Inilah 10 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai (2): Penggunaan Pil KB dan Kehamilan
Keluhan sakit biasanya baru timbul ketika kanker sudah mulai bersifat invasif dan menyerang jaringan maupun organ tubuh di sekitarnya.
SRIPOKU.COM - Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks juga bisa mengancam nyawa.
Sayangnya, keberadaan kanker servikssering kali baru terdeteksi setelah kondisinya cukup parah.
Pada umumnya, wanita yang memiliki lesi pra-kanker atau kanker serviks stadium awal, tak akan merasakan keluhan apa pun.
• Inilah 10 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai (1): Aktivitas Seks Kurang Sehat
• Melemah, Berikut Nilai Tukar Rupiah Hari Jumat 7 Agustus 2020 di 5 Bank Besar di Indonesia
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Keluhan sakit biasanya baru timbul ketika kanker sudah mulai bersifat invasif dan menyerang jaringan maupun organ tubuh di sekitarnya.
Oleh sebab itu, penting bagi siapa saja, terutama para wanita dapat mengenali penyebab kanker serviks dan faktor risikonya sebagai bagian dari langkah pencegahan penyakit ini.
Apa sebenarnya penyebab kanker serviks?
Melansir Buku Cegah dan Deteksi Kanker Serviks (2010) karya Dra. Hartati Nurwijaya, DR. Dr. Andrijono, Sp.OG (K), dan Prof. DR. H.K. Suheimi, Sp.OG (K), penyebab utama timbulnya kanker serviks adalah infeksi human papilloma virus (HPV) risiko tinggi atau HPV onkogenik, yaitu HPV yang mengandung protein yang menyebabkan terjadinya kanker (onkoprotein).
HPV adalah kelompok virus yang terdiri dari 150 jenis virus yang dapat menginfeksi sel-sel pada permukaan kulit.
Ada 30-40 jenis HPV yang dapat menyebabkan penyakit kelamin.
Beberapa jenis HPV bisa menyebabkan kutil kelamin.
Sedangkan, jenis HPV lainnya dapat menyebabkan kanker serviks.

6 Manfaat Konsumsi Wortel untuk Kesehatan. (luciafajarfile.wordpress.com)
13 jenis HPV yang bisa menyebabkan kanker, di antaranya yakni HPV 16, HPV 18, HPV 31, HPV 33, HPV 35, HPV 39, HPV 45, HPV 51, HPV 52, HPV 56, HPV 58, HPV 59, dan HPV 69.
Belasan jenis HPV tersebut dapat disebut sebagai HPV “risiko tinggi” yang ditularkan melalui hubungan seks.
Jenis HPV yang paling berbahaya adalah HPV 16 dan HPV 18 karena bisa menyebabkan 70 persen penyakit kanker serviks.
Sedangkan HPV yang tidak menyebabkan kanker disebut HPV “risiko rendah” dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seks (kulit ke kulit), seperti vaginal, anal, dan termasuk oral.
Penularan HPV pada umumnya melalui hubungan seks (90 persen) dan sisanya terjadi non hubungan seks.
Hubungan seks yang tidak aman, terutama pada usia muda bisa membuat infeksi HPV lebih memungkinkan.
Selain itu, wanita yang memiliki banyak pasangan seks atau berhubungan seks dengan laki-laki yang telah memiliki banyak “mitra” berisiko lebih besar mendapatkan HPV.
Banyak wanita mungkin memiliki HPV dari berbagai jenis, tapi sangat sedikit (2 persen) dari mereka akan menderita kanker serviks.

5 Zodiak Hampir Tak Pernah Marah. (https://www.google.co.id/)
Sistem kekebalan tubuh sangat berperan dalam melawan virus HPV dan infeksi dapat hilang tanpa pengobatan.
Tetapi, ada beberapa wanita, infeksi virus tetap berlangsung dan dapat menyebabkan kanker serviks.
HPV terutama ditemukan pada wanita usia muda.
Kondom dilaporkan kurang membantu melindungi wanita terhadap HPV sekalipun telah digunakan dengan benar oleh pasangannya.
HPV pada kenyatannya masih dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain dengan cara kontak kulit ke kulit yang terinfeksi HPV dan daerah tubuh yang tidak tertutup kondom.
Meski HPV adalah faktor risiko penting kanker serviks, kebanyakan wanita dengan infeksi ini tidak mendapatkan kanker serviks.
Meski demikian, dunia kedokteran percaya HPV onkogenik sangat berperan terhadap terjadinya kanker serviks.
Terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Berikut ini lanjutan beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks yang perlu diwaspadai:
5. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang (pil KB)
Ada bukti bahwa minum kontrasepsi oral (OC) untuk waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker serviks naik ketika seorang wanita semakin sering mengonsumsi pil kontrasepsi oral.
Sementara, risiko kanker serviks kembali turun setelah kontrasepsi oral dihentikan, dan kembali normal beberapa tahun setelah berhenti.
Seorang wanita dan dokternya harus mendiskusikan apakah manfaat menggunakan pil KB lebih penting daripada risiko potensialnya.
6. Kehamilan
Wanita yang memiliki 3 atau lebih kehamilan penuh memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Diperkirakan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan paparan infeksi HPV dengan aktivitas seksual.
Penelitian telah menunjukkan perubahan hormon selama kehamilan yang mungkin membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV atau pertumbuhan kanker.
Pemikiran lain adalah bahwa wanita hamil mungkin memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, memungkinkan infeksi HPV dan pertumbuhan kanker.

10 Resep Jus Buah untuk Kesehatan Anak dan Orangtua (2). (https://www.blueosa.com/)
7. Kehamilan pada usia muda
Wanita yang hamil di usia kurang dari 20 dilaporkan lebih mungkin untuk mendapatkan kanker serviks di kemudian hari daripada wanita yang menunggu untuk hamil sampai mereka berusia 25 tahun atau lebih.
8. Status ekonomi
Banyak wanita berpenghasilan rendah tidak memiliki akses mudah ke layanan perawatan kesehatan yang memadai, termasuk skrining kanker serviks dengan tes Pap dan tes HPV.
Ini berarti mereka mungkin tidak diskrining atau dirawat karena pra-kanker serviks.
9. Diet rendah buah dan sayuran
Wanita yang dietnya tidak memasukkan cukup buah dan sayuran mungkin berisiko tinggi terkena kanker serviks.
Hal itu dikarenakan, tubuh tidak mendapatkan makanan kaya antioksidan, karotenoid, flavonoid dan folat, seperti buah-buahan dan sayuran yang bisa mendukung tubuh dalam menangkal HPV yang diketahui bisa menjadi penyebab kanker serviks.

10. Memiliki riwayat keluarga kanker serviks
Kanker serviks dapat terjadi pada beberapa keluarga.
Jika ibu atau saudara perempuan Anda menderita kanker serviks, peluang Anda terkena penyakit ini lebih tinggi daripada jika tidak ada seorang pun di keluarga yang mengidapnya.
Beberapa peneliti mencurigai bahwa beberapa kasus yang jarang dari kecenderungan keluarga ini disebabkan oleh kondisi bawaan yang membuat beberapa wanita kurang mampu melawan infeksi HPV daripada yang lain.
Dalam kasus lain, wanita dalam keluarga yang sama dengan pasien yang telah didiagnosis dapat lebih cenderung memiliki satu atau lebih faktor risiko non-genetik lainnya yang sebelumnya dijelaskan dalam bagian ini.
Penulis: Irawan Sapto Adhi
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://health.kompas.com/ dengan Judul:
10 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
