Lonjakan Kasus Peredaran Narkoba di Jawa Barat Melonjak 200 Persen saat Pandemi Covid-19

“Di saat orang diminta berdiam diri di rumah, ternyata barang ini (narkotika) banyak yang masuk (beredar),”

Editor: Hendra Kusuma
Ilustrasi(KOMPAS/HANDOUT)
Lonjakan Kasus Peredaran Narkoba di Jawa Barat Melonjak 200 Persen saat Pandemi Covid-19 

SRIPOKU.COM-Entah apakah ada hubungannya dengan work from home (WFH) akibat Covid-19 atau tidak, namun faktanya peredaran Narkoba di Jawa Barat justru baik 200 persen.

Lonjakan jumlah kasus Narkoba ini diungkapkan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat mencatat peredaran narkoba di Jawa Barat.

Disebutkan kasus Narkoba untuk jenis Sabu dan Ganja mengalami meningkat drastis selama pandemi Covid-19.

Disebutkan oleh Kepala BNN Jawa Barat Brigjen Pol Sufyan Syarif bahwa, peningkatannya mencapai 200 persen dan terbilang dua kali lipat selama pandemi Covid-19.

Diduga pada pengedar memanfaatkan masa pandemi Covid-19 ini untuk mengedarkan Narkoba.

“Di saat orang diminta berdiam diri di rumah, ternyata barang ini (narkotika) banyak yang masuk (beredar),” kata Sufyan kepada wartawan usai menghadiri peresmian Desa Cipendawa Bersih Narkoba di Cianjur, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020).

Dikatakan Sufyan lonjakan kasus peredaran Narkoba memang sangat menonjol di Jawa Barat, hal itu terlihat dari jumlah Sabu dan Ganja yang diamankan pihak berwajib.

Menurut Sufyan, ada lima pengungkapan kasus narkoba yang dinilai menonjol di Jawa Barat selama pandemi Covid-19.

“Ada 400 kilogram sabu-sabu di wilayah Sukabumi dan 4 kilogram di Bandung,” ujar Sufyan.

Jika Sabu paling banyak, maka diungkapkan oleh BNN Jabar bahwa mereka juga  berhasil mengungkap peredaran narkoba jenis ganja, yakni di wilayah Bogor, Cianjur dan Karawang.

“Di Bogor berhasil kita ungkap 50 kilogram, di Cianjur ada 60 kilogram dan di Karawang sebanyak 100 kilogram ganja, ditambah 160.000 butir ekstasi,” kata dia.

Lebih lanjut, peredaran ganja di Jawa Barat disebut berasal dari jaringan Aceh.

Dipasok China, Myanma dan Iran

Kemudian untuk narkoba jenis sabu dipasok oleh sindikat internasional dari China, Myanmar dan Iran.

“Barangnya masuk via jalur pantura atau utara, tengah dan selatan. Untuk selatan banyak didominasi ganja, kalau tengah dan utara itu sabu."

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved