Harga Kopi di Empat Lawang Tembus Rp 20 Ribu Per Kilogram, Petani Kopi Pun Senang
"Alhamdulillah harganya mulai membaik dan mengalami peningkatan dari harga sebelumnya yang boleh dikatakan tidak harga..."
Penulis: Awijaya | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Andi Wijaya
SRIPOKU.COM, EMPATLAWANG - Harga kopi di Kabupaten Empat Lawang sejak beberapa pekan terakhir tembus Rp 20 ribu per kilogramnya.
Hal ini cukup membuat petani kopi yang ada di kabupaten tersebut senang.
"Harga kopi saat ini di tingkat petani mencapai Rp 20 ribu per kilogram.
Sebelumnya harga kopi di tingkat petani hanya Rp 17 hingga Rp 18 ribu per kg," kata Meri (55), salah seorang petani kopi asal Kecamatan Tebing Tinggi, Minggu (9/8/2020).
• Penjual Kopi Literan di Palembang Naik Daun Saat Pandemi Covid-19, Tempatnya Ada di Plaju
Namun, menurutnya, sayangnya panen kopi tahun ini di Tebing Tinggi hampir diujung musim panen.
Walaupun sudah ada tanda-tanda mulai membaiknya harga kopi sejak beberapa minggu terakhir.
Ini tentu saja membuat petani mulai bergairah kembali.
• Jelang Liga 1 Indonesia Bergulir, 5 Pemain Persib Absen Latihan Perdana, Terungkap Ini Alasanya
Diharapkan, harga jual kopi tidak mengalami penurunan lagi.
"Alhamdulillah harganya mulai membaik dan mengalami peningkatan dari harga sebelumnya yang boleh dikatakan tidak harga.
Hanya saja, untuk saat ini hasil kebun kopi belum begitu banyak, karena belum musim panen," katanya
Dikatakan ibu lima orang anak ini, harga jual ditingkat petani yang mengalami peningkatan ini, tentunya berdampak pada perekonomian para petani.
Hal ini juga memacu mereka untuk lebih giat bekerja setelah sempat down karena harga tak kunjung membaik.
• Akui Jomblo, Luna Maya Lebih Pilih Sosok Ini Ketimbang Ariel Noah, Rela Bolak-balik Amerika Jakarta
Sementara pengeluaran biaya pengolahan dan perawatan kebun cukup besar belum termasuk biaya pembelian pupuk ataupun pestisida
Sementara itu, Fiko (45) salah seorang toke kopi mengatakan, biasanya kopi yang dibeli dari petani langsung di jualnya kembali ke pabrik di daerah Propinsi Lampung.
"Kita membeli dari petani dengan harga Rp 20 ribu per kg, dan kembali kita jual ke pabrik seharga Rp 21 ribu per kg," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, biasanya dirinya menjual kopi ke pabrik setelah semua kopi yang dibeli dari petani sudah terkumpul di gudangnya, paling sedikit satu kali kkirim ke pabrik bisa mencapai satu ton biji kopi.