Berita Palembang

Lihat Museum AK Gani Kotor, Ratu Dewa Perintahkan Petugas Kebersihan Potong Rumput & Bersihkan Debu

Mendapat kabar museum AK Gani, memprihatinkan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa, meninjau langsung ke lokasi, Sabtu (8/8/2020).

Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Sudarwan
Dok Humas Pemkot Palembang
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa, meninjau langsung Museum AK Gani yang dikabarkan memprihatinkan, Sabtu (8/8/2020). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mendapat kabar museum AK Gani, memprihatinkan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa, meninjau langsung ke lokasi, Sabtu (8/8/2020).

Begitu tiba di museum yang beralamat di Jalan Jalan MP Mangkunegara, No 1 Sukamaju, Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang, Dewa menemukan, rumput sekitar museum sudah mulai meninggi.

Tanaman nampak layu, bahkan pintu masuk depan ditutup karena sudah lama tidak ada pengunjung yang datang ke museum tersebut.

Berlinang Air Mata, Priyanti Ceritakan Pilunya Nasib Museum AK Gani Mempertahankan Arsip Kemerdekaan

Masuk Radar Jadi Ketua PSSI Palembang, Ratu Dewa : Saya Masih Fokus di PBSI Palembang

Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani.
Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani. (Dok Humas Pemkot Palembang)

Melihat kondisi itu, Dewa langsung perintahkan petugas kebersihan ke lokasi untuk membersihkan museum pahlawan Nasional tersebut.

Tak lama berselang petugas datang ke lokasi, langsung membersihkan rumput dan tumbuhan yang sudah tinggi dan bangunan museum tersebut.

Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani.
Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani. (Dok Humas Pemkot Palembang)

"Momentum 17 Agustus ini, banyak hal yang harus kita teladani dari pahlawan nasional AK Gani, segera kita perhatikan sebagai wujud penghargaan dengan beliau," kata Dewa.

Tidak hanya itu, awal pekan ini Dewa akan memanggil OPD terkait untuk membahas program dan perawatan museum.

Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani.
Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani. (Dok Humas Pemkot Palembang)

Sehingga museum yang banyak menyimpan arsip kemardekaan ini dapat perhatian, dan menjadi cakrawala wawasan bagi generasi muda di Palembang, untuk memahami sejarah.

"Saya panggil dulu OPD terkait, untuk mengelola museum ini kedepannya, banyak arsip, koleksi buku yang sangat bersejarah berada di sini, supaya tidak rusak perlu diberikan perhatian," kata dia.

Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani.
Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani. (Dok Humas Pemkot Palembang)

Rumah milik Mayor Jend TNI (Purn) dr Adnan Kapau Gani, Pahlawan Nasional yang dibangun sejak Tahun 1956, saat ini masih berdiri kokoh dengan beralih fungsi menjadi Museum AK Gani pada Tahun 2004 lalu.

Hampir 16 Tahun sudah menjadi sebuah museum, namun ternyata tidak lantas semua arsip peninggalan sang pejuang kemerdekaan Indonesia dari era 1928 hingga akhir hayatnya pada 23 Desember 1968 silam ini mendapatkan perhatian serius.

Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani.
Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani. (Dok Humas Pemkot Palembang)

Museum yang dikelola oleh Yayasan Hj RA Masturah AK Gani dan dikepalai oleh GI Priyanti Gani, yaitu anak dari AK Gani dan RA Masturah, tidak dapat berbuat banyak dengan berbagai kendala dalam merawat museum tersebut.

Terhitung lebih dari 1400 koleksi peninggalan AK Gani dan RA Masturah berupa bintang jasa, penghargaan, piagam, surat menyurat, mesin ketik, peralatan kedokteran, kamera, ratusan foto-foto perjuangan, bahkan ada kurang lebih sebanyak 700 buku milik AK Gani.

Namun sayangnya, belum semua koleksi milik AK Gani tersebut mendapatkan perawatan yang baik, hal ini karena keterbatasan dana anggaran untuk membenahi kembali semua koleksi agar rapi dan terjaga.

Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani.
Sekda Palembang Ratu Dewa saat meninjau Museum AK Gani. (Dok Humas Pemkot Palembang)

Tidak hanya itu, karena tidak sanggupnya pihaknya menggaji karyawan dan staf, yang tersisa hanya dirinya dan satu orang relawan yang bersedia membersihkan dan mengurus museum tersebut.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved