Meskipun Gajinya Dipangkas 50 Persen, Robert Alberts Betah di Persib Bandung Karena Hal Ini

Robert Alberts mengungkapkan alasannya tetap bertahan di Persib Bandung setelah mendapat pemangkasan gaji hingga setengahnya.

Editor: adi kurniawan
GREGORIUS ADITYA KATUK/PERSIB.CO.ID
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, saat memimpin sesi pemusatan latihan tim di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (27/1/2020). 

SRIPOKU.COM -- Robert Alberts mengungkapkan alasannya tetap bertahan di Persib Bandung setelah mendapat pemangkasan gaji hingga setengahnya.

Pemangkas gaji dilakukan bukan hanya kepada pelatih, namun para pemain juga harus menerima kenyataan tersebut.

Pemangkasan gaji pemain dan pelatih merupakan salah satu kebijakan yang ditelurkan PSSI.

Pelatih Persib Bandung Robert Alberts soal pemain di Liga 1 2020
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts soal pemain di Liga 1 2020 (Kolase Tribun Jabar)

Ganguan Layanan Terjadi di Wilayah Sumatera, Begini Penjelasan Pihak Telkomsel

Alih Fungsi Status Jadi ASN, Ternyata Gaji Pimpinan hingga Pegawai Tak Berubah Berikut Rinciannya

Insentif Pembebasan & Diskon Tagihan Listrik Diperpanjang Hingga Desember 3 Pelanggan Ini Bisa Pakai

Kebijakan itu mengacu SK bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang "Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020".

Dalam SK itu, PSSI memperbolehkan klub melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih hingga 50 persen dari kesepakatan kontrak awal, saat kompetisi kembali digelar pada 1 Oktober 2020.

Aturan tersebut sempat menjadi polemik. Bahkan, Arema FC harus kehilangan Mario Gomez yang memutuskan mundur.

Gomez memilih mundur dari jabatan pelatih kepala Arema FC karena tidak sepakat dengan aturan soal pemotongan gaji yang dikeluarkan PSSI.

Jejak Gomez mundur dari Arema pun diikuti oleh Marcos Gonzales (pelatih fisik) dan Jonatan Bauman (pemain).

Alberts mengatakan, adalah hak bagi setiap orang untuk menyetujui atau tidaknya kebijakan tersebut.

Video Viral Petugas Pemakaman Pakai Tangan Kuburkan Jenazah Covid-19, Ini Yang Terjadi Sebenarnya

Termasuk Figo dan Zico, Shin Tae Yong Pulangkan 11 Pemain Seleksi Timnas U-20 Lebih Cepat

Hanya saja, menurut Alberts, kebijakan pemotongan gaji pemain dan pelatih yang dikeluarkan PSSI memang tidak lazim di sepak bola internasional.

Bahkan, kebijakan tersebut juga sampai mengundang perhatian FIFPro.

Asosiasi pesepak bola profesional internasional itu berpandangan, federasi tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan negosiasi gaji pemain.

Pasalnya, hal itu adalah ranah internal klub dengan pemain atau pelatih yang bersangkutan.

"Saya rasa itu hak pribadi. Secara pribadi, peraturan yang diberikan kepada kami dari otoritas sepak bola Indonesia itu sangat dipertanyakan," kata Alberts di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

"Dan dari FIFA sendiri menyatakan tidak bisa ada pihak ketiga yang memutuskan soal kontrak saya (pemain dan pelatih). Jadi, jika ada yang tidak menemukan kesepakatan dengan klub, itu adalah hak pribadi," ucap dia.

Meski begitu, Alberts memilih bertahan di Persib dan mematuhi kebijakan dari PSSI soal pemotongan gaji.

Sejatinya, Alberts dan para pemain Persib pun sempat merasa keberatan, hingga berakibat pada mundurnya jadwal sesi latihan bersama klub berjulukan Maung Bandung itu.

Cerita Suami Istri dan Anak Positif Covid-19 di Muratara Harus Isolasi Mandiri, 2 Rumah Sehat Tutup

Cerita Suami Istri dan Anak Positif Covid-19 di Muratara Harus Isolasi Mandiri, 2 Rumah Sehat Tutup

Semula, Persib akan menggelar sesi latihan bersama pada awal Juli 2020, tetapi diundur hingga awal Agustus karena para pemain dan pelatih belum bersepakat dengan aturan pemotongan gaji hingga 50 persen.

Selama periode Juli 2020, manajemen klub berjulukan Maung Bandung itu pun terus melakukan konsolidasi dengan menggelar pertemuan bersama pemain dan pelatih.

Tujuannya, untuk menjelaskan secara detail perihal dikeluarkannya kebijakan pemotongan gaji tersebut.

"Kami sudah dapat kejelasan dalam pertemuan tim, kami mau menerimanya. Melihat situasi saat ini, kami mendukung PSSI dan LIB dan juga mendukung Persib Bandung sebagai klub, karena ini situasi yang tidak mudah bagi setiap klub," ujar Alberts.

"Kami tentu berharap, pada masa depan kondisinya akan membaik. Itu yang dimaksud kami melihat untuk jangka panjang, kami tidak bisa melangkah mundur dan harus mengambil dua langkah maju untuk masa depan," ucap dia.

Ganguan Layanan Terjadi di Wilayah Sumatera, Begini Penjelasan Pihak Telkomsel

Alih Fungsi Status Jadi ASN, Ternyata Gaji Pimpinan hingga Pegawai Tak Berubah Berikut Rinciannya

Insentif Pembebasan & Diskon Tagihan Listrik Diperpanjang Hingga Desember 3 Pelanggan Ini Bisa Pakai

Alasan lain yang membuat Alberts bertahan adalah rasa percaya kepada manajemen Persib.

Selain itu, dia juga melihat situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia, terutama mengenai kondisi yang dialami klub karena pandemi virus corona.

Menurut Alberts, pandemi virus corona menempatkan klub pada posisi yang kurang menguntungkan, terlebih mengenai pendapatan.

Klub kehilangan banyak sumber pendapatan karena virus corona.

Terlebih kompetisi pun akan digelar tanpa penoton yang membuat klub tidak akan mendapat pemasukan dari penjualan tiket laga kandang.

Di sisi lain, ketika pendapatan mengalami penurunan, klub tetap diwajibkan untuk membayar hak pemain dan pelatih.

Oleh karena itu, semua elemen di dalam tim harus bisa saling mendukung dan bekerja sama demi kelangsung tim itu sendiri. Alberts berharap, situasi akan kembali normal.

"Kami juga tahu manajemen Persib sangat jujur dan sangat mendukung tim ini dengan menjalankan tugasnya secara profesional dan itu apresiasi yang harus kami bayar," kata Alberts.

"Ini adalah bentuk kerja sama yang harus dilakukan di sepak bola Indonesia saat ini," ujar pelatih 65 tahun itu.

"Karena situasi ini tidak mudah bagi siapapun. Tetapi, seperti yang saya tadi katakan di awal, semuanya punya hak pribadi untuk tidak menerima (peraturan) ini "

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Robert Alberts Bertahan di Persib meski Gaji Dipangkas 50 Persen"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved