Bola Lokal

Sriwijaya FC Bakal Jadi Musafir Kapten Tim Ambrizal, Sebut Dimanapun Tanding Target Harus Menang

Tegaskan Tak Akan Baperan Main di Pekanbaru, Kapten Tim Sriwijaya FC Ambrizal : Dimanapun Tanding Target Kita Harus Menang

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ, HANDOUT
Kapten Tim Sriwijaya FC Ambrizal 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kapten Tim Sriwijaya FC, Ambrizal menegaskan dirinya siap bermain profesional sehingga tak akan baperan jika nantinya PSPS Pekanbaru menjadi tuan rumah lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia pada Oktober 2020 mendatang.

Ambrizal kelahiran Kabupaten Kuantan Singingi Riau, 1 Februari 1981 menjelaskan jika Sriwijaya FC yang sebelumnya mengajukan tuan rumah Liga 2 Indonesia tapi karena terpilih tuan rumah Piala Dunia U-20 makanya mengundurkan diri.

"Di manapun kita main target kita harus menang."

"Siapapun tuan rumahnya, kitapun jumpa PSPS Pekanbaru sudah sering."

"Gimanalah kalau bicara tanah kelahiran, kita di lapangan bicara profesional."

"Gak masalah kalau dimasalahkan itu gak profesional jangan baper," tegas bek Sriwijaya FC, Ambrizal kepada sripoku.com.

Sebaliknya kata Ambrizal, kalaupun Sriwijaya FC menjadi tuan rumah Liga 2 Indonesia baginya tidak masalah.

Ramalan Cuaca BMKG Besok, Kamis 6 Agustus 2020 : 9 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Disertai Angin

Jadwal Liga Champions Sabtu 8 Agustus 2020 Man City vs Real Madrid, Juventus vs Lyon, Cek Disini

Jangan Sampai Keliru Cara Pengibaran, Pemasangan, Ukuran, Fungsi, dan Larangan Bendera Merah Putih

"Kalau kita tuan rumah menyuguhkan ada hiburan untuk masyarakat. Makanya kita mau melihat jadwal kita main."

"Kalau saya sekurang-kurangnya dua bulan untuk persiapan, karena harus padu dan ini sistem turnamen diambil satu tim."

"Punya kekompakan strategi tim untuk menang sehingga persiapan harus matang juga," kata pemain yang akrab disapa Ajo.

Pesepakbola yang berposisikan stoper dan mengenakan nomor punggung 19 ini juga mengaku masih menunggu Surat Keputusan jadwal pertandingan.

"Kita masih menunggu kapan belum jelas kapan dimulai. Kita belum ada SK jadwal keluar. Masih menunggu. Kalau main Oktober, kita kumpul Agustus ini," kata pria yang hobi dengan olahraga Adventure Offroad

Ambrizal sendiri selama berlibur kumpul bareng kedua anak dan istrinya di Marpoyan Damai, Pekanbaru Riau.

Pemain paling senior di Sriwijaya ini beberapa waktu lalu menuntaskan kursus kepelatihan lisensi B lanjutan untuk modul 2 yang berlangsung 9-21 Maret 2020 lalu di Bali.

Ajo menyatakan tekadnya untuk menuntaskan misinya mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC yang pernah menyandang double winner.

"Walaupun di putaran 2 aku dapat tawaran melatih, namun tetap konsen di Sriwijaya dulu. Ya ada tawaran untuk melatih di klub Liga 3 Riau. Tapi saya saat ini masih mau fokus main dulu," ujar bapak dua anak (M Noval Amar Tamimi dan M Amruzalmar Aqori) buah pernikahannya dengan Marlia Kusuma Ningsih.

Di usianya yang tidak muda lagi sebagai pesepakbola profesional, Ambrizal yang mengenakan kostum nomor punggung 19 ini mengaku telah kepikiran untuk beralih profesi bergelut di dunia bisnis.

"Sebenarnya mau juga beralih ke bidang lain. Sudah berapa kali bisnis. Ujungnya ke bola. Coba bisnis showroom mobil, buka kafe, toko pakaian. Mikir ujungnya ke bola. Makanya aku jaga kondisi semampunya," ungkap sang kapten Tim kebanggaan Sriwijaya FC, Ambrizal.

Ia mengaku belum ada target untuk pensiun karena saking kecintaannya dengan olahraga si kulit bundar ini.

Karir sepakbola profesionalnya PSPS Pekanbaru 2004-2005, Semen Padang 2006, SFC 2007-2010, Persija Jakarta 2010-2012 Persija Jakarta. PSPS Pekanbaru 2012-2013.

Gersik United setengah musim 2013, Persebaya Surabaya 2013-2014, kembali ke Persija Jakarta 2015.

Kompetisi berhenti setahun off. Ambrizal kembali ke Gersik setengah musim 2016. Barito 2016-2017. Tahun 2018 memperkuat Bhayangkara FC.

Kontrak masih di Bhayangkara FC, ia dipinjamkan ke Kalteng Putra. Barulah 2019 kembali bergabung Tim SFC Liga 2.

Ambrizal mengaku Sriwijaya FC punya arti tersendiri merasakan kesuksesan karirnya di bawah asuhan RD (pelatih Rahmad Darmawan) langsung juara double winner.

"Sukses karir aku di Sriwijaya FC. Tiga tahun walaupun gak juara Liga berturut-turut, tapi juara Copa yang berturut-turut 3 tahun.

Dengar kabar berita Sriwijaya turun, ada emosional merasakan kayak keluarga kita. Pas pula manajemen dan pelatihnya cocok.

Fery telponan mengajak bagaimana supaya aku bisa gabung. Pastinya gabung itu, bertekad mau mengembalikan Sriwijaya ke Liga 1. Dengan pengurus Pak Hendri waktu itu," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved