Tren Jumputan Titik Tujuh Khas Palembang Milik Wulan Gallery, Dipesan Hingga ke Jawa dan Kalimantan
Kini, oleh sejumlah desainer fashion lokal, jumputan Palembang sudah dimodifikasi dengan tetap mempertahankan ciri khas asalnya.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebagai masyarakat Palembang, tentu kita tidak asing lagi mendengar nama jumputan Palembang.
Tepat sekali, jumputan merupakan salah satu kain khas Palembang yang sudah ada sejak dulu.
Kini, oleh sejumlah desainer fashion lokal, jumputan Palembang sudah dimodifikasi dengan tetap mempertahankan ciri khas asalnya.

• PT Pusri Bantu Atlet Terdampak Covid-19 BInaan KONI Sumsel
Tentu saja, nggak kalah kekinian kok dengan busana lain.
Salah satunya dilakukan oleh Hoerian Wulandari, pemilik Wulan Gallery yang ada di Komplek Bukit Sejahtera Blok BA 19 Poligon, Palembang.
Wulan, sapaan akrabnya, kini tengah rajin-rajinnya memproduksi jumputan Palembang yang sudah ia modifikasi.
Lantaran, sejumlah warga Palembang tengah ramai memesan kain tersebut yang sudah didesain menjadi busana langsung pakai.

"Tua muda pokoknya sekarang lagi pada keranjingan jumputan titik tujuh yang sudah menjadi khas Palembang.
Bahkan, ada satu keluarga yang pesan dengan motif yang sama," kata ibu dua anak ini, Kamis (30/7/2020).
• H-1 Hari Raya Idul Adha 2020, Aneka Ketupat Ramaikan Pasar 26 Ilir Palembang
Tak hanya Wong Kito, Wulan mengatakan, jumputan Palembang yang ia koleksi juga sudah dibeli hingga Pulau jawa dan Pulau Kalimantan.
Dikatakan Wulan, untuk motif jumputan Palembang, ia produksi sendiri mulai dari proses pencelupan hingga ke penjahitan.

Supaya tidak monoton, motif jumputan ia padukan dengan motif lain.
"Ada juga yang murni minta motif jumputan, tetapi kita kreasikan bahan kainnya," kata perempuan yang juga memiliki usaha aksesoris dari mutiara ini.
Ditanya apa ciri khas dari jumputan titik tujuh, Wulan mengatakan, terletak pada motifnya.
"Jadi, disebut jumputan titik tujuh itu ada motif berupa titik-titik kecil yang mengelilingi satu titik yang besar.

Semuanya berada dalam satu lingkaran," kata Wulan.
Untuk harga, Wulan mematik harga mulai dari Rp 250 ribu, tergantung dari bahan yang digunakan, kerumitan, serta model busananya.
"Kita Ada pengrajin sendiri, jadi memang semuanya produk sendiri sehingga pemesan bisa menyesuaikan motif dengan selera masing-masing," kata Wulan.