisa mengirim pesan yang menanamkan kebiasaan tidak sehat yang dapat menguras kekuatan mental anak untuk mencapai potensi terbesar mereka.
Untuk membuat anak kuat secara mental, hindari beberapa kalimat berikut:
1. "Ini bukan masalah besar"
Di saat anak cemas dan menceritakan kekhawatirannya bahwa temannya akan marah padanya, jangan menggunakan kalimat "ini bukan masalah besar."
Bagi anak, itu masalah besar. Dan ia mencoba memberi tahu kita, bahwa ia membutuhkan bantuan untuk mengatasi emosinya.
Daripada meminta anak untuk tidak khawatir, beri keterampilan yang ia butuhkan untuk mengatasi kesulitannya.

4 Kebiasaan Tanpa Disadari Bisa Merusak Kulit Wajah. (http://google.co.id/)
2. "Berhenti menangis"
Tidak ada salahnya menangis. Ini cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi.
Satu alasan mengapa banyak orang dewasa meminta maaf ketika mereka menitikkan air mata, karena mereka diajari menangis itu hal yang buruk.
Tentu saja, jika anak berteriak dan berguling-guling saat kita berbelanja di toko, tangani perilaku mereka.
Jelaskan kepada anak, mengganggu orang lain di toko tidak diperbolehkan. Pastikan kita mengoreksi perilaku anak, bukan emosinya.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
3. "Kamu anak terpintar di sekolah"
Berhati-hati saat kita memberi tahu anak, bahwa mereka adalah pemain basket terbaik atau anak terpintar di sekolah, sebab pujian berlebihan tidak membawa kebaikan.
Buat pujian yang tulus. Dan fokuslah pada usaha daripada pencapaian.
Tekankan fakta bahwa mereka belajar untuk waktu lama, sehingga mereka tahu kita menghargai usaha mereka.
Jika kita memuji untuk kesuksesan yang mereka raih, mereka akan tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka perlu meraih kemenangan lewat segala cara, bahkan jika harus curang atau menyakiti orang.
Selain itu, mereka juga berpikir mereka hanya pantas dipuji ketika berprestasi, sehingga mereka tidak mau mencoba segala sesuatu yang memiliki kemungkinan gagal.

Hanya Berkumur Air Rebusan Daun Jambu Biji 2 Kali Sehari. (sidomi.com)
4. "Semuanya akan baik-baik saja"
Wajar jika orangtua ingin meyakinkan anak bahwa semuanya akan selalu baik-baik saja.
Tapi terkadang, semuanya tidak dalam kondisi baik. Kita tidak dapat mencegah mereka menghadapi kesulitan, atau bahkan tragedi.
Ajarkan agar mereka kuat menghadapi apa pun yang terjadi dalam kehidupan. Beri mereka keterampilan dan alat yang mereka butuhkan untuk menangani tantangan hidup.

5. "Tenanglah"
Mengatakan "tenanglah" kepada anak tidak menciptakan rasa damai. Sebagian orangtua meminta anak untuk tenang, karena mereka frustrasi dan tidak ingin anak mereka panik.
Namun, ketika anak merasa kesal, pastikan kita beri mereka keterampilan untuk menenangkan diri. Kita juga ingin mereka tahu apa yang harus dilakukan saat kita sedang tidak bisa membantu mereka.
Cobalah mengajak anak untuk menurunkan ketegangannya. Entah itu menarik napas dalam-dalam atau berjalan-jalan, anak-anak perlu mengetahui cara menenangkan pikiran dan tubuh mereka.
Kita dapat mengingatkan anak tentang keterampilan khusus yang akan membuat mereka tenang, sehingga mereka mau belajar mempraktikkannya dengan cara mereka sendiri. (Business Insider)
Penulis: Gading Perkasa
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://lifestyle.kompas.com/ dengan Judul:
Jangan Ucap 5 Kalimat Ini jika Ingin Membesarkan Anak Bermental Kuat
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
