Buat Kurikulum Darurat Covid-19, Pengamatan Pendidikan Sebut Membangun SDM Tak Sama Dengan Aplikasi
Dirinya lantas membandingkan bahwa cara membangun sumber daya manusia (SDM) tidak semudah membangun sebuah aplikasi.
"Sehingga dalam situasi seperti ini, sekolah mengalami sebuah pemikiran yang satu sisi dari pemerintah membolehkan, sementara tengah-tengah lain, masyarakat mengalami sebuah kekhawatiran," terangnya.
"Sementara yang lain juga mengalami sebuah kesulitan di rumah."
Oleh karenanya, jika memang harus dilakukan pembelajaran tatap muka, maka yang menjadi tugas dari pemerintah adalah bagaimana menjamin protokol kesehatan di sekolah.
Dengan begitu, para orangtua tidak akan lagi merasa khawatir.
Selain itu mereka pastinya akan merasa lega lantaran anaknya sudah mendapatkan hak pendidikan dengan baik.
"Saya sependapat bahwa dalam situasi seperti ini memang harus bekerja sama dengan orangtua, supaya orangtua ini betul-betul pada saat anaknya masuk ke sekolah, dia itu tidak terlampau khawatir," katanya.
"Misalkan bahwa ada komite sekolah, dari komite sekolah bagaimana dibuat kesepakatan, sehingga aturan-aturan yang dibuat sekolah bisa dipahami oleh masyarakat," jelas Andreas Tambah.
"Sehingga tahu betul anaknya akan aman di sekolah, itu yang terpenting," tutupnya.
Simak videonya mulai menit ke- 4.52
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)